GridPop.ID - Ceramah Oki Setiana Dewi 3 tahun lalu kembali viral di media sosial.
Ceramah tersebut dianggap menormalisasi tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Terkait hal ini akhirnya pemuka agama Gus Miftah memberikan tanggapannya.
Dilansir dari Tribun Seleb, Gus Miftah menyoroti pernyataan Oki Setiana Dewi terkait kisah kekerasa dalam rumah tangga (KDRT).
Pada caption unggahannya, Gus Miftah menuliskan, "Terkait KDRT………..
Isteri yang baik adalah isteri yang siap diajak menderita oleh suaminya
Dan suami yang baik tidak akan pernah mengajak isterinya menderita."
Gus Miftah menyampaikan salah satu hadits terkait perlakukan Nabi Muhammad SAW kepada istrinya, Aisyah.
Dalam hadis Riwayat Muslim diceritakan jika Nabi Muhammad SAW tak pernah memukul wanita.
Meski dalam tafsir Al Qurtubi memang ada keterangan tentang pukulan seorang suami pada istri.
"Pukulan yang tidak menyakiti digambarkan di situ dengan apa pukulan yang tidak menyakiti itu:
Memukulnya dengan menggunakan siwak atau seukurannya," kata Gus Miftah, Jumat (4/2/2022).
Meski dalam tafsir Al Qurtubi memang ada keterangan tentang pukulan seorang suami pada istri.
"Pukulan yang tidak menyakiti digambarkan di situ dengan apa pukulan yang tidak menyakiti itu:
Memukulnya dengan menggunakan siwak atau seukurannya," kata Gus Miftah, Jumat (4/2/2022).
Lebih lanjut, jika dipandang dari sisi hukum, Gus Miftah setuju dengan adanya Undang-undang KDRT.
Terutama jika kasus KDRT yang dilakukan sang suami membuat istrinya babak belur.
Gus Miftah juga menekankan agar istri korban KDRT mendapat dampingan dari Komnas Perempuan untuk mendapatkan hak-haknya.
"Maka istri mendapatkan pendampingan dari Komnas Perempuan untuk mendapatkan hak-haknya. Saya setuju."
"Karena kadang-kadang suami itu berlebih-lebihan terlalu jauh melegitimasi diri sebagai pemimpin rumah tangga, sebagai imam," sambung Gus Miftah.
Padahal, kadang kala seorang suami itu belum bisa jadi imam yang baik.
Bahkan belum bisa menjadi pemimpin yang bertanggungjawab dalam rumah tangganya.
"Mukul istrinya, 'Aku imam' nggak bisa dong bro, istri kita juga, begitu banyak membantu dalam rumah tangga."
"Ekonomi, bantu mengasuh anak, menyelesaikan pekerjaan rumah, melayai suami dan lain sebagainya," papar Gus Miftah.
Berkaca dari hal tersebut, Gus Miftah mengajak para suami untuk tidak bertindak sewenang-wenang terhadap istri.
Lantas, Gus Miftah juga menyinggung soal ceramah Oki Setiana Dewi yang baru-baru ini viral di media sosial.
Gus Miftah yakin, ibu empat anak itu juga tidak membenarkan tindakan KDRT.
Ia menilai, kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat hanyalah sebatas kesalahan dalam memilih contoh serta diksi kalimat.
"Nah terkait dengan ceramah Ustazah Oki Setiana Dewi saya yakin Ustazah Oki juga istri kok."
"Saya yakin beliu tidak sepakat dengan kekerasan dalam rumah tangga," terang Gus Miftah.
Di akhir videonya, Gus Miftah kembali mengingatkan tentang sebuah hadis.
"Saling mengingatkan watawa sowbilhaq, watawa sowbisobr."
"Ingat istri yang baik adalah istri yang siap diajak menderita oleh suaminya."
"Suami yang baik tidak akan pernah mengajak istrinya menderita," tutup Gus Miftah.
Dilansir dari GrisStar.ID, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis menyinggung soal aksi Oki yang seolah meromantisasi kisah rumah tangga orang lain.
"Kalau kebiasaan main film itu jangan digambarkan dalam dunia nyata. Jadi persepsinya bisa berbeda. Kalau dalam film, cerita pilu itu cakep, tapi kalau nasihat kepada orang lain (jangan diromantisasi)," ujar Cholil Nafis dalam tayangan di TV One News.
Tak sekadar melihat setengah video, Cholil Nafis mengaku sudah menonton keseluruhan ceramah Oki Setiana Dewi.
Menurut Cholil Nafis, ada beberapa hal yang seharusnya diluruskan oleh Oki sebagai pendakwah.
Seperti saat sang wanita di dalam cerita itu yang berbohong kepada ibunya demi menutupi KDRT.
"Saya sudah nonton secara utuh, sebenarnya menggambarkan secara utuh kesetiaan istri kepada suami dan menutup aib keluarga. Cuma ulasannya tidak lengkap. Sebaiknya ketika ibunya datang, dia baru dipukul, kalau dia jawab dia menangis karena rindu kan bohong sama ibunya, itu enggak boleh,"
"Andai ditanya (KDRT), enggak usah dijawab. Apa perlu cerita ke Ibu atau tidak ? Memang kalau lagi emosi udah benar enggak perlu cerita, tapi itu harus diselesaikan kepada orang yang tepat, agar menghentikan kekerasan itu," ungkap Cholil Nafis.
Diungkap Cholil Nafis, islam yang dicontohkan Nabi melarang tindak kekerasan dalam rumah tangga.
"Dalam Islam, nabi mengatakan jangan pernah jelekin pasangan, memukul wajahnya, kalau berantem jangan keluar dari rumah,"
Kendati demikian, Cholil Nafis tidak setuju jika permasalahan rumah tangga jadi konsumsi publik. Adapun jalur hukum nantinya tetap dibutuhkan apabila musyawarah ketika terjadi konflik rumah tangga tidak menemukan jalan keluar.
"Saya tidak setuju kalau masalah rumah tangga, dikit-dikit lapor ke aparat, berarti itu kan udah final, enggak bisa diperbaiki lagi, kalau sudah musyawarah, arbitrase tidak bisa ditempuh. Keluarga itu dibina dengan kasih sayang," kata Cholil Nafis.
GridPop.ID (*)