Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Pasutri Usai Terdampak Pandemi Covid-19, Terpaksa Jual Parabotan Rumah dengan Harga Murah Demi Bisa Beli Beras, Tak Dapat Bantuan Gara-gara Alasan Ini

By Lina Sofia, Jumat, 30 Juli 2021 | 13:01 WIB

Pasutri Bandung Barat jual perabotan demi sambung hidup di tengah Pandemi

GridPop.ID - Dampak perekonomian dari pandemi Covid-19 memang dirasakan oleh semua orang.

Salah satunya dialami sepasang suami istri di tengah Pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Level 4 di Bandung.

Ia adalah Ruslan Permana (31) dan Novi Sovianti (33) warga Kampung Panagelan, RT 02/04, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Santer Kabar Suaminya Bangkrut hingga Perekonomian Keluarga Ambruk, Zaskia Gotik Banting Setir Geluti Bisnis Baru di Bidang Kuliner, Rela Jualan Makanan Sejuta Umat!

Melansir dari TribunnewsVideo, untuk memenuhi kebutuhan hidup, keluarga yang tinggal di rumah sederhana milik orangtuanya itu, terpaksa harus menjual berbagai macam alat rumah tangga dengan harga yang murah.

Ini dilakukan demi membeli beras untuk makan sehari-hari.

Novi mengatakan, dampak tersebut bermula saat suaminya yang baru bekerja sebulan di Bali akhirnya harus diberhentikan pada Maret 2020 yang lalu.

Baca Juga: Waduh, Pemerintah Bolehkan Pelaku Usaha Kembali Cicil THR Pekerja Tahun Ini? Kemenaker Beri Jawaban Mengejutkan: Tentunya Kita Memahami Kondisi Saat Ini...

Perekonomian mereka carut-marut setelah adanya penerapan PPKM karena usahanya menjadi buntu.

Berikut fakta-fakta Melansir dari Tribunnews.com berdasarkan pengakuan pasutri yang tinggal di rumah sederhana milik orangtuanya itu :

1. Jual parabot rumah tangga

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, terpaksa harus menjual berbagai macam alat rumah tangga dengan harga yang murah.

Ini dilakukan demi membeli beras untuk makan sehari-hari.

Novi mengatakan, dampak tersebut bermula saat suaminya yang baru bekerja sebulan di Bali dengan iming-iming upah Rp 300 ribu per minggu akhirnya harus diberhentikan pada Maret 2020 yang lalu.

Baca Juga: Bingung Isi Dompet Menipis? Ikut Acara Ini Yuk Biar Tahu Cara Tetap Produktif Hingga Tips Punya Penghasilan Selama Pandemi Bareng Nuca Idol!

"Sejak saat itu, suami saya selama delapan bulan di Bali tanpa ada kejelasan dan tanpa penghasilan.

Hanya untuk biaya makan sehari-harinya juga cukup sulit," ujar Novi saat ditemui di rumahnya, Jumat (23/7/2021) akhir pekan lalu.

2. Usaha yang Dirintis Terkena Kebijakan PPKM

Setelah delapan bulan di Bali, kata Novi, suaminya pulang dan sempat merintis usaha penjualan stroberi dengan pemasaran ke konsumen yang ada di wilayah Jabodetabek.

Usaha itu bisa memenuhi kebutuhan keluarganya yang berjumlah delapan orang, termasuk dua anaknya yang tinggal di satu atap rumah yang berada di gang sempit itu.

"Tapi terdampak lagi kebijakan PPKM Darurat. Sejak saat itu tidak bisa kirim barang ke konsumen seperti ke Jakarta karena usaha di sana juga banyak yang tutup," katanya.

Baca Juga: Aturannya Lebih 'Longgar', Berikut Deretan Usaha yang Boleh Dibuka Selama PPKM Level 4 yang Diberlakukan hingga 2 Agusutus 2021

3. Sang ayah menderita stroke sejak 2 bulan lalu

Kesusahan Novi, semakin bertambah ketika ayahnya terkena stroke sejak dua bulan lalu, sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karena harus menjaga ayahnya yang kini terbaring lemas di rumah yang rencana akan dijualnya.

Kondisi itu membuat Novi dan suaminya pun kian sulit.

Apalagi di keluarganya tidak ada satupun yang memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap, sedangkan suaminya hanya buruh serabutan.

"Sekarang suami juga bisa kerja kalau ada yang nyuruh saja, karena dia bisa nyetir, jadi bisa menjadi sopir," ucap Novi.

Baca Juga: Raup Untung Hingga Rp 21 Juta Sebulan, Usaha yang Dilakukan Pria Paruh Baya Ini Sungguh Mencengangkan, Ternyata...

4. Jual Speaker di Facebook

Akibat kesulitan perekonomian itu, Novi harus menjual peralatan rumah tangga hingga pakaian, seperti panci, helm, rice cooker hingga yang teranyar menjual speaker yang dipajang di media sosial Facebook.

"Jual rice cooker Rp 5 ribu ke tukang rongsok, kalau speaker Rp 50 ribu, uangnya buat beli beras dan jajan anak-anak.

Makannya saya netes air mata kalau anak minta jajan juga. Saya juga malu karena sering dikirim beras sama saudara," ujarnya.

5. Tak Pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah

Meski perekonomiannya sudah berada diujung tanduk, ironisnya lagi, keluarga ini belum pernah mendapatkan uluran bantuan apapun dari pemerintah karena salah satu masalahnya adalah masalah domisili.

Sebab meskipun ia dan keluarganya sudah dua tahun tinggal di Cisarua, Bandung Barat, tapi Kartu Keluarganya (KK) masih berdomisili di Kota Cimahi.

"Bantuan enggak ada selama pandemi Covid-19, katanya harus bikin surat pindah," kata Novi.

6. Akan Jual Rumah dan Tinggal di Cimahi 

Rencananya untuk ke depan, ia bakal menjual rumah yang saat ini ditinggalinya selama dua tahun terakhir.

Novi dan keluarganya akan tinggali kembali di Kota Cimahi untuk mencari peluang mendapatkan pundi-pundi rupiah.

"Mau pindah lagi ke Cimahi karena kalau di sana bisa jualan atau apa yang penting bisa melanjutkan hidup," ujarnya.

Baca Juga: Sempat Putus Sekolah Hingga Harus Jual Perhiasan Buat Modal Usaha, Kini Susi Pudjiastuti Hidup Enak Huni Rumah Mewah di Atas Lahan Seluas 5 Hektar Lengkap dengan Helipad dan Flight Simulator!

GridPop.ID (*)