Find Us On Social Media :

Besok Maulid Nabi Muhammad 2021, Berikut Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad Menurut Sejumlah Ulama

By Luvy Octaviani, Senin, 18 Oktober 2021 | 16:41 WIB

Ilustrasi Hari Maulid Nabi Muhammad SAW

GridPop.ID - Maulid Nabi MUhammad tahun ini jatuh pada Selasa, 19 Oktober 2021.Tahun ini menjadi tahun kedua Maulid Nabi Muhammad dirayakan di tengah pandemi covid-19.Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 19 Oktober mendatang. Wiku menekankan, penularan virus masih terjadi sekalipun situasi pandemi sudah menunjukkan perbaikan. "Mengingat Indonesia yang saat ini sedang dalam kondisi kasus yang cukup terkendali sudah sepatutnya kita mempertahankannya dengan tidak terlena dan tetap berhati-hati," kata Wiku, dalam konferensi pers daring, Selasa (5/10/2021) seperti dikutip melalui kompas.com.Wiku mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam setiap aktivitas.Ia juga meminta pemerintah daerah menyampaikan pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat, termasuk soal pengawasan.Dilansir dari laman banjarmasinpost.co.id,  Maulid Nabi diperingati tiap 12 Rabiul Awal.

Baca Juga: Akui Sehat dan Tak Butuh Vaksin, Pasutri Ini Meninggal Dunia Setelah Kondisinya Memburuk Akibat Terpapar Covid-19, Tinggalkan 4 Anak yang Kini Jadi Yatim Piatu

Diketahui, berdasarkan sejarah, Nabi MuhammadSAW lahir pada Senin 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.Perayaan maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.Berbagai aktivitas atau kegiatan perayaan Maulid Nabi dilakukan masyarakat dari beragam budaya. Namun yang jelas pada bulan ini, aktivitas membaca sholawat nabi pun kian diperbanyak.Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad, umat muslim di berbagai daerah biasanya akan menggelar beragam acara.Di desa-desa biasanya akan diadakan pengajian.Namun ada juga yang mengadakan barzanji atau bacaan doa dan pujian berisi riwayat Nabi Muhammad SAW.Selain itu, banyak juga yang menggelar tradisi menarik seperti perayaan dan permainan gamelan Sekaten.Ada juga tradisi endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur.Lantas bagaimana hukumnya memperingati maulid Nabi Muhammad SAW ?Apakah hukumnya termasuk bi'dah atau boleh saja karena berupa kegiatan yang positif?Berikut Tribun Jabar rangkum dari berbagai sumber mengenai hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ketahuan! Sosok Ini yang Cepu ke Polisi hingga Buat Jennifer Jill Kena Gerebek di Kediamannya Lantaran Kasus Narkoba, Ternyata Kantongi Imbalan Rp 50 Juta

1. Ustaz Abdul SomadDalam ceramahnya beberapa waktu lalu, Ustaz Abdul Somad mengatakan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW diperbolehkan.Menurutnya, ada 300 ribu hadis yang menerangkan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tidak masalah.Tangkapan Layar Tanggapan Ustadz Abdul Somad (YouTube/Ustaz Abdul Somad Official via TribunSumsel.com)Memang ada ulama yang mengatakan kegiatan tersebut termasuk bid'ah tapi hanya sebagian kecil ulama.Ustaz Abdul Somad memaparkan beberapa hadis serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya maulid Nabi Muhammad SAW.Salah satunya adalah Rasulullah SAW ternyata mengenang hari lahirnya sendiri.Sebab ia melaksanakan puasa setiap hari Senin."Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Alquran] kepadaku)." (HR Muslim)Alasan lainnya merujuk pada penafsiran Rasulullah SAW terhadap kalimat Ayyamillah dalam Qs Ibrahim [14]: 5 yang berbunyi, "Dan ingatkanlah mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia Allah. Dan kelahiran Muhammad SAW adalah nikmat dan karunia terbesar yang harus diingat dan disyukuri."Ustaz Abdul Somad juga memaparkan pendapat dari Ibnu Taumiah.Ibnu Taimiah menjelaskan bahwa mengagungkan hari lahir Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai perayaan maka akan mendapat balasan pahala besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah SAW.Ada juga pendapat lain dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad."Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya. Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah," begitu pendapat Hafizh Abnu Hajar Al-'Asqalani.Manfaat maulid Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah silaturahmi satu sama lain.

