GridPop.ID - Umat Muslim baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha tepatnya pada, Selasa (20/7/2021).
Tentu Hari Raya Idul Adha identik dengan daging kurban yang biasanya akan dibagikan selepas penyembelihan usai pelaksanaan shalat.
Dilansir dari Nakita.ID, daging yang didapat saat Hari Raya Idul Adha biasanya akan diolah dalam berbagai menu seperti sate, gulai, rendang, hingga digoreng biasa.
Tak jarang sebagai pelengkap maka daging tersebut akan disajikan dengan ditemani lauk lain yakni sayur.
Biasanya sayur akan diolah menjadi tumisan atau bisa juga lalapan biasa.
Namun, sekarang jangan gegabah menyajikan daging dengan sayur secara bersamaan.
Diketahui bahwa daging adalah makanan yang sulit dicerna dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk mencernanya.
Sementara sayur adalah makanan yang dapat dengan mudah dicerna tubuh yakni hanya membutuhkan waktu 30-40 menit saja.
Bahkan ahli telah meyarankan agar tak mengonsumi makanan yang mudah dicerna dengan yang sulit dicerna dalam waktu bersamaan.
Pasalnya jika hal itu dilakukan maka akan menimbulkan sembelit atau masalah pencernaan lain.
Berat badan pun juga dapat melonjak naik secara drastis.
Guna mengatasi kemungkinan buruk itu, maka ahli menyarankan agar mengonsumsi sayur olahan terlebih dahulu kemudian baru daging.
Cara tersebut dapat mencegah berat badan melonjak tinggi.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, konsumsi daging yang benar sebaiknya juga secukupnya saja dan tidak berlebihan seperti yang dikatakan Ahli Gizi UGM, Aviria Ermamilia.
Selain itu memilih bagian daging yang memiliki kandungan lemak yang sedikit juga sangat dianjurkan.
Tak hanya itu, kurangi juga mengolah bagian jeroan maupun gajih.
"Pastikan memasak daging hingga benar-benar matang dan olah secara beragam setiap harinya," ungkap dia melansir laman UGM, Rabu (21/7/2021).
Teknik pengolahan daging yang disarankan yakni dengan cara direbus atau dikukus.
Lebih baik hindari menggoreng daging karena hal itu akan menambah kadar lemak dalam tubuh.
Daging yang dibakar juga kurang baik lantaran dapat berisiko menambah zat karsinogenik yang dapat memicu munculnya kanker.
"Karena akan berisiko menambah zat karsinogenik yang bisa memicu penyakit kanker," jelas dia.
GridPop.ID (*)