Dilihat dari segi kasus aktif, wilayah luar Jawa-Bali berkontribusi sebesar 52,3 persen dari kasus nasional.
Secara rinci, recovery rate wilayah Sumatera mencapai 84,4 persen, fatality rate mencapai 32,27 persen, share nasional terhadap kasus aktif mencapai 24,23 persen, dan penurunan kasus aktif dari tanggal 9-23 Agustus menurun -25,7 persen.
Sementara Nusa Tenggara berkontribusi sebesar 2 persen, dengan tingkat kesembuhan 89,51 persen, fatality rate 2,2 persen, share terhadap kasus aktif secara nasional 2,33 persen, dan tingkat kasus aktif menurun -47,27 persen sejak 2 minggu terakhir.
"Lalu, tingkat kesembuhan wilayah Kalimantan mencapai 89,51 persen, tingkat fatality rate 3,04 persen, share nasional kasus aktif sebesar 11,31 persen, dan penurunan kasus aktif adalah -31,31 persen," ucap dia.
Kemudian, kontribusi wilayah Sulawesi terhadap nasional sebesar 5,35 persen, kasus kesembuhan 85,02 persen, tingkat fatality rate 2,41 persen, dan penurunan kasus aktif -31,3 persen.
Sedangkan Maluku Papua memiliki share -1,98 persen, recovery rate 9,16 persen, kasus aktif secara nasional 5,24 persen, fatality rate 1,55 persen, dan penurunan kasus -18,86 persen.
"Secara keseluruhan, BOR di wilayah Indonesia luar Jawa-Bali adalah 41,6 persen dan tentu masih bisa diturunkan, karena status konversinya adalah 26,7 persen dari target 40 persen konversi tempat tidur," pungkas Airlangga.
Dilansir dari Tribunnews.com, sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4,3, dan 2 di Jawa-Bali hingga 30 Agustus mendatang pada, Senin (23/8/2021).
Untuk perpanjangan PPKM di luar Jawa-Bali diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto yakni hingga 6 September 2021.
GridPop.ID (*)