GridPop.ID - Mimpi buruk akan sangat mengerikan bagi sebagian orang.
Tak hanya itu, mimpi buruk juga bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang.
Mimpi buruk bisa sangat mengganggu tidur dan memberikan pengaruh negatif pada suasana hati yang mengalaminya.
Meskipun tidak ada cara yang dapat menjamin sepenuhnya untuk menghindari mimpi buruk, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk membantu mengurangi kemungkinannya.
Berikut adalah 8 cara terhindar dari mimpi buruk yang bisa diterapkan:
1. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
Pastikan tempat tidur Anda nyaman dan suasana di sekitar tempat tidur Anda santai dan menenangkan.
Jaga suhu ruangan yang nyaman, gunakan bantal dan selimut yang sesuai dengan preferensi tidur Anda.
2. Atur rutinitas tidur yang konsisten
Tidur yang teratur dan cukup dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
3. Hindari makan makanan berat sebelum tidur
Hindari makan makanan berat atau pedas menjelang waktu tidur, karena pencernaan yang lambat dapat mengganggu tidur dan memicu mimpi buruk.
4. Hindari stimulan sebelum tidur
Usahakan untuk menghindari minuman favorit sejuta umat yang berkafein seperti kopi.
Selain itu, hindari juga minum alkohol, dan merokok beberapa jam sebelum tidur.
Stimulan ini dapat mempengaruhi kualitas tidur dan memicu mimpi buruk.
5. Relaksasi sebelum tidur
Luangkan waktu untuk bersantai dan menenangkan pikiran sebelum tidur.
Anda bisa mencoba teknik pernapasan, meditasi, atau mandi air hangat untuk membantu meredakan stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang lebih nyenyak.
6. Hindari paparan konten yang mengerikan sebelum tidur
Hindari menonton film atau membaca buku yang mengandung konten yang menakutkan atau mengerikan menjelang waktu tidur.
Stimulasi visual yang intens dapat mempengaruhi mimpi yang Anda alami.
7. Buat suasana positif sebelum tidur
Cobalah untuk memikirkan hal-hal yang positif, membaca buku yang menghibur, atau mendengarkan musik yang menenangkan sebelum tidur.
Membangun suasana positif sebelum tidur dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya mimpi buruk.
8. Jaga kesehatan mental dan emosional Anda
Stres, kecemasan, dan masalah emosional dapat berkontribusi pada mimpi buruk.
Coba temukan cara untuk mengelola stres dan perhatikan kesehatan mental Anda melalui olahraga, meditasi, atau dengan berkonsultasi dengan seorang profesional jika perlu.
Meskipun langkah-langkah di atas dapat membantu mengurangi kemungkinan mimpi buruk, penting untuk diingat bahwa mimpi adalah pengalaman alam bawah sadar yang kompleks dan tidak selalu dapat dikendalikan sepenuhnya.
Jika Anda terus-menerus mengalami mimpi buruk yang mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan saran yang lebih lanjut.
Penyebab mimpi buruk
Dilansir oleh kompas.com dari Harvard Medical School, mimpi buruk dapat muncul karena sejumlah alasan, seperti stres, kecemasan, tidur tidak teratur, obat-obatan, dan gangguan kesehatan mental.
Namun, mungkin penyebab mimpi buruk yang paling banyak dipelajari adalah gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Mimpi buruk adalah keluhan umum di antara orang yang menderita PTSD dan merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk diagnosis gangguan tersebut.
Sebuah studi dari University of Pittsburgh School of Medicine yang diterbitkan pada tahun 2009 menemukan bahwa 80 persen orang yang mengalami PTSD sering mengalami mimpi buruk.
Sebuah studi tahun 1998 yang menganalisis data dari National Vietnam Veterans Readjustment Study menemukan bahwa mimpi buruk dilaporkan oleh 52 persen veteran perang, tetapi hanya 3 persen oleh peserta sipil.
Tidak hanya mimpi buruk lebih sering terjadi pada penderita PTSD, mimpi buruk juga lebih sering terjadi, terkadang terjadi beberapa kali dalam seminggu.
Mimpi buruk pasca-trauma seringkali melibatkan unsur-unsur yang mirip dengan trauma itu sendiri.
Sekitar setengah dari orang yang mengalami mimpi buruk setelah peristiwa traumatis mengalami mimpi buruk yang mengulangi trauma tersebut.
Orang yang mengalami PTSD jauh lebih mungkin untuk mengulang trauma mereka dengan tepat.
Dalam mimpi buruk pasca-trauma, wilayah otak yang terlibat dalam perilaku ketakutan, termasuk amigdala, yakni struktur jauh di dalam otak yang bekerja untuk mengidentifikasi potensi ancaman, mungkin terlalu aktif atau terlalu sensitif.
Ahli menyebut mimpi buruk pasca-trauma mungkin tidak sepenuhnya berbeda dari kilas balik di siang hari dan kecemasan umum di siang hari yang dialami oleh orang yang mengalami mimpi buruk. GridPop.ID (*)
Sebagian artikel ditulis menggunakan chatgpt (AI)
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Catat 6 Tips Mengatasi Mimpi Buruk yang Ganggu Tidur Malam Menurut Ahli