Find Us On Social Media :

5 Makanan Penyebab Pikun di Usia Muda, Keripik Salah Satunya

By Andriana Oky, Sabtu, 1 April 2023 | 14:32 WIB

ilustrasi pikun

GridPop.ID - Kondisi daya ingat yang lemah tak hanya dialami orang tua saja namun juga anak muda.

Tak sedikit anak muda zaman sekarang sudah menunjukkan gejala pikun.

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM.

“20-an sudah mulai menurun (kinerja otak), tetapi tidak berarti bahwa membenarkan fungsi otak yang menurun, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan otak dan jaringan-jaringannya memiliki kemampuan untuk regenerasi,” jelasnya dikutip dari Sonora.id.

Pikun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kelainan tingkah laku yang ditandai dengan sering lupa, yang biasa terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut, linglung, pelupa.

Menurut dokter Santi ada beberapa faktor pikun terjadi di usia muda.

“Memang benar, ada kaitan antara makanan, minuman, kebiasaan hidup, dengan kemampuan otak. Makanan yang memperburuk fungsi jantung, biasanya memperburuk fungsi otak,” ujar dokter Santi.

Berikut ini adalah 5 makanan dan minuman penyebab pikun dini:

1. Makanan yang tinggi gula

Baca Juga: 4 Cara Tunda Pikun saat Kakek & Nenek Sudah Tua, Salah Satunya Gak Boleh Mager!

2. Makanan yang tinggi garam

“Karena makanan tinggi garam bisa menyebabkan hipertensi, kemudian menyebabkan gangguan aliran darah, sehingga aliran darah ke otak juga bisa terganggu,” jelasnya.

3. Makanan yang tinggi lemak jahat, seperti trans fat, kolesterol, hingga lemak jenuh

Termasuk di dalamnya adalah makanan gorengan, beberapa jenis makanan instan, keripik, donat, yang bisa menyebabkan kolesterol naik dan sumbatan di pembuluh darah.

4. Makanan rendah serat

5. Minuman mengandung alkohol

“Ini bisa menyebabkan sel-sel dalam otak rusak,” tambah Dokter Santi.

Meski begitu, bagi anak muda cara untuk mencegah pikun di usia muda.

Salah satunya adalah rutin olah raga.

Melansir Kompas.com, diungkapkan olah raga bisa membantu mempertajam daya ingat manusia.

Baca Juga: Idap Dimensia Hingga Pikun Seperti Orang Tua, Gugun Gondrong Kini Sembuh Total, Tiga Makanan Mampu Atasi Dimensia

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sempat menguji efektivitas rutin berolahraga yang bermanfaat bagi kesehatan otak.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine pada tahun 2020, para ilmuwan menguji manfaat aktivitas fisik terhadap kinerja dan fungsi otak terhadap 128.925 orang.

Studi tersebut menemukan fakta bahwa risiko penurunan daya ingat dan fungsi kognitif otak dua kali lipat dialami orang yang tidak aktif secara fisik, daripada mereka yang rutin berolahraga.

Singkatnya olahraga dapat merangsang aliran darah ke otak dan meningkatkan kemampuan untuk berpikir dengan baik.

Jenis olahraganya meliputi aktivitas fisik dengan intensitas sedang yang bisa memacu detak jantung dan melancarkan aliran darah, seperti;

Jika memang belum terbiasa olahraga dengan intensitas sedang ini, kita dapat memulainya dengan berbagai agenda yang memaksa tubuh tetap aktif.

Misalnya saja jalan kaki, berlari ringan keliling komplek, jalan-jalan sore dengan hewan peliharaan, melakukan skuat hingga rutin menaiki tangga daripada lift.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Tips Hidup Atasi Demensia, Kenali 5 Gejala dan Upaya yang Bisa Dilakukan Untuk Ringankan Tandanya