GridPop.ID - Banyak orang bilang kebahagiaan itu diciptakan bukan dicari.
Saat dikembalikan ke diri sendiri, setiap orang memiliki jawaban yang berbeda tentang makna bahagia.
Salah satu pembimbing di erkley's The Science of Happiness, Emiliana Simon-Thomas memiliki pendapat yang cukup unik.
Bagi Emily kebahagiaan berarti memiliki emosi positif yang konsisten.
Diberitakan Kompas.com, Emiliana menilai bahagia tidak berarti tentang sebuah kegembiraan, namun juga tentang penerimaan semua pengalaman negatif.
Menurutnya, orang yang mengejar kebahagiaan bisa berakhir tidak sebahagia orang lain yang memaknai kebahagiaan dengan cara meningkatkan kualitas hidupnya.
Berbicara soal meningkatkan kualitas hidup, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapainya.
Berikut rangkuman penjelasanya.
1. Perbaiki koneksi sosial
Beberapa penelitian meyakini bahwa hubungan sosial adalah faktor terbesar yang memperngaruhi kebahagiaan seseorang, termasuk studi yang dilakukan oleh Harvard Study of Adult Development.
Orang-orang dengan hubungan sosial yang kuat juga diyakini lebih bahagia dan sehat, baik secara mental maupun fisik dibanding mereka yang kurang terkoneksi.
Sebuah relasi atau hubungan yang dibangun orang lain memiliki pengaruh penting terhadap diri sendiri.
"Kami memang memperkirakan bahwa jika Anda memiliki hubungan yang baik, Anda mungkin akan lebih bahagia," kata Robert Waldinger, ketua studi tersebut.
2. Bersyukur
Studi yang dilakukan oleh direktur Positive Psychology Center at the University of Pennsylvania Martin Seligma, menemukan bahwa menuliskan tiga hal yang kita syukuri setiap harinya dapat meningkatkan kebehagiaan dan menurunkan gejala depresi.
Kita bisa menuliskan apa saja, mulai dari hal sederhana seperti melihat anjing yang lucu di jalan, hingga menyelesaikan tugas yang sulit.
Intinya adalah melatih pikiran untuk fokus pada hal baik yang terjadi.
3. Melatih pola pikir
"Poinnya adalah sadar dan fokus. Jangan meanyalahkan emosi, terima saja,” ujar profesor psikologi di University of British Columbia, Elizabeth Dunn.
4. Mengasihi diri sendiri
Cara mempraktikkan self-compassion sendiri terbagai ke dalam tiga cara.
Pertama, fokuslah pada apa yang terjadi saat ini, bukan terus berat di masa lalu atau melihat terlalu jauh ke depan. Kedua, pahami bahwa kegagalan adalah bagian dari menjadi manusia, dan semua orang pasti pernah mengalaminya.
Terakhir, memiliki suara hati yang hangat dan mendukung, bukan suara yang kejam dan mengritisi diri sendiri.
5. Berbuat baik
Menurut studi yang dilakukan oleh Sonja Lyubomirsky dari UC Riverside, perbuatan baik itu dapat membuat kita merasa lebih bahagia dan menurunkan risiko depresi serta kecemasan.
Hal ini bisa terjadi karena menolong orang sebenarnya meruoakan sifat alami manusia.
“Ketika Anda menginvestasikan tenagai untuk kesejahteraan orang lain, itu mengaktifkan sistem penghargaan otak, sehingga merasa senang karena membuat orang lain merasa baik,” ujar Simon-Thomas.
Sementara itu melansir dari Parapuan, bisa juga membuat diri bahagia dalam waktu 5 menit.
Salah satu caranya adalah mendengarkan musik bahagia karena nilainya hampir setara dengan meditasi kesadaran.
Dalam sebuah studi tahun 2016 terhadap orang dewasa yang lebih tua dengan Alzheimer, mendengarkan musik meningkatkan rasa sejahtera dan suasana hati mereka serta menurunkan perasaan stres mereka.
GridPop.ID (*)