Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan yang senior dan rekan-rekan jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan.
Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua, yang secara langsung merasakan akibatnya. Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.
Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak.
Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak. Terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua.
Terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua.
Hormat sayaFerdy Sambo, SH, SIK, MHInspektur Jenderal Polisi.
Surat dari Ferdy Sambo tersebut lantas viral di media sosial hingga menuai berbagai komentar.
Bahkan, surat yang viral di media sosial itu disebut-sebut hanya permainan kata.
Pasalnya, tak ada permintaan maaf dari Ferdy Sambo untuk keluarga mendiang Brigadir J.
Ferdy Sambo hanya mengucapkan permohonan maaf pada kepada senior, dan isntitusi Polri, terkait kasus pembunuhan berencana tersebut.
Dilansir dari Tribun Jatim, surat yang ditulis tangan oleh suami Putri Candrawathi itu mendapatkan sorotan dari Pakar Forensik Bahasa dari Universitas Nasional, Wahyu Wibowo.
Wahyu mengatakan surat permintaan maaf Ferdy Sambo hanyalah drama dan tidak ada artinya.