Tangkap layar Instagram: @makassar_info via
Viral, emak-emak ngamuk karena disuruh bayar RP 800 ribu sekali makan di warung ini
GridPop.ID - Sebuah video beredar dan menjadi viral lantaran emak-emak ini protes di rumah maka.
Rumah makan adalah Napindar Malu di Kabuoaten Dairi, Sumatra Utara.
Emak-emak tersebut malah lantaran dirinya harus membayar RP 800 ribu sekali makan, dirinya menganggap hal ini adalah hal tidak wajar .
Baca Juga: Kerap Buat Hati Meradang, Ternyata Orang yang Sering Terlambat Lebih Berpotensi Jadi Sukses, Begini Penjelasan Ahli Psikologi
Tak terima dengan tagihan tersebut, pembeli akhirnya melayangkan aksi protes.
"Ayam apa ini? Di batu 7 ada makanan kek gini, nggak segini harganya," ujar pembeli seperti yang terlihat dalam video di Instagram @makassar_iinfo, Jumat (17/1/2020).
Penjual ayam pun mengatakan bahwa ayam yang dimakan merupakan ayam kampung, dan memang harganya seperti itu.
"Memang segitu dua ekor ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah."
"Siapa suruh makan. Harganya pas!" kata pemilik warung.
Baca Juga: Sempat Jadi Buah Bibir Akibat Jalin Hubungan Beda Keyakinan hingga Tak Dapat Restu Orang Tua, Asmirandah dan Jonas Rivano Kedapatan Datangi Rumah Sakit yang Sama dengan Zaskia Sungkar, Ada Apa?
Keduanya pun terlihat sempat beradu mulut dan berikukuh dengan argumen masing-masing.
Pembeli yang menilai harga jual itu tak wajar masih terus protes.
Dalam perdebatan tersebut pembeli meminta agar warung menetapkan harga standar yang wajar.
Baca Juga: Sempat Ngotot Wilayahnya Bersih dari Virus Corona, Korea Utara Jelaskan Duduk Perkara 180 Tentaranya yang Tewas dan Dikremasi
Bahkan si pembeli mengatakan harga tersebut pantasnya diterapkan di hotel berbintang lima.
"Jangan sudah dalam perut kalian bilang segini harganya yang logikalah. Gak logika Rp 800.000," katanya.
Baca Juga: Hengkang Dari Kerajaan dan Putuskan Mandiri Secara Finansial, Segini Pendapatan Menghan Markle dari Hasil Jerih Payahnya Sendiri Tanpa Embel-Embel Kerajaan: Hampir Rp 6 Miliar
View this post on Instagram
Dairi - Viral di media sosial (medsos), video keberatan pelanggan atas harga pembayaran makan dengan lauk dua ekor ayam napinadar (masakan pedas khas batak), Rp 800 ribu di Kabupaten Dairi. . Video itu, direkam di rumah makan Malau, Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. . Sejak diunggah akun Ana Julva CyaNk Bundha pada Sabtu, 4 Januari 2020 pukul 23.47 WIB, video berdurasi 2 menit 6 detik itu, telah ditonton 61.640 kali, dan dibagikan 1.396 kali, dikomentari lebih lima ribu netizen. . Dalam video, tampak seorang wanita berbaju warna hijau mengenakan celana pendek warna hitam, menyatakan keberatannya atas harga pembayaran. . "Ayam segitu? Yang benar aja. Bukan makan emas. Siap-siap aja kak, diperas. Nggak logika. Memang dah dimakan, tapi nggak begitu caranya," kata pelanggan itu sembari melangkah menuju tempat pelayan. . Nggak ada beda. Sama-sama ayamnya itu . Setibanya di dekat pelayan berbaju putih, wanita itu pun mengajukan pertanyaan. "Ayam apa ayam kalian kak? Mahal kali," katanya. . Atas pertanyaan itu, pelayan rumah makan menjawab dengan tegas. "Ayam kampung...Ya udah, kalau nggak mau makan, nggak usah. Siapa suruh makan?" katanya. . Pelanggan itu pun menjawab "Yang wajarlah, bikin harga, yang wajar. Ini ada batu 7 (rumah makan yang juga menyediakan napinadar), (Rp) 150 ribu nya satu porsi," katanya. . Dengan ketus pelayan itu menjawab "Pigi sana. Beda porsi, beda apa." Adu argumentasi berlanjut. Pelanggan itu membantah. "Nggak ada beda. Sama-sama ayamnya itu. Jangan karena udah dalam perut dibilangkan segini harganya. Yang logikalah. . Logika kak. Nggak logika (rp) 800 ribu," sebutnya. Pelayan itu pun kembali membalas. "Berapa rupanya (Rp) 800 ribu itu?" tanyanya. Si pelanggan, yang tidak terima, beranjak keluar, sembari bersungut-sungut. . "Ini pemerasan. (Rp) 800 ribu makan. Ehm... Wahh... (Rp) 800 ribu makan hamuna (kawan-kawan). Wah..gawat kali makan di sini. Makan ayam bukan makan emas. Jangan sampai di perut orang, diperas," katanya dengan intonasi tinggi, sepertinya ditujukan kepada pelanggan lain. . Artikel : Tagar.id
A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on Jan 16, 2020 at 7:38am PST
Sementara itu melansir dari Tribun Medan pada Minggu (19/1/2020), setelah video di rumah makan tersebut viral, anak pengusaha rumah makan Malau mengatakan bahwa harga tersebut sebenarnya normal.
Menurutnya harga ayam di Napinandar Malau per potong ialah Rp 25 ribu, sementara harga perporsi (termasuk, nasi, potongan timun,tomat dan kuah sop) Rp 35 ribu.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging."
Baca Juga: Viral Kisah Cinta Pria Afrika yang Nikahi Wanita Asia, Sang Wanita Ngaku Luluh Karena Sang Kekasih Lakukan Hal Ini hingga Tak Pikir Panjang Untuk Terima Pinangannya!
"Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, harga ayam kampung melambung tinggi di pasar."
"Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp120 ribuan saat itu," kata Lambok, anak pemilik warung Makan Malau, Kamis (16/1/2020).
Oleh sebeb itu, satu porsi ayam di Napinadar naik menjadi Rp 40 ribu.
Menurut pengakuan Lambok, si pembeli datang bersama rombongan yang terdiri lebih dari 10 orang.
Baca Juga: Hamil anak ke-5, Ussy Sulistiawaty Ngidam Naik Motor dan Makan di Warung Kaki Lima Bak Pasangan Muda Pacaran, Andika Pratama: Ngidamnya Murah Deket Rumah
"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp 400 ribu."
"Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp 25 ribu, Rp 450 ribu. Jadi, Rp 850 ribu harusnya membayar."
"Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," beber Lambok.
Baca Juga: Beredar Surat Warisan Uang Milyaran Milik Soekarno di Swiss, Yurike Istri Ketujuhnya Ungkap Fakta Sebenarnya hingga Bocorkan Fakta Mengejutkan Tentang Sang Proklamator!
Kendati demikian, Lambok juga mengakui kesalahannya lantaran tidak membuat daftar menu dan harga untuk pengunjung.
Namun menurut Lambok, pembeli yang merekam kejadian tersebut juga salah lantaran tak menanyakan harga sebelum makan.
"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain?"
"Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993," kata Lambok.
Menurut Lambok pihak keluarga juga tak ambil pusing denga viralnya video tersebut, sebab apa yang disampaikan dalam video tidaklah benar.
