GridPop.ID - Indonesia memang menjadi surganya pecinta pedas karena beragam pilihan sambal dari berbagai daerah.
Namun, kamu jangan sampai terlena karena ternyata sambal dengan campuran 2 bahan ini berisiko buruk untuk kesehatan tubuh.
Jadi meski rasanya enak tapi tak sebanding dengan bahaya yang mengintai lho.
Yuk cari tahu lebih lengkapnya!
Dilansir dari Sajian Sedap, salah satu bahan campuran dalam membuat sambal yang sebenarnya tidak baik adalah minyak bekas menggoreng.
Seperti yang kita tahu, dalam membuat sambal terasi misalnya kita lebih dulu menggoreng bawang hingga cabai.
Barulah setelah itu diulek bersama terasi dan disiram minyak bekas menggoreng.
Hasilnya, aroma sambal memang lebih menggugah selera.
Selain itu cita rasa bawang dan cabai juga semakin kuat.
Namun ternyata minyak bekas menggoreng ini menyimpan bahaya bagi kesehatan karena telah berubah menjadi minyak trans.
Pasalnya, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.
Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.
Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol jahat.
Bahkan melansir dari Kompas.com, minyal bekas menggoreng yang sudah digunakan berkali-kali mengandung asam lemak jenuh yang lebih tinggi daripada angka asam lemak tidak jenuh.
Hal ini tentu dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematia, seperti penyakit jantung dan stroke.
Kemudian, bahan campuran sambal yang tidak baik untuk kesehatan tubuh tentunya terasi oplosan.
Seperti tahun 2017 lalu misalnya ketika Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.
Dari hasil lab diketahui jika ada terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.
Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan
Biasanya pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.
Karenanya, kita harus mengenali tanda-tanda terasi dengan kandungan berbahaya.
Dari penampilan, terasi asli warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.
Warna terasi yang terlalu cerah justru tanda penggunakan pewarna pakaian.
Pertimbangan lain dalam memilih terasi yakni harus kering dan tidak basah.
Karena terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.
GridPop.ID (*)