Find Us On Social Media :

Jadi Alumni Covid-19, Bima Arya Ungkap Dilema Pemerintah Tangani Pandemi Corona Sebut Ada Stuktur yang Bermasalah Hingga Kewenangan yang Tumpang Tindih: Ini Situasi Luar Biasa

By Luvy Yulia Octaviani, Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:46 WIB

Wali Kota Bogor, Bima Arya

GridPop.ID - Bima Arya, Wali Kota Bogor ungkapkan perasaan dilema yang dialami oleh pemerintah dalam menangani pandemi Corona.Bima Arya menyebut ada dua dilema yakni berkaitan dengan masalah kultur atau budaya dan struktur.Menurut Wali Kota Bogor tersebut dalam keadaan ini maka mau tidak mau harus mengorbankan dari segi kultur.

Baca Juga: Murka Hingga Usir Kedua Pegawainya, Nagita Slavina Marah Besar Pergoki Pengasuh Rafathar dan Kekasihnya Asyik Berduaan di Dalam Kamar yang Terkunci: Mau Jadi Apa Kamu? Mau Hamil Kamu?Budaya yang dimaksud adalah berkaitan dengan mudik dan juga hal-hal lain yang menjadi khas pada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.Meski begitu, Bima Arya mengakui hal itu tidak akan mudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena memang sudah mengakar.Namun harapannya, masyarakat tetap harus bisa menerima keadaan tersebut dengan alasan tidak lain demi kesehatan dan keselamatan orang banyak.Hal ini disampaikan Bima Arya dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Jumat (22/5/2020).

Baca Juga: Jatuh Bangun Makan Asam Garam Kehidupan, Soimah Kenang Masa Susah Berebut Pakain Dalam dengan Sang Kakak Hingga Bergantian Pakai Handuk Berjamur: Sampai Sobek Satu Buat Bareng-Bareng

"Ini kan dilema antara kultur dan struktur," ujar Bima Arya.Kalau kultur ini kita berhadapan dengan tradisi yang sudah mengakar, yang sudah terjadi di keseharian warga selama puluhan tahun, tradisi mudik, tradisi beli baju baru dll," jelasnya."Tidak mudah kultur ini dilawan, dirubah."

Baca Juga: Kalahkan King Of Youtube Terkaya yang Pendapatannya Rp 269 Miliar, Baim Wong dan Paula Verhoeven Tetap Hidup Sederhana Tak Malu Makan dan Pakai Baju GratisanBima Arya kemudian mengatakan bahwa selain budaya, faktor lain adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat akan kondisi mendesak atau darurat.Karena menurutnya, tidak semua orang mempunyai pemahaman yang sama tentang penyebaran maupun risiko dari Covid-19."Enggak semua punya sense of ergency yang sama," kata Bima Arya."Enggak semua punya tafsir yang sama tentang Covid-19," imbuhnya.Lebih lanjut, Bima Arya pribadi sebagai orang yang pernah terjangkit Virus Corona tentunya lebih paham dan lebih sadar akan Virus Corona.

Namun untuk masyarakat umum pastinya masih banyak yang merasa bodoh bahkan mengaku tidak takut dengan Covid-19.

Baca Juga: Sempat Gonta-Ganti Pasangan Hingga Selalu Bungkam Masalah Hati, Ariel NOAH Kini Mulai Jujur Berani Bongkar Kisah Asmaranya Dengan Sosok Ini: Doain Lancar Jodohnya

"Saya sebagai alumni Covid punya sense yang kuat tentang betapa bahayanya Covid-19 ini," ungkapnya."Tetapi buat saudara-saudara kita di wilayah plural, pedesaan, plosok yang merasa ini ya penyakit orang kaya.""Kemudian jauh dari realita dan dibesar-besarkan dan lain-lain. Sangat tidak mudah," tegasnya.

Baca Juga: Diomelin Nagita Slavina Gegara Mobil Mewah Rp 8 Miliar, Raffi Ahmad Justru Balik Semprot Anak Andre Taulany Saat Kembalikan Mercedes-Benz ke Kediamanya: Bilangun Bapak Lu, Jangan Suka Ngomporin, Jadi Malapetaka!Kemudian faktor kedua yang lebih menentukan adalah jelas pada struktur dari pemerintahnya.Kebijakan dari pemerintah yang tidak konsisten dan terkesan tumpang tindih dinilai akan juga berpengaruh terhadap perilaku masyarakat."Lebih diperparah lagi ketika strukturnya bermasalah," papar Bima Arya."Kebijakan yang tidak konsisten dari pusat sampai ke daerah, kedua kewenangan yang tumpang tindih, yang ketiga corak kepemimpinan yang berbeda-beda," tegasnya.Bima Arya pribadi selaku kepala pemerintah Kota Bogor mengaku akan berusaha secara maksimal untuk menyelematkan warganya.Terlebih hal itu merupakan tugas dan tanggung jawabnya, termasuk untuk kepala daerah lain."Ini situasi memang luar biasa, tetapi adalah tugas dan tanggung jawab para kepala daerah untuk iktiar maksimal,""Ikhtiar kita adalah pengamanan berlapis, pendekatan kultural," pungkasnya.

Baca Juga: Kerap Terjadi dan Tak Sadar Sering Dilakukan, Ternyata Menyimpan Hand Sanitizer di Tempat Ini Bisa Akibatkan Kebocoran hingga Iritasi Kulit, Hindari Mulai Sekarang!(*)Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ungkap Dilema yang Terjadi saat Corona, Bima Arya: Saya sebagai Alumni Covid Punya Sense yang Kuat