Find Us On Social Media :

Khawatir Terpapar Virus, Simak Waktu Terbaik Melakukan Tes Antigen dan PCR untuk Mendeteksi Virus Covid-19, Begini Penjelasan dari Dokter

By Lina Sofia, Minggu, 27 Juni 2021 | 05:01 WIB

Satgas Covid-19 melakukan penelusuran atau tracing dengan swab PCR kepada warga sekitar Taman Pintar Kayu Putih, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021).

GridPop.ID - Seringkali orang bingung harus memilih tes swab antigen atau PCR test untuk mendeteksi apakah terpapar virus Corona atau tidak.

Apalagi di tengah kondisi kasus Covid-19 yang terus meningkat saat ini.

Dilasir dari Kompas.com apalagi kini Varian Delta yang lebih menular, diyakini bertanggung jawab atas peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Bahkan, varian yang awalnya ditemukan di India ini kian meningkatkan risiko penularan Covid-19 hingga peningkatan perburukan penyakit.

Baca Juga: Penting Diketahui, Inilah Perbedan Rapid Test Antigen yang Kini Dijadikan Syarat Perjalanan dengan Rapid Test Antibodi dan PCR

Kondisi ini membuat orang khawatir, apakah dirinya terpapar virus corona atau tidak.

Tes Covid-19 penting dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona pada orang yang merasakan gejala Covid-19, atau melakukan kontak erat dengan orang yang positif Covid-19.

Tes antigen dapat mendeteksi protein spesifik dari virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Sementara tes PCR mampu mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Simak penjelasan dokter terkait prinsip pemeriksaan Covid-19 dengan antigen dan PCR serta kapan sebaiknya tes antigen dan PCR berikut.

Baca Juga: Simak Alur Persalinan Ibu Hamil di Tengah Pandemi, Sejak Kandungan 35 Minggu Wajib Tes PCR 3 Hari Sekali!

Dilansir dari health.kompas.com Prinsip pemeriksaan Covid-19 dengan antigen dan PCR Ahli patologi klinik dari Universitas Sebelas Maret (UNS), dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD, FISQua menjelaskan, pemeriksaan Covid-19 paling baik dilakukan saat virus sudah terdeteksi.

Tes bisa mendeteksi virus saat jumlahnya melebihi limit of detection atau LoD [ambang batas deteksi].

Bila masih di bawah LoD, maka tes tidak bisa mendeteksi penyakit walaupun ada virusnya,” jelas Tonang, kepada Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Lebih lanjut Tonang menyampaikan, LoD tes PCR lebih rendah ketimbang LoD tes antigen.

Di awal infeksi, PCR rata-rata mulai dapat mendeteksi penyakit pada hari ketiga setelah kontak dengan biang Covid-19.

Sedangkan tes antigen rata-rata mulai terdeteksi beberapa jam sampai satu hari setelah PCR mulai terdeteksi, atau 3-4 hari setelah kontak dengan virus corona.

Sementara itu, gejala Covid-19 rata-rata mulai muncul pada hari kelima. Saat itu, juga jumlah virus mencapai puncaknya.

Baca Juga: Parno Mama Amy Pernah Terpapar Covid-19, Syahnaz Sadiqah Wajibkan Tamu Lakukan Swab Antigen Jika Hendak Sambangi Rumahnya: Siapapun Tamu yang Masuk

“Maka pada hari ke 5-7 itulah akurasi PCR paling tinggi. Saat itu juga, tes antigen sangat akurat,” jelas Tonang.

Setelah mencapai jumlah puncaknya, jumlah virus akan menurun. Ketika mencapai ambang batas LoD antigen, maka hasil tes Covid-19 negatif.

Biasanya terjadi sekitar 5-7 hari setelah gejala. Namun, saat jumlah virus masih berada di atas kisaran ambang batas LoD PCR, hasil tes Covid-19 masih positif.

Rata-rata PCR menunjukkan positif Covid-19 antara 17-21 hari sejak terjadi infeksi virus corona. Kendati begitu, di beberapa kasus yang jarang terjadi, ada juga PCR yang hasil tes positif Covid-19 cukup lama (lebih dari 21 hari sejak terinfeksi).

