Find Us On Social Media :

Bahas Bantuan Sosial untuk Warga Miskin DKI Jakarta Jadi Semrawut, Anies Baswedan dan Para Menteri Malah Adu Mulut di Depan Presiden Hanya Karena Data Bansos yang Tak Sesuai

By Septiana Risti Hapsari, Sabtu, 9 Mei 2020 | 06:00 WIB

Anies Baswedan, usai mengikuti rapat soal persiapan pemindahan ibu kota baru di Kantor Bappenas, Jumat (15/11/2019).

GridPop.ID - Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memberikan bantuan kepada rakyat miskin yang terdampak PSBB wabah virus corona.

Salah satuny adalah DKI Jakarta yang telah menerapkan kebijakan PSBB.

Berawal dari rapat kabinet terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama sejumlah kepala daerah, muncul sebuah perdebatan.

Beda paham terkait data bantuan sosial (bansos) untuk warga miskin terdampak corona di DKI Jakarta menjadi penyebabnya.

Baca Juga: PSBB di Jakarta Berdampak Positif, Anies Baswedan Beri Peringatan Bagi Warga DKI yang Masih Nekat Mudik: Hati-hati, Kalau Mudik Belum Tentu Bisa Kembali ke Jakarta dalam Waktu Singkat!

Mengutip Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ada sekitar 3,6 juta warga miskin dan rentan miskin yang butuh uluran tangan pemerintah di masa pandemi.

Hal itu disampaikan Anies saat melakukan konferensi video bersama Wapres Ma'ruf Amin pada 2 April 2020.

Dari jumlah tersebut, Anies mengatakan bahwa sebanyak 1,1 juta warga miskin rutin mendapat bantuan dari Pemprov DKI dan akan mendapatkan bansos di masa pandemi Covid-19.

Sementara 2,5 juta sisanya termasuk warga rentan miskin yang kehilangan pendapatan, akan menerima bansos dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Bertemu di Acara Kondangan, Ahok dan Anies Baswedan Dapat Perlakuan Berbeda Bak Bumi dan Langit, Suami Puput Nastiti Devi Dipepet Emak-emak Buat Foto Bareng Gubernur DKI Justru Menepi di Pojokoan!

Di hari yang sama, rapat virtual bersama Presiden Jokowi digelar.

"Saya kira kemarin Gubernur DKI juga sudah menyampaikan 3,6 juta perlu dimasukkan dalam jaring pengaman sosial dan yang sudah diberikan Provinsi DKI 1,1 juta. Artinya, tinggal 2,5 juta yang perlu kita eksekusi di lapangan," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Sehari sebelum diterapkannya PSBB Jakarta, Pemprov DKI mulai membagikan bansos berbentuk sembako pada 9 April 2020.

Namun belakangan, tiga menteri dalam kabinet Indonesia Maju menyentil data bansos DKI Jakarta yang dianggap tidak sesuai kesepakatan.

Baca Juga: Kabar Sedih Datang dari Irfan Hakim, Berlinang Air Mata Presenter Kondang Ini Ngaku Terpukul dan Alami Kerugian Besar Karena Hal Ini, Sang Karyawan: Inalillahiwainalillahirojiun

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Sosial Juliari Batubara, menyinggung soal data penerima bansos.

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Pemprov DKI tak lagi memiliki anggaran untuk bansos di Jakarta.

Muhadjir Effendy bahkan secara blak-blakan mengaku sempat bersitegang dengan Anies Baswedan.

"Kami dengan DKI sekarang sedang tarik-menarik cocok-cocokan data (penerima bansos). Bahkan, kemarin saya dengan Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur (DKI)," ujar Muhadjir dalam sebuah diskusi yang digelar secara virtual pada Rabu (6/5/2020).

