Find Us On Social Media :

Alami Kejadian Tak Biasa hingga Merinding Dengar Suara Adzan, Presenter Ini Putuskan Jadi Mualaf dan Minta Diislamkan Oleh Orang Kedua di Indonesia

By Luvy Yulia Octaviani, Minggu, 17 Mei 2020 | 18:00 WIB

Merinding Dengar Suara Adzan, Merinding Dengar Kumandang Adzan, Presenter Olahraga Ini Putuskan Jadi Mualaf, Ternyata Ini Manfaat Efek Gelombang Suaranya Menurut Peneliti!

GridPop.ID - Dalam hitungan hari kita akan segera menyambut hari kemenangan melepaskan momen Ramadhan.Momen Randhan adalah hal yang sangat di nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia.Presenter olah raga ini mendapatkan hidayah dari Allah SWT saat momen ramadhan.

Baca Juga: 6 Tahun Perjuangkan Cintanya meski Ditolak Mentah-mentah hingga tak Diberikan Izin untuk Bertemu, Judika Beberkan Usahanya Dapatkan Restu Orang Tua Duma Riris: Daripada Ribut-ribut, Mending Gue Buktiin!Beberapa waktu yang lalu di akhir bulan Ramadan seorang presenter olahraga putuskan jadi mualaf.Tio Nugroho akhirnya memeluk islam dan ucapkan syahadat pada Sabtu (01/06/2019) sore.Melansir dari Tribunnews, hijrahnya Tio Nugroho itu terjadi di kediaman di kediaman Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat.Tio Nugroho dengan kerendahan hati menceritakan awal mula keinginannya menjadi muslim.

Baca Juga: Tak Terima Al Ghazali Hapus Foto Pembelaan Tentang Ayahnya, Ahmad Dhani Geram hingga Menduga Pihak Maia Estianty Jadi Pemicunya Singgung Soal Ajaran yang Kurang Tepat, Ada Apa?

Tio menceritakan niat pindah agamanya itu setelah pulang siaran di salah satu stasiun televisi, dia bergetar dan panas dingin mendengarkan suara azan subuh.“Saya pulang dari siaran sepak bola, lalu saat mendengar azan saya merinding. Saya bingung, kok saya bukan muslim tapi merinding. Saya ingin jadi mualaf karena seperti ada panggilan,” tutur Tio.Menurut Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., Dosen Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad, tertarik untuk mengetahui efek gelombang suara pada tubuh manusia.

Baca Juga: Ditantang Membaca Al-Quran hingga Hafalan Surat Oleh Syekh Ali Jaber, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Kalang Kabut Kepanikan: Waduh!Pada tahun 2007, ia membandingkan suara bacaan (murattal) Kitab Suci Al-Quran terhadap musik klasik dan musik terapi relaksasi untuk digunakan sebagai terapi menurunkan stres.“Penelitian menunjukkan, suara bacaan Al-Quran memiliki tingkat relaksasi paling baik dibanding musik klasik atau musik relaksasi lainnya,” ungkapnya.Hal ini dibuktikan melalui penelitian tahun 2010 yang dilakukannya terhadap beberapa anak-anak dan remaja usia sekolah (SD, SMP dan SMA) dari sebuah Yayasan di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang.Untuk beberapa waktu, anak-anak ini diberikan musik yang bisa meningkatkan stres.Dr. Andri pun melakukan perekaman otak si anak untuk mengetahui bagaimana frekuensi gelombang otak yang ditimbulkan dari musik pembangkit stres itu.

Baca Juga: Kabar Duka dari Jane Shalimar, Berlinang Air Mata Dirinya Lepas Kepergian Sang Calon Jabang Bayi Usai Alami Keguguran di Usia 7 Minggu Kehamilan: Jangan Lupa Mama ya Nak

Kemudian sang anak diberikan terapi mendengarkan bacaan Al-Quran selama tiga bulan, kemudian diperdengarkan kembali musik yang bisa meningkatkan stres.Hasilnya menunjukkan, daya tahan anak terhadap stres pada kesempatan kedua jauh lebih kuat daripada pada saat pemberian musik yang pertama jika dilihat dari rekaman gelombang otaknya.“Anak yang sudah didengarkan suara bacaan (terapi) Al-Quran akan jauh lebih tenang dan lebih tahan terhadap stres,” simpulnya.