Baca Juga: 19 Tahun Dinanti Akhirnya Piala Thomas Cup Pulang ke Indonesia, Tapi Bendera Merah Putih Malah Dilarang Berkibar, Ternyata Ini Penyebabnya

2. Al-Imam al-SuyuthiMengutip laman nu.go.id, Al-Imam al-Suyuthi mengatakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW termasuk bid'ah namun baik.هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْاِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ“Perayaan maulid termasuk bid’ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirkannya Rasulullah Saw”.Dalam kesempatan yang lain, beliau mengatakan:يُسْتَحَبُّ لَنَا إِظْهَارُ الشُّكْرِ بِمَوْلِدِهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَالْاِجْتِمَاعُ وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ وَنَحْوُ ذَلِكَ مِنْ وُجُوْهِ الْقُرُبَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَسَرَّاتِ“Sunah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati maulid Rasulullah Saw, berkumpul, membagikan makanan dan beberapa hal lain dari berbagai macam bentuk ibadah dan luapan kegembiraan.”3. Syaikh Ibnu AbidinMasih mengutip dari laman nu.go.id, dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu ‘Abidin mengatakan:اِعْلَمْ أَنَّ مِنَ الْبِدَعِ الْمَحْمُوْدَةِ عَمَلَ الْمَوْلِدِ الشَّرِيْفِ مِنَ الشَّهْرِ الَّذِيْ وُلِدَ فِيْهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ“Ketahuilah bahwa salah satu bid’ah yang terpuji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad SAW”.Bahkan setiap tempat yang di dalamnya dibacakan sejarah hidup Nabi Muhammad, akan dikelilingi malaikat dan dipenuhi rahmat serta ridla Allah Swt. Al-Imam Ibnu al-Haj ulama’ dari kalangan madzhab Maliki mengatakan:مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَحَلٍّ أَوْ مَسْجِدٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ أَهْلَ ذَلِكَ الْمَكَانِ وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ“Tidaklah suatu rumah atau tempat yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan”.Al-Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan:فَتَعْظِيْمُ الْمَوْلِدِ وَاتِّخَاذُهُ مَوْسِمًا قَدْ يَفْعَلُهُ بَعْضُ النَّاسِ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِحُسْنِ قَصْدِهِ وَتَعْظِيْمِهِ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ“Mengagungkan maulid Nabi dan menjadikannya sebagai hari raya telah dilakukan oleh sebagian manusia dan mereka mendapat pahala besar atas tradisi tersebut, karena niat baiknya dan karena telah mengagungkan Rasulullah Saw”.Bahkan merayakan maulid Nabi bisa menjadi wajib bila menjadi sarana dakwah yang efektif untuk menandingi perayaan-perayaan lain yang terdapat banyak kemunkaran. Al-Syaikh al-Mubasyir al-Tharazi menegaskan:إِنَّ الْاِحْتِفَالَ بِذِكْرَى الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ الشَّرِيْفِ أَصْبَحَ وَاجِبَا أَسَاسِيًّا لِمُوَاجَهَةِ مَا اسْتُجِدَّ مِنَ الْاِحْتِفَالَاتِ الضَّارَّةِ فِيْ هَذِهِ الْأَيَّامِ.“Sesungguhnya perayaan maulid Nabi menjadi wajib yang bersifat siyasat untuk menandingi perayaan-perayaan lain yang membahayakan pada hari ini”.

Baca Juga: Asyik Main Ipad di Kamar, Remaja Tak Berdosa Ini Tewas Ditembak Sampai Peluru Menembus Kepala, Keluarga Terpukul hingga Bongkar Perangai Asli Korban yang Tak Disangka-sangkaGridPop.ID (*)