GridPop.ID - Mi menjadi salah satu makanan instan favorit banyak orang.
Pasalnya, mi memiliki berbagai macam rasa dan dijual dengan harga yang terjangkau.
Meski begitu, masih banyak yang salah dalam memasak mi.
Nah, dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut cara memasak mi agar hasilnya kenyal dan tidak lembek.
Cara Memasak Mi Agar Hasilnya Kenyal dan Tidak Lembek
Mi yang dimasak terlalu lama akan menjadi lembek dan hancur.
Sementara, jika durasi memasaknya kurang, tekstur mi pun masih keras dan kurang nikmat saat disantap.
Proses memasak mi yang keliru juga dapat membuatnya lengket dan cepat basi.
Pastinya Anda tidak mau bukan, jika hasil olahan mi Anda justru mengecewakan seisi rumah.
Ada 5 tips yang wajib seklai Anda lakukan saat memasak mi agar hasilnya kenyal, tidak lembek dan lengket dikutip dari buku "Mi Goreng Dan Mi Rebus Populer Daerah" oleh Lilly T. Erwin terbitan PT Gramedia Pustaka Utama.
1. Siram air panas
Ya, biasanya sebagian besar orang akan memasukkan mi saat air mendidih.
Namun kebiasan ini justru membuat mi akan lembek dan hilang tekstur kekenyalannya.
Sebelum dimasak, sebaiknya mi disiram dengan air panas terlebih dulu.
Hal ini perlu dilakukan guna menjaga kebersihan dan membuat lapisan tepung mi terlepas.
Secara tidak langsung, proses tersebut bisa membuat tekstur mi lebih lembut dan kenyal saat diolah.
2. Seduh dan rendam mi
Beberapa jenis mi, seperti mi basah atau mi telur, baiknya diseduh dan direndam terlebih dulu.
Proses penyeduhan dan perendaman dapat membuat mi cukup lemas tapi tidak lunak.
Untuk merendamnya, cukup gunakan air panas bersuhu 70 derajat celcius.
Jangan gunakan air mendidih agar mi tidak lembek.
Sementara, waktu merendamnya yakni sekitar15-20 menit saja.
3. Proses merebus mi
Cara merebus mi agar tidak lembek cukup simpel.
Kuncinya ada pada durasi perebusannya.
Waktu merebus mi yang disarankan yaitu sekitar lima menit.
Atau, ikuti petunjuk dari kemasan karena masing-masing mi memiliki tekstur berbeda.
Setelah direbus, mi harus segera diangkat dan ditiriskan.
Kemudian, siram mi dengan air mengalir sampai cukup dingin agar proses pematangannya berhenti.
Tiriskan mi kembali sebelum diolah.
Untuk olahan mi rebus, proses memasak harus dilakukan maksimal satu jam sebelum dihidangkan.
Dengan begitu, mi tidak akan menjadi lunak dan lembek.
4. Beri minyak goreng
Ada jenis mi yang lengket saat direbus, seperti mi telur dan bihun.
Untuk mencegahnya, coba tuang sedikit minyak goreng di air rebusan atau rendamannya.
Aduk sesekali agar mi tidak menempel di dasar panci dan menjadi gosong.
5. Proses menggoreng mi
Dalam buku "Resep Mi & Pasta Favorit" karya Ide Masak terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, disebutkan bahwa ada dua cara menggoreng mi, yakni dengan sedikit minyak (tumis) atau banyak minyak (deep frying).
Untuk menggoreng mi, gunakan api sedang dan minyak banyak supaya teksturnya kering dan matang sempurna.
Tanda mi yang sudah matang yakni berwarna kuning keemasan.
Sementara, untuk menumisnya, gunakan minyak yang sudah panas dan masak menggunakan wajan anti lengket.
Gunakan api sedang saja agar mi tidak gosong dan lengket.
Bahaya Mi Instan
Meski mudah dimasak, mi instan juga tak boleh sering untuk dikonsumsi.
Melansir Kompas.com dari Healthline, terdapat beberapa bahaya mi instan bagi kesehatan.
1. Mengandung pengawet
Seperti diketahui, mi instan sering menambahkan bahan pengawet. Meskipun tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi, namun bahan pengawet juga berisiko kesehatan jika dikonsumi berlebihan.
Selain itu, sebuah studi juga menyebutkan terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet meningkatkan risiko terkena kanker.
2. Rendah protein dan serat
Mi instan mengandung serat dan protein yang rendah. Padahal, serat dan protein adalah dua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Selain itu, serat dan protein bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Oleh karena itu, seseorang yang memakan mi biasanya memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak karena merasa tidak kenyang atau lebih cepat lapar.
Ini bisa memicu seseorang mengalami kenaikan berat badan.
3. Mengandung MSG
MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat yaitu bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi dengan pemakaian secukupnya dan tidak menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
Kandungan zat dalam Bahan Tambahan Pangan Penyedap Rasa (MSG) ada 3 yaitu:
Asam Glutamat 78%, Natrium 12% dan Air 10% sebagai zat utama adalah Asam Glutamat yang merupakan Asam Amino yang tidak berbeda dengan Asam Glutamat yang terkandung dalam makanan sehari-hari seperti: Tomat, Susu, Keju dan sebagainya.
MSG juga sudah diakui keamanannya oleh beberapa badan dunia yang berkompeten dalam bidang makanan seperti: JECFA (Terdiri dari FAO dan WHO), FDA dan juga oleh Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat & Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI).
Oleh karena itu, MSG aman digunakan sebagai bahan tambahan makanan dengan takaran penggunaan secukupnya.
Maka dari itu penting untuk membatasi konsumsi MSG, salah satunya tidak makan mi instan terlalu banyak dan sering.
GridPop.ID (*)