Kapan sebaiknya tes antigen atau PCR Covid-19? Dokter Tonang menyebutkan tes antigen atau PCR untuk pemeriksaan Covid-19 perlu disesuaikan dengan kondisi seseorang.

Baca Juga: Nekat Nongkrong Hingga Larut Malam di Masa PPKM, Pengunjung Kafe di Gresik Langsung Lari Terbirit-birit Disatroni Petugas, Saat Dicek Ternyata Ada yang Suhu Tubuhnya Tinggi

Pertama, untuk kondisi kontak erat Covid tapi tanpa gejala atau timbul gejala ringan.

Kedua, untuk orang yang merasakan gejala Covid-19 atau kontak erat dengan gejala khas Covid-19.

Berikut penjelasannya. Untuk kontak erat Covid-19 tapi tanpa gejala atau gejala ringan Orang yang kontak dengan pengidap Covid-19 tapi tanpa gejala atau timbul gejala tapi tidak sampai dirawat di RS, disarankan untuk segera melakukan tes antigen atau PCR saat dinyatakan sebagai kontak erat.

“Apabila hasil tes Covid-19 positif, tidak perlu mengulang tes. Langsung jalankan isolasi dan penanganan sesuai pedoman isolasi,” terang Tonang.

Perlu tidaknya dilakukan tes ulang untuk evaluasi selama isolasi mandiri, disesuaikan dengan kebutuhan di akhir masa isolasi.

Baca Juga: Masih Kecil Tapi Harus Sudah Berjuang Melawan Ganasnya Covid-19, Akhirnya Arsy Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Sambut Pelukan Sang Ayah dengann Senyum Kegirangan

“Kalau ternyata kemudian timbul gejala, soal tes atau tidak, itu nanti urusannya dokter atau RS yang merawat bila memang perlu perawatan di RS,” kata dia.

Apabila hasil tes Covid-19 negatif, seseorang dianjurkan menjalankan karantina mandiri. Untuk memastikan hasilnya sahih, lakukan pemeriksaan lagi pada hari kelima sejak dinyatakan kontak erat.

Pemeriksaan selang lima hari tersebut dianjurkan dengan pertimbangan jumlah virus mencapai puncaknya. Apabila terjadi infeksi saat kontak erat, maka paling lambat seseorang akan positif pada hari kelima tersebut.

“Pada hari kelima, lakukan tes antigen atau PCR lagi. Bila positif, lanjutkan isolasi sesuai gejala dan waktunya. Bila negatif, maka bisa mengakhiri masa karantina namun tetap perlu menjalankan protokol kesehatan,” terangnya.

Untuk orang bergejala Covid-19 sampai membutuhkan perawatan di RS Apabila ada gejala khas Covid-19 sampai membutuhkan perawatan di RS, seseorang dianjurkan segera melakukan tes PCR atau antigen pada saat timbul gejala Covid-19.

Baca Juga: Sudah Sembuh tapi Hasil PCR Masih Positif, IDI: yang Terdeteksi Hanya Partikel Virus Corona yang Tak Lagi Menular

“Bila positif, langsung dinyatakan konfirmasi dan dilakukan perawatan sesuai pedoman isolasi sesuai gejala. Tidak perlu ada tes ulang. Bila negatif, lanjutkan isolasi, lalu tes dengan PCR keesokan harinya,” jelasnya.

Tes PCR ulang untuk konfirmasi perlu dilakukan bagi orang yang merasakan gejala Covid-19 sampai butuh perawatan di RS, tapi hasil tes Covid-19 sebelumnya negatif.

“Bila hasil tes Covid-19 positif, status seseorang menjadi pasien konfirmasi dan perlu menjalani isolasi. Bila negatif, pasien dinyatakan sebagai discarded atau sakit tapi bukan Covid-19,” ujar Tonang.

Setelah menyimak penjelasan di atas, semoga sudah tidak ada kebingungan lagi kapan sebaiknya tes antigen dan PCR untuk pemeriksaan Covid-19.GridPop.ID (*)