GridPop.ID - Polisi berhasil membongkar praktik aborsi ilegal di sebuah klinik di Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat.
Klinik yang berdiri sejak lima tahun lalu itu telah melakukan praktik aborsi ilegal sejak Januari 2019.
Terhitung sudah ada sebanyak 2.638 pasien yang melakukan aborsi di sana.
Untuk menghilangkan janin hasil aborsi, klinik ini menggunakan cara yang keji.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat melalui wawancara di Apa Kabar Indonesia di Tv One.
"Orang dilakukan tindakan, terus setelahnya ada janin yang dibuang, janin yang dibuang ini perilakunya berbeda sesuai kondisi janin," tuturnya dikutip TribunJakarta.com, Kamis (20/8/2020).
Janin yang masih sangat muda, sambung Tubagus, dihilangkan dengan dilarutkan cairan kimia.
"Yang masih berbentuk gumpalan darah kemudian dibawa dan menghilangkannya dilarutkan menggunakan satu larutan kimia kalau tidak salah asam sulfat,"
"Kemudian akan jadi larut, cairan larutan tersebut dibuang melalui kloset," katanya.
Tindakan itu berlaku untuk janin yang masih sangat muda, berbeda dengan janin yang sudah berbentuk bayi.
"Untuk yang berbentuk bayi yang tak bisa dilarutkan oleh larutan kimia tersebut itu dituntaskan melalui proses pembakaran," tuturnya.
Pembakaran tersebut, masih kata Tubagus, dilakukan di lantai tiga klinik itu yang sudah disiapkan cerobong yang khusus.
"Di sana sudah ada cerobongnya juga itu untuk melakukan pembakaran,"
"Kalau kita mau lihat ke TKP itu tempatnya nyata sekali terlihat bekas-bekas pembakaran yang ada dilakukan di cerobong atas di lantai 3 klinik tersebut," ucap Tubagus.
Harga tergantung usia kandungan
Biaya yang dipatok di klinik tersebut untuk pasien yang ingin melakukan aborsi beragam.
Dibagi menjadi empat kategori, tergantung usia janin.
"Kriterianya enam sampai tujuh minggu, delapan sampai 10 minggu, 10-12 minggu, dan 15-20 minggu," ujar Tubagus, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2020).
Tak hanya itu, biaya aborsi juga tergantung tingkat kesulitan setelah pemeriksaan awal.
Baik pemeriksaan medis maupun dalam bentuk USG.
Berdasarkan empat kriteria di atas, biaya termurah melakukan praktik aborsi sebesar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta.
Sedangkan yang termahal mencapai Rp 9 juta.
Tersangka untung Rp 70 juta per bulan
Banyaknya pasien yang melakukan aborsi membuat klinik mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
"Setidak-tidaknya dalam satu bulan kurang lebih Rp 70 juta,"
"Itu (keuntungan) bersih, artinya sudah pengeluaran lain-lain," ungkap Tubagus.
Keuntungan tersebut, jelas Tubagus, kemudian dibagi kepada tiga pihak yang ada di klinik.
"Untuk pembagiannya, 40 persen untuk jasa medis, 40 persen calo, kemudian 20 persennya lagi untuk pengelola," ujar dia.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Cara Keji Klinik Aborsi di Senen Musnahkan Janin Bentuk Bayi, Polisi: Nyata Sekali Bekas Pembakaran"