Find Us On Social Media :

Cegah Covid-19 Menggila, Kota Ini Bakal Penjara hingga Beri Denda Rp 1 Juta Bagi Para Pelanggar Aturan Lockdown

By Ekawati Tyas, Selasa, 28 Desember 2021 | 16:32 WIB

Ilustrasi lockdwon

GridPop.ID - Wabah Covid-19 yang menyerang Chibna membuat sejumlah kota menerapkan aturan ketat terkait kebijakan lockdown.

Dilansir dari Kompas.com, salah satu kota yang menerapkan lockdown dengan memperketat aturannya yaitu Kota Xi'an tepatnya pada, Senin (27/12/2021).

China menerapkan strategi "nol-Covid" dari pembatasan yang ketat, karantina panjang, dan lockdown yang ditargetkan, dalam rangka persiapan menyambut ribuan pengunjung luar negeri untuk Olimpiade Beijing pada Februari 2022.

Tapi, di Xi'an yang dihuni 13 juta penduduk saat ini sedang menghadapi hari kelima lockdown.

Diketahui, kasus harian Covid-19 di China naik ke jumlah tertinggi sejak Maret 2020.

Dikutip dari akun pemerintah di media sosial via AFP, Xi'an mengumumkan memperketat langkah-langkah lockdown pada Senin, (27/12/2021).

Tercatat di kota tersebut ada 150 kasus baru pada Senin, sehingga totalnya menjadi sekitar 650 sejak 9 Desember.

Kendaraan dilarang melintas di jalan kecuali untuk membantu hal yang berkaitan dengan pengendalian penyakit, kata pengumuman terakhir.

Baca Juga: Ngaku Sudah 17 Kali Disuntik Vaksin Covid-19, Inilah Sosok Abdul Rahim, Dokter Bongkar Fakta Tak Terduga Usai Dirinya Bikin Geger Gegara Jadi Joki Vaksin

Polisi dan pejabat kesehatan akan memeriksa dengan ketat mobil-mobil, dan yang melanggar aturan akan dijebloskan ke penjara selama 10 hari dan denda 500 yuan (Rp 1,11 juta).

Lebih lanjut, setidaknya dua kota lain di provinsi Shaanxi juga melaporkan kasus yang terkait dengan Xi'an.

Pekerja migran dari kota itu didesak untuk tidak pulang ke rumah pada liburan Tahun Baru Imlek yang akan datang.

Wabah varian Delta yang menyebar cepat menyebabkan gejala parah pada empat pasien termasuk seorang anak berusia satu tahun, tabloid Global Times yang dikelola pemerintah melaporkan.

Adapun pihak berwenang telah meluncurkan beberapa pengujian massal dan menempatkan hampir 30.000 orang di karantina hotel sejak lockdown minggu lalu.

Bisnis non-esensial semuanya ditutup, sedangkan setiap satu orang dalam rumah tangga hanya diizinkan membeli kebutuhan pokok setiap tiga hari.

Di sisi lain Xi'an dikecam lantaran dinilai menangani wabah mematikan ini dengan cara yang buruk.

Badan disipliner China pekan lalu mengatakan, 26 pejabat lokal dihukum karena dianggap lalai dalam pencegahan virus.

Baca Juga: Rekam Penumpang Terlantar di Bandara, Wanita Ini Dihukum Satgas Udara dengan Alasan Ini

Pihak berwenang secara ketat membatasi pergerakan masuk dan keluar kota.

Berdasarkan rekaman CCTV dari stasiun tv negara, pada Minggu (26/12/2021) menunjukkan truk mengantre di pos pemeriksaan jalan ketika pekerja dengan baju hazmat memeriksa kode kesehatan di ponsel pengemudi.

Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, diperkirakan Olimpiade Beijing 2022 kelak dapat menyumbang kasus Covid-19 di negara tersebut.

Tapi, Wakil Direktur Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Komite Penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing, Huang Chun mengatakan China telah siap menghadapi kemunculan kasus Covid-19 klaster olimpiade.

Nantinya, staf dan atlet yang terinfeksi Covid-19 tak diperkenankan bekerja atau bertanding.

Mereka, kata Huang akan dibawa ke rumah sakit atau fasilitas karantina yang ditunjuk, tergantung adanya gejala atau tidak.

Pasien simptomatik akan dipulangkan setelah suhu tubuh kembali normal, gejala sakit pernapasan hilang, dan telah menjalani dua tes Covid-19 berturut dalam 24 jam.

Mereka dapat memilih apakah akan berpartisipasi dalam tahap kompetisi berikutnya atau kembali bekerja.

Sementara itu untuk pasien tanpa gejala, mereka akan dites Covid-19 setiap 24 jam di fasilitas karantina.

Baca Juga: Niat Hati Tidur di Masjid Biar Hemat, Lia Justru Apes Kemalingan, Uang Rp 8 Juta untuk Biaya Operasi Jantung Ayah Digondol Mantan Relawan Ambulans Covid-19!

 

GridPop.ID (*)