GridPop.ID - Pasien Covid-19 sangat dianjurkan untuk makan dan minum yang sehat serta tak lupa berolahraga.
Tak hanya itu, apabila mengalami batuk, pilek, dan demam, maka pasien Covid-19 juga mesti mengobatinya.
Selama masa perawatan, pasien Covid-19 akan diminta untuk mengonsumsi sejumlah vitamin.
Dilansir dari TribunJabar.ID, selama masa perawatan maka konsumsi vitamin dan mineral dibutuhkan sebagai langkah penyembuhan.
Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan, penderita virus corona dengan gejala ringan perlu minum vitamin C, D, dan zinc, atau multivitamin (dengan komposisi vitamin C, D, E, zinc).
Bagi para penyintas Covid-19, ada yang masih meneruskan untuk konsumsi vitamin sebagai langkah pencegahan kembali tertular virus tersebut.
Akan tetapi, apakah masih perlu mengonsumsi vitamin jika telah dinyatakan sembuh dari virus corona?
Melansir Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan, vitamin adalah produk suplementasi atau tambahan.
Layaknya namanya, konsumsi dan dosisnya pun harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu.
"Dinamakan suplemen karena merupakan tambahan kalau memang tubuh kita membutuhkan."
Pasalnya, kondisi satu orang dengan orang yang lain belum tentu memiliki kebutuhan yang sama.
"Karena satu orang dan orang lainnya belum tentu kebutuhannya sama," kata Reisa dalam Live Instagram Kementerian Kesehatan bertajuk "Pasca-Sembuh Covid-19: Harus Bagaimana?", Senin (30/08/2021).
Kemudian dr Reisa memberi contoh beberapa individu yang mugkin mengalami kekurangan vitamin tertentu pada tubuhnya.
Sehingga untuk memenuhi kecukupan kebutuhan vitamin, maka individu tersebut perlu mengonsumsi jenis vitamin yang dibutuhkan agar daya tahan tubuh menjadi lebih optimal.
Bagi beberapa individu lain, mungkin tak membutuhkan konsumsi vitamin untuk menjaga kesehatannya.
Terkait kecukupan vitamin dalam tubuh yang telah terpenuhi, hal tersebut dapat diketahui berdasarkan pemeriksaan dokter.
"Jadi yang menentukan seseorang tetap konsumsi (vitamin setelah sembuh dari Covid-19), dosisnya berapa, (vitamin) apa saja yang dikonsumsi adalah dokter yang telah melakukan pemeriksaan terhadap pasien," ucapnya.
Ia kemudian menyarankan agar masyarakat tak asal-asalan dalam mengonsumsi vitamin.
Terlebih dalam dosis yang tinggi tanpa saran dari dokter.
Tak hanya itu, kondisi tubuh seseorang perlu diperhatikan saat hendak mengonsumsi vitamin, apakah memang butuh atau tidak.
"Jangan asal-asalan konsumsi, seperti biar bebas dari Covid-19, biar enggak ketularan konsumsi vitamin dosis tinggi.
Hati-hati, jangan berlebihan dan ketahui dulu kondisi tubuh kita memang butuh atau tidak," kata Reisa.
Itu lah penjelasan dari dr Reisa dan semoga masyarakat tak gegabah dalam langkah menjaga kesehatan tubuh di tengah kondisi pandemi ini.
GridPop.ID (*)