Find Us On Social Media :

Setahun Beroperasi Hingga Raup Untung Rp 70 Juta per Bulan, Terungkap Sadisnya Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat Beroperasi, Mulai dari Larutkan Janin Pakai Cairan Kimia Hingga Dibakar Langsung!

By Arif B,None, Sabtu, 22 Agustus 2020 | 20:40 WIB

Tempat aborsi ilegal di Jalan Raden Saleh I, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, digaris polisi, Selasa (18/8/2020).

GridPop.ID - Polisi berhasil membongkar praktik aborsi ilegal di sebuah klinik di Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat.

Klinik yang berdiri sejak lima tahun lalu itu telah melakukan praktik aborsi ilegal sejak Januari 2019.

Terhitung sudah ada sebanyak 2.638 pasien yang melakukan aborsi di sana.

Baca Juga: Niat Hati Makan Enak di Resto Mewah, Ibu Hamil Ini Temukan Bangkai Tikus di Dalam Sup yang Disantap, Pihak Malah Resto Tawari Ganti Rugi Hingga Biaya Aborsi!

Untuk menghilangkan janin hasil aborsi, klinik ini menggunakan cara yang keji.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat melalui wawancara di Apa Kabar Indonesia di Tv One.

"Orang dilakukan tindakan, terus setelahnya ada janin yang dibuang, janin yang dibuang ini perilakunya berbeda sesuai kondisi janin," tuturnya dikutip TribunJakarta.com, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Baru 19 Tahun Sudah Nikah Gegara Hamil Duluan, Artis Cantik Ini Blak-blakan Akui Pemakai Narkoba dan Kerap Mabuk-mabukan di Masa Muda, Nasibnya Sekarang Bikin Tercengang!

Janin yang masih sangat muda, sambung Tubagus, dihilangkan dengan dilarutkan cairan kimia.

"Yang masih berbentuk gumpalan darah kemudian dibawa dan menghilangkannya dilarutkan menggunakan satu larutan kimia kalau tidak salah asam sulfat,"

"Kemudian akan jadi larut, cairan larutan tersebut dibuang melalui kloset," katanya.

Baca Juga: Terjerumus Seks Bebas dan Terjerat Narkoba di Usia 19 Tahun, Artis Seksi Ini Akhirnya Nikah Usai Hamil Duluan hingga Berpikir Lakukan Aborsi

Tindakan itu berlaku untuk janin yang masih sangat muda, berbeda dengan janin yang sudah berbentuk bayi.

"Untuk yang berbentuk bayi yang tak bisa dilarutkan oleh larutan kimia tersebut itu dituntaskan melalui proses pembakaran," tuturnya.

Pembakaran tersebut, masih kata Tubagus, dilakukan di lantai tiga klinik itu yang sudah disiapkan cerobong yang khusus.

Baca Juga: Terjerumus Dalam Lembah Narkoba dan Pergaulan Bebas Hingga Hamil Duluan di Usia Belia, Artis Cantik Ini Didera Kisah Pilu Sampai Nyaris Lakukan Aborsi

"Di sana sudah ada cerobongnya juga itu untuk melakukan pembakaran,"

"Kalau kita mau lihat ke TKP itu tempatnya nyata sekali terlihat bekas-bekas pembakaran yang ada dilakukan di cerobong atas di lantai 3 klinik tersebut," ucap Tubagus.

Harga tergantung usia kandungan

Biaya yang dipatok di klinik tersebut untuk pasien yang ingin melakukan aborsi beragam.

Dibagi menjadi empat kategori, tergantung usia janin.

"Kriterianya enam sampai tujuh minggu, delapan sampai 10 minggu, 10-12 minggu, dan 15-20 minggu," ujar Tubagus, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Sang Kekasih Malu dan Tak Mau Bertanggung Jawab, Wanita di Jepara Gugurkan Kandungannya dengan Menelan Pil Aborsi dari Pasar Gelap!

Tak hanya itu, biaya aborsi juga tergantung tingkat kesulitan setelah pemeriksaan awal.

Baik pemeriksaan medis maupun dalam bentuk USG.

Berdasarkan empat kriteria di atas, biaya termurah melakukan praktik aborsi sebesar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta.

Sedangkan yang termahal mencapai Rp 9 juta.

Baca Juga: Malu dan Takut Ketahuan Keluarga, Remaja Hamil 6 Bulan di Jepara Telan 16 Pil Aborsi hingga Buang Jasad Bayinya ke Tumpukan Sampah

Tersangka untung Rp 70 juta per bulan

Banyaknya pasien yang melakukan aborsi membuat klinik mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

"Setidak-tidaknya dalam satu bulan kurang lebih Rp 70 juta,"

"Itu (keuntungan) bersih, artinya sudah pengeluaran lain-lain," ungkap Tubagus.

Baca Juga: Jadi Pecandu Narkoba Lalu Hamil di Luar Nikah Hingga Berniat Aborsi, Hidup Artis Ini Sekarang Berubah Drastis, Begini Kondisinya Tinggal di Rumah dengan Dapur Sederhana

Keuntungan tersebut, jelas Tubagus, kemudian dibagi kepada tiga pihak yang ada di klinik.

"Untuk pembagiannya, 40 persen untuk jasa medis, 40 persen calo, kemudian 20 persennya lagi untuk pengelola," ujar dia.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Cara Keji Klinik Aborsi di Senen Musnahkan Janin Bentuk Bayi, Polisi: Nyata Sekali Bekas Pembakaran"