GridPop.ID - Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia.
Gunung ini terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kamis (7/1/2020) kembali terjadi guguran awan panas Gunung Merapi.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya kejadian guguran awan panas Gunung Merapi pada Kamis (7/1) pukul 08.02 WIB. Awan panas tersebut tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan durasi 154 detik.
Berdasarkan keterangan dari Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, awan panas tersebut meluncur dan mengarah ke hulu Kali Krasak. Cuaca dilaporkan berawan di sekitar Gunung Merapi saat terjadi guguran awan panas.
"Arahnya ke Kali Krasak dengan tinggi kolom abu 200 meter," jelas Hanik melalui rekaman suara.
Menurut Hanik, jarak guguran dari awan panas tersebut tidak teramati secara visual dikarenakan tertutup kabut, akan tetapi apabila melihat dari rekaman amplitudo dan data rekaman seismiknya diperkirakan tidak lebih dari 1 kilometer.
"Jaraknya ini tidak teramati (secara visual) karena tertutup kabut. Kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya ini jaraknya pendek," kata Hanik.
"Kurang dari satu kilometer. Karena dari seismiknya kan cuma 154 detik dan amplitudonya 28 milimeter, jadi ini kecil. Awan panas kecil yang terjadi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hanik juga menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi tersebut merupakan guguran dan bukan letusan.
"Betul. Awan panas guguran (bukan letusan)," jelas Hanik.
Selanjutnya, Hanik juga mengatakan bahwa guguran awan panas tersebut diperkirakan adalah berasal dari gundukan yang terbentuk pada periode sebelumnya,
yakni sejak Kamis (31/12) lalu dari lava 1997, yang kemudian meluncur ke arah barat daya menuju Kali Krasak.
"Kan kemarin terjadi adanya gundukan kecil. Diperkirakan itu yang (kemudian) terjadi awan panas," ungkap Hanik.
Baru-baru ini, Mbak You kembali menerawang erupsi Gunung Merapi.
Bahkan, ia tampak memberikan peringatan keras kepada masyarakat di sekitar Gunung Merapi mengenai kepercayaan.
Hal itu diungkapkan Mbak You melalui kanal Youtube pribadinya yang Berjudul 'Mbak You Terawang Gunung Merapi: Masyarakat Sekitar Jangan Panik!!', Rabu (6/1/2021).
Pada awalnya, Mbak You tampak mengomentari Gunung Merapi yang sedang mengalami erupsi.
Ia mengatakan bahwa warga sekitar Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tersendiri mengenai letusannya.
Menurutnya, masyarakat sekitar Gunung Merapi sudah mempunyai tanda-tanda tersendiri mengenai kapan meletusnya gunung paling aktif di Indonesia tersebut.
Sehingga apabila belum ada tanda-tanda tersebut, masyarakat setempat tidak akan turun dari tempat tinggal mereka di sekitar lereng Gunung Merapi.
"Tapi kalau saya bilang Gunung Merapi akan meletus dan berbahaya bagi warga sekitar, tapi warga sekitar kan punya kepercayaan sendiri," ujar Mbak You.
"Punya pegangan sendiri bahwa sebelum wedus gembel itu keluar, seperti pertanda-pertanda alam yang mereka sudah terbiasa dengan kondisi itu, maka tidak akan keluar dari zona merapi," sambungnya.
Tak hanya itu, paranormal kejawen itu mengatakan akan percuma memberikan suatu informasi kepada masyarakat di lereng Gunung Merapi.
Hal ini dikarenakan masyarakat setempat sudah mempunyai kepercayaan tersendiri.
Bahkan, berulang kali Mbak You selalu menekankan kata-kata kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar Gunung Merapi.
"Itu sudah merupakan suatu kepercayaan sendiri yang mereka pegang dari turun temurun. Jadi kita tidak bisa bilang gampang saat kita punya prediksi, pandangan tapi mereka punya penilaian sendiri, punya kepercayaan sendiri," ungkap Mbak You.
"Walaupun ada BMKG atau larangan-larangan belum tentu bikin warga akan pergi dari zona Gunung Merapi. Karena mereka memiliki kepercayaan tersebut dan mereka akan turun gunung atau tidak, mereka lebih tau dengan kepercayaan itu," lanjutnya.
Mbak You juga tampak memberikan sebuah peringatan keras kepada masyarakat sekitar Gunung Merapi.
Tak hanya peringatan saja, ia juga tampak melontarkan harapannya mengenai keselamatan warga sekitar Gunung Merapi.
"Tapi kembali lagi, semua kuasa Tuhan. Semoga tidak terjadi apapun yang membahayakan masyarakat. Harapan saya semoga semua terkendali," pungkasnya.
GridPop.ID (*)