Find Us On Social Media :

Berkali-kali Ngotot Jadi Korban Pelecehan Brigadir J, Komnas Perempuan Ungkap Kronologi yang Dialami Putri Candrawathi saat di Magelang, Ditemukan ART di Kamar Mandi

By Lina Sofia, Senin, 5 September 2022 | 05:05 WIB

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

“Jadi di perjalanan itu tidak ada komunikasi atau apa pun antara J dengan Ibu P. Dan kemudian sampai di Jakarta itu diinformasikan ke Sambo. Dan Sambo di berbagai media disampaikan sangat marah dan memanggil para ajudannya,” ucap Siti.

Baca Juga: Ibarat Pincang, Irma Hutabarat Semprot Komnas Perempuan yang Terus Bela Putri Candrawathi tapi Abai Nasib Ibunda Brigadir J: Ada Nyawa yang Hilang!

Di sisi lain, Irma Hutabarat selaku aktivis perempuan menyoroti Komnas Perempuan yang selalu memfokuskan kondisi Putri Candrawathi.

"Kalau bicara kemanusiaan ada manusia yang ada nyawa hilang disitu. Kalau Komnas Perempuan mau membela hak perempuan, bicara dong tentang Ibunya Yosua. Kenapa harus bicara tentang Putri Candrawathi yang selalu dapat previlage," ujarnya.

Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi menjelaskan perempuan yang sedang menjalani fungsi maternitas, salah satunya mengasuh anak, dapat tidak ditahan sebelum persidangan.

Menurutnya tidak ditahannya Putri, setelah menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua, sesuai hak asasi perempuan.

Namun Komnas perempuan menyebut, semestinya aturan ini berlaku untuk semua perempuan di Indonesia yang sedang berhadapan dengan hukum, tanpa kecuali.

Tetapi lemah dalam praktik pelaksanaannya.

Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, mengatakan Putri Candrawathi merasa ketakutan dan malu setelah menjadi korban pelecehan seksual oleh ajudan suaminya.

Karena kejadian pelecehan seksual yang menimpanya itulah, ungkap Andy, Putri Candrawathi bahkan sampai menyalahkan dirinya sendiri.

Kepada Komnas Perempuan, Andy mengatakan, Putri Candrawathi menyampaikan ingin mati setelah kejadian pelecehan itu.

Tak hanya sekali, lanjut Andy, Putri Candrawathi menyampaikan lebih baik mati secara berulang kali.

"(Putri Candrawathi) menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali," kata Andy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/9/2022) kemarin.

Andy menuturkan usia Putri Candrawathi yang tidak lagi muda hampir menyentuh 50 tahun dan memiliki anak perempuan juga menjadi penyebab yang bersangkutan ketakutan usai menerima perlakuan Brigadir J.

Karena merasa takut dan malu itulah, Andy mengatakan Putri Candrawathi memilih tidak langsung melapor setelah diduga menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual tersebut.

Baca Juga: Komnas HAM Ungkit Kembali Kasus Pelecehan Putri Candrawathi, Keluarga Tantang Minta Bukti hingga Singgung Soal Janji Istri Ferdy Sambo

GridPop.ID (*)