Find Us On Social Media :

Satu Indonesia Tertipu! Tempe Jenis ini Ternyata Mengandung Racun Berbahaya, Hentikan Segera Bila Tak Ingin Nyawa Taruhannya

By Hotia, Minggu, 22 Agustus 2021 | 06:32 WIB

Tempe bongkrek, tempe yang berbahaya untuk dikonsumsi karena racun yang ditimbulkannya.

GridPop.ID - Baru-baru ini tempe sudah didaftarkan UNESCO dalam warisan budaya kuliner dunia.

Wajar karena tempe sudah dikenal dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia.

Nemun, kita tetap harus waspada karena tak semua tempe menyehatkan.

Bahkan, ada tempe yang bisa menyebabkan keracunan, yaitu tempe bongkrek.

Dilansir dari Tribun, tempe bongkrek adalah makanan yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah dan populer di daerah asalnya.

Tempe yang memiliki warna hijau tua terbuat dari ampas kelapa parut yang kemudian di fermentasi.

Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang gurih, tempe bongkrek begitu disukai.

Tapi, di balik rasanya yang enak dan harganya murah, tempe bongkrek tak memiliki gizi yang begitu baik.

Bahkan memiliki racun yang dapat membahayakan tubuh.

Sejak zaman Belanda, tempe bongkrek sudah menyebabkan keracunan pada masyarakat.

Pada tahun 1895, wabah keracunan tempe bongkrek pertama kali dicatat oleh Belanda.

Ilmuwan asal Belanda, Adolf G. Voderman mengatakan bahwa tempe bongkrek dapat menyebabkan keracunan yang fatal.

Keracunan tempe bongkrek juga terjadi pada 1931 hingga 1937.

Baca Juga: 12 Tahun Menikah, Tyna Kanna Tega Duakan Kenang Mirdad hingga Akhirnya Terciduk Bercumbu Mesra dengan Pria Lain, Sosok Ini Diduga Jadi Biangnya!

Saat itu, depresi ekonomi yang melanda Hindia Belanda mendorong penduduk desa untuk membuat tempe bongkrek sendiri.

Hal ini menyebabkan keracunan pada banyak orang.

Kandungan yang menyebabkan beracunnya tempe bongkrek ini pun diteliti oleh W.K. Mertens dan A.G. van Veen dari Eijkman Institute di Batavia.

Pada 1933, mereka menemukan bahwa penyebab munculnya racun pada tempe bongkrek adalah bakteri Pseudomonas cocovenenans.

Bakteri inilah yang menghasilkan asam bongkrek dan toksoflavin.

 

Dalam thesis Asih (2017) yang didasri dari teori Veen (1966) dan Arbianto (1979), asam bongkrek memiliki wujud tak berwarna sementara toksoflavin memiliki wujud berwarna kekuningan yang dapat dilihat secara jelas jika tempe bongkrek beracun.

Racun tersebut dapat menyebabkan masalah pada tubuh, yakni hemolisis yang disebabkan oleh terhambatnya transport gula ke dalam eritrosit.

Selain itu, asam bongkrek juga menghambat metabolisme glikogen dan memobilisasi dan memobilisasi glikogen hati sehingga mengalami hiperglikemia yang fatal.

Dua kasus keracunan tempe bongkrek hanyalah sebagian dari kasus lainnya.

Dalam buku History of Tempeh and Tempeh Product, yang dilansir oleh Shurtleff dan Aoyagi, Arbiyanto Purwo dalam buku Bongkrek Food Poisoning in Java mengatakan terdapat kasus sebanyak 7.216 orang meninggal karena keracunan tempe bongkrek dari 1951 hingga 1975.

Baca Juga: Heboh Ayu Ting Ting Ribut dengan KD hingga Lapor ke Polisi, Terbongkar Fakta Mengejutkan Dibaliknya

Dari jumlah tersebut, 850 orang di antaranya meninggal dunia.

Hal ini menunjukan bahwa kematian akibat keracunan tempe bongkrek saat itu rata-rata sebanyak 34 orang dalam setahun.

Tahun 1975 tampaknya menjadi tahun terburuk kasus keracunan ini.

Sebanyak 125 dari 1.036 orang meregang nyawa akibat makanan ini.

Kemudian pada 1977, meski jumlahnya menurun, lebih dari 400 orang keracunan dan lebih dari 70 korban meninggal.

Saking mengkhawatirkannya kondisi keracunan tempe bongkrek, sastrawan Ahmad Tohari sampai mengangkatnya dalam novel yang ditulisnya, yakni Ronggeng Dukuh Paruk.

Bagian pertama dari trilogi berjudul sama yang terbit tahun 1982 ini mengisahkan bahwa orang tua tokoh utama, Srintil, ikut meninggal dalam keracunan tempe bongkrek yang disebabkan oleh tempe bongkrek yang dibuat orang tua Srintil.

Menanggapi kasus keracunan tempe bongkrek yang masih saja ditemukan pada saat itu, pemerintah pun melarang produksi tempe bongkrek sejak 1962.

Akan tetapi, kasus keracunan tempe bongkrek masih terus ada hingga tahun 80-an.

Baca Juga: Geger Roy Suryo Kritik Adegan Ikatan Cinta yang Dinilai Tak Layak Tayang hingga Laporkan ke KPI, Faktanya Bikin Melongo!