Baca Juga: Punya Pasangan Beda Keyakinan, 3 Mega Bintang Bollywood Ini Temani Pasangannya Jalani Puasa di Bulan Suci Ramadhan

Alasannya adalah pernyataan Anies dalam rapat bersama Jokowi yang dinilai tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

Muhadjir mengatakan, Anies menyanggupi untuk membagi urusan bansos, yakni 1,1 juta warga dipegang Pemprov DKI, sementara 2,5 juta lainnya diberi bantuan Kementrian Sosial.

Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan itu.

Kemensos juga telah melakukan pengecekan terhadap 2,5 juta warga miskin di DKI Jakarta, dan didapatkan 1,3 juta KK setelah verifikasi.

Baca Juga: Sempat Diduga Ikut Konsumi Narkoba, Artis Cantik Ini Telan Pil Pahit Diselingkuhi Mantan Suaminya Setelah 7 Tahun Berumah Tangga: Sampai Sekarang Dia Pacaran

Muhadjir mulai merasa janggal saat Pemprov DKI mendistribusikan bantuan pertama.

"Di lapangan, ternyata Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan itu (bantuan dari DKI) sekadar untuk mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi," kata Muhadjir.

Padahal kesepakatan sebelumnya menitikkan pada target masing-masing dari Kemensos dan Pemprov DKI, alih-alih sekedar mengisi kekosongan.

"Makanya kemarin saya ingatkan Pak Gubernur. 'Pak Gubernur, kan itu ada kesepakatan di rapat kabinet tidak begitu (bukannya mengisi kekosongan)'," ujar Muhadjir.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Sampaikan Rasa Haru dan Bangga pada Prestasi Anak Bangsa yang Berhasil Buat Ventilator Sendiri di Tengah Krisis Pandemi Corona, Harga Lebih Murah dan Kualitas Unggul!

"DKI sanggup (memberikan bansos ke) 1,1 juta, kami siapkan yang 2,5 juta. Jadi jangan diubah itu, Kalau diubah, jadi kacau di lapangan," lanjutnya.

Tak berhenti sampai disitu, kekacauan kembali muncul kala ada rakyat yang mendapatkan bantuan double, yakni dari Kemensos dan Pemprov DKI.

Ironisnya, bahkan terdapat warga miskin yang seharusnya masuk dalam daftar penerima bansos, namun malah tak mendapatkan apa-apa.

Kemensos juga telah meminta kepada DKI untuk mengerahkan RT/RW agar mendata rakyat miskin di daerahnya.

Baca Juga: Sebut Mulan Jameela Jago Dalam Urusan Ranjang, Ahmad Dhani Blak-blakan Justru Sangat Sesali Keputusannya Bercerai dengan Maia Estianty Karena Hal Ini, Kenapa?

"Karena banyak orang miskin baru gara-gara Covid-19. Pengusaha UMKM juga banyak yang mata pencahariannya hilang dan itu tidak ada dalam data," ujar Muhadjir.

Namun oleh Pemprov DKI, data itu tak kunjung disalurkan ke Kemensos.

Sementara di sisi lain warga sudah berteriak-teriak minta bantuan.

"Jadi di lapangan kacau. Karena daftar (warga penerima bansos) yang diturunkan kepada Kemensos itu adalah yang (data) punya Gubernur. Nah, sementara RT/ RW juga punya data sendiri yang itu mestinya dikirim ke Kemensos, tapi tidak dikirim," paparnya.

Padahal, menurut Muhadjir, pemerintah hanya ingin memberikan bantuan secara merata, bukan malah tumpang tindih atau justru salah sasaran.

Baca Juga: Sebelum Digrebek Polisi Karena Jeratan Narkoba, Roy Kiyoshi Sempat Miliki Dunia Baru untuk Menghindari Stress: Puas Banget untuk Menghilangkan Stress dan Lebih Tenang!

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul: Kacau! 'Disaksikan' Jokowi, Anies Baswedan dan Para Menteri Gontok-gontokan soal Data Bansos Warga Miskin di DKI