Baca Juga: Dulu Menyanyi dari Kampung ke Kampung, Betrand Peto Diprediksi Akan Makin Bersinar oleh Denny Darko: Melihat Sesuatu dari Pancaran MatanyaTak ubahnya dengan lantunan ayat suci, suara azan nan indah dan lembut pun berpengaruh terhadap emosi seseorang.Sejak saat itu, Tio merasa dirinya mendapatkan hidayah Allah SWT. Lalu, diceritakanlah kejadian tersebut kepada teman-teman dekatnya.“Saya mau ke masjid tapi saya bingung enggak bisa salat. Sampai akhirnya saya bercerita kepada teman-teman dekat saya,” ujarnya.Dari situlah Tio dengan kesadaran hati tanpa ada paksaan menyatakan diri di dalam hatinya untuk menjadi muslim."Ketika mendengar kata Islam dan Muslim yang ada dipikiran saya langsung tergambar: Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. Ulama yang bijaksana, teladan ummat, dan penuh kasih sayang kepada siapa saja."Karena itu, ketika saya bertekad ingin menjadi Muslim, harapan saya bisa di-islamkan oleh Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. Alhandulillah, doa saya dikabulkan."Izinkan selanjutnya saya menjadi murid Abah Kiai," begitu testimoni Tio Nugroho sebelum mengucapkan syahadat sambil menangis haru.

Baca Juga: Miris, Ratusan Bayi Ini Terbaring di Deretan Dipan Terlantar Tanpa Orang Tua Akibat Gempuran Pandemi Corona, Terbongkar Bisnis Gelap Sewa Rahim?

Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin memimpin langsung proses pengucapakan dua kalimat syahadat. Setelah itu, KH. Ma'ruf Amin menghadiahkan sorbannya, Al-Qur'an, kain sarung, dan sajadah."Ketika kita berIslam maka harus sepenuh hati. Islam itu rahmat bagi semua orang. Islam itu selalu menebarkan kebaikan dan kebajikan. Jadi, berislam lah dengan kaffah," kata KH. Ma'ruf Amin."Hidayah itu mudah diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki. Belajarlah Islam dengan cara yang benar. Islam yang penuh kasih sayang. Insya Allah kelak semua dimudahkan," KH. Ma'ruf Amin memberikan tausiah.

Baca Juga: Dipaksa Lakukan Pemotretan dengan 400 Pakaian Berbeda Demi Bayaran Rp 30 Juta Per Hari, Keserakahan Sang Ibu Membuat Anaknya Menderita Tega Pukul dan Menendangnya Hingga Membuat Kariernya BerantakanSebagai penutup, KH. Ma'ruf Amin, memberikan nama depan MUHAMMAD kepada Tio Nugroho."Sekarang Tio bernama Muhammad Bagus Adityo Nugroho. Muhammad berarti terpuji. Insya Allah hidayah yang diberikan Allah dan dengan menggunakan nama depan Muhammad menghadirkan kebaikan untuk umat, masyarakat, bangsa dan negara," tutur KH. Ma'ruf Amin.Bergantinya nama Tio Nugroho menjadi Muhammad Bagus Aditya Nugroho ini sudah menandakan dirinya mualaf.

Baca Juga: Gelombang Kanibalisme Bangkit, Penduduk Korea Utara Kelaparan Hingga Menjadi Brutal Bunuh dan Rebus Anaknya Sendiri untuk Disantap, Kim Jong Un Justru Pilih Peluncuran 2 Roket Daripada Beri Makan Rakyat(*)Artikel ini telah tayang di GridFame dengan judul Tak Ingin Bawa Virus Corona Untuk Keluarga di Rumah, dr. Gia Pratama Pilih Lakukan Ini