Find Us On Social Media :

Inilah 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Serta Kesalahannya, Mulai dari Panitia Pelaksana Hingga Anggota Polisi!

By Arif B, Jumat, 7 Oktober 2022 | 21:02 WIB

Kerusuhan dalam laga Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan pada 14 April 2018.

Dari yang semula hanya mengamankan beberapa suporter yang masuk ke lapangan, sampai kemudian menembakkan gas air mata.

Namun demikian, Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan/Penyelidikan Choirul Anam membantah hal tersebut.

Ia menegaskan bahwa ketika para suporter masuk ke dalam lapangan, situasinya ketika itu tidak langsung rusuh.

“Kalau ada yang bilang eskalasi penanganan itu timbul karena suporter merangsek masuk ke dalam lapangan, sampai sore (5/10), kami mendapat informasi tidak begitu kejadiannya,” kata Anam pada Kamis (6/10/2022).

Anam menyatakan demikian berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pihaknya kepada saksi mata yakni suporter yang turun ke lapangan dan para pemain Arema FC.

Baca Juga: BUKAN Sosok Sembarangan, Inilah Irjen Sri Handayani, Satu-satunya Polwan di Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan

Berdasarkan hasil pemeriksaannya itu, tidak ada niat sama sekali dari pihak suporter untuk membuat suasana di Kanjuruhan pasca pertandingan menjadi rusuh, meski Arema FC menelan kekalahan.

Sebaliknya, lanjut Anam, suporter yang turun ke lapangan itu hanya ingin memberikan semangat kepada para pemain Arema FC.

Hal tersebut, kata Anam, dibuktikan oleh para pemain Arema FC yang tidak mengalami luka sedikit pun, atau perlakuan tidak mengenakkan dari suporter.

“Jadi ada constraint (batasan) waktu antara 15 sampai 20 menit pasca-wasit meniup peluit panjang, itu suasana masih terkendali walaupun banyak suporter yang masuk ke lapangan,” ujar Anam.

Temuan Komnas HAM tersebut membantah klaim aparat keamanan yang sebelumnya menyebut bahwa aksi suporter masuk ke lapangan untuk menyerang para pemain sebagai bentuk melampiaskan kekalahan dari Persebaya.

“Kalau ada yang bilang mereka mau menyerang pemain, kami sudah ketemu dengan para pemain dan para pemain ini bilang tidak ada kekerasan terhadap mereka," tutur Anam.

“Para pemain (Arema FC) tidak mendapat ancaman dan caci maki, mereka cuma bilang bahwa suporter memberikan semangat kepada para pemain. Ini pemain yang ngomong begitu ke kami."

Dengan demikian, Anam berharap hasil temuan awal Komnas HAM tersebut bisa menjadi gambaran bagi para korban dan masyarakat yang penasaran dengan peristiwa yang terjadi sebenarnya.

Baca Juga: Wajah Hitam & Melembung Kena Gas Air Mata, Kakak Korban Tragedi Kanjuruhan Nangis Buka Kantong Jenazah sang Adik, Sempat Tak Dikenali!

GridPop.ID (*)