GridPop.ID - Pandemi Covid-19 masih belum selesai, meskipun sudah ada beberapa pelonggaran pembukaan bertahap aktivitas sosial dan ekonomi karena alami penurunan kasus.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4 Jawa dan Bali pun masih berlaku sampai 6 September.
Walaupun presiden Jokowi mengatakan, dalam satu minggu terakhir sudah terjadi penurunan dalam 7 hari terkahir, tapi kita tetap tak boleh lengah.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus corona.
Meski situasi pandemi di Tanah Air sudah menunjukkan penurunan, ia mengingatkan bahwa kasus virus corona masih tergolong tinggi.
"Meskipun sudah mengalami penurunan, kasus di bulan ini masih dua kali lipat dari saat lonjakan pertama atau pada bulan Januari lalu," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/9/2021).
Wiku mengatakan, penurunan kasus Covid-19 terjadi sepanjang Agustus 2021. Jika dibandingkan dengan puncak kasus yang terjadi pada 15 Juli, kasus nasional pada 29 Agustus menurun hingga 86,9 persen.
Pada bulan Agustus total terdapat 664.829 kasus Covid-19 atau turun sebesar 49 persen dari bulan sebelumnya atau Juli 2021.
Pada bulan Juli kasus Covid-19 mencapai yang tertinggi yakni hingga 1.225.765 kasus.
"Tentunya kemampuan untuk menekan kasus hampir setengah dari sebelumnya dalam jangka waktu satu bulan adalah perkembangan yang baik," ujar Wiku.
Penurunan kasus Covid-19 harian selama bulan Agustus juga diikuti dengan menurunnya kasus aktif.
Diketahui, kasus aktif Covid-19 di akhir Agustus sebanyak 196.281 atau 4,8 persen.
Sementara, pada bulan Juli kasus aktif mencapai lebih dari 500.000 atau 16 persen.
Angka kesembuhan juga mengalami peningkatan. Di bulan Agustus pasien sembuh mencapai 942.281 orang, sedangkan pada bulan Juli 896.501 orang.
Kendati demikian, Wiku meminta seluruh pihak tetap waspada dan tidak cepat berpuas diri. Ia mengingatkan jumlah pasien virus corona yang meninggal dunia masih mengalami lonjakan.
Angka kematian di bulan Juli sebesar 34.394 jiwa, sedangkan di bulan Agustus meningkat menjadi 37.330 jiwa.
Wiku menyebutkan, Covid-19 harus bisa diturunkan hingga ke bawah puncak kasus pertama atau Januari 2021 atau tidak lebih dari 331.052 kasus.
Dengan begitu, diharapkan angka kematian juga bisa ditekan.
"Kenaikan kasus harus tetap diantisipasi mengingat saat ini sudah mulai duluan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara bertahap," kata dia.
Meski begitu, ada 11 provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus positif pada Agustus 2021.
Dilansir dari Tribun Medan, seluruh provinsi tersebut berada di luar Jawa. Ia menegaskan, hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Yang perlu menjadi perhatian adalah masih ada 11 provinsi yang mengalami kenaikan jumlah kasus positif di bulan Agustus jika dibandingkan dengan bulan Juli," ujar Wiku, dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/9/2021).
Kesebelas provinsi tersebut yakni, Aceh naik 152 persen, Sulawesi Tengah naik 111 persen, Gorontalo naik 57 persen, dan Kalimantan Selatan naik 47 persen.
Kemudian, Sumatera Utara naik 44 persen, Kalimantan Utara naik 24 persen, Sulawesi Barat naik 24 persen, Bali naik 15 persen, Bangka Belitung naik 10 persen, Sulawesi Selatan naik 5 persen, serta Jambi naik 5 persen.
Namun, Wiku menambahkan, hampir semua indikator penanganan Covid-19 saat ini telah membaik. Pertama, kasus aktif pada Agustus turun drastis jika dibandingkan Juli.
GridPop.ID (*)