Find Us On Social Media :

Enaknya Tak Sebanding dengan Bahaya yang Mengintai, Pakai 2 Bahan Ini Saat Bikin Sambal Ternyata Berisiko Buruk untuk Kesehatan Tubuh, Stop Mulai Sekarang!

By Arif B, Minggu, 1 Agustus 2021 | 12:41 WIB

Ilustrasi sambal

GridPop.ID - Indonesia memang menjadi surganya pecinta pedas karena beragam pilihan sambal dari berbagai daerah.

Namun, kamu jangan sampai terlena karena ternyata sambal dengan campuran 2 bahan ini berisiko buruk untuk kesehatan tubuh.

Jadi meski rasanya enak tapi tak sebanding dengan bahaya yang mengintai lho.

Yuk cari tahu lebih lengkapnya!

Dilansir dari Sajian Sedap, salah satu bahan campuran dalam membuat sambal yang sebenarnya tidak baik adalah minyak bekas menggoreng.

Seperti yang kita tahu, dalam membuat sambal terasi misalnya kita lebih dulu menggoreng bawang hingga cabai.

Barulah setelah itu diulek bersama terasi dan disiram minyak bekas menggoreng.

Baca Juga: Jadi Hidangan Wajib Saat Lebaran, Ternyata Opor Ayam Tidak Boleh Dikonsumsi di Malam Hari, Ahli Gizi Beberkan Alasannya!

Hasilnya, aroma sambal memang lebih menggugah selera.

Selain itu cita rasa bawang dan cabai juga semakin kuat.

Namun ternyata minyak bekas menggoreng ini menyimpan bahaya bagi kesehatan karena telah berubah menjadi minyak trans.

Pasalnya, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.

Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.

Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol jahat.

Baca Juga: Jadi Alat Wajib untuk Membuat Sambal, Ternyata Penggunaan Ulekan dan Cobek yang Terlalu Sering Bisa Timbulkan Efek Berbahaya Bagi Tubuh, Ini Penyebabnya

Bahkan melansir dari Kompas.com, minyal bekas menggoreng yang sudah digunakan berkali-kali mengandung asam lemak jenuh yang lebih tinggi daripada angka asam lemak tidak jenuh.

Hal ini tentu dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematia, seperti penyakit jantung dan stroke.

Kemudian, bahan campuran sambal yang tidak baik untuk kesehatan tubuh tentunya terasi oplosan.

Seperti tahun 2017 lalu misalnya ketika Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Dari hasil lab diketahui jika ada terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.

Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan

Biasanya pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.

Baca Juga: Makin Lezat Dicocol dengan Gorengan, Begini Cara Bikin Sambal Bawang yang Enaknya Dijamin Bikin Nagih, Coba Yuk!

Karenanya, kita harus mengenali tanda-tanda terasi dengan kandungan berbahaya.

Dari penampilan, terasi asli warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Warna terasi yang terlalu cerah justru tanda penggunakan pewarna pakaian.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi yakni harus kering dan tidak basah.

Karena terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Baca Juga: Resep Jitu Buat Sambal Matah Khas Bali yang Sedap, Kuncinya Ada di Pemilihan Bahan Ini, Salah Satunya Jangan Sampai Keliru Pilih Cabai!

GridPop.ID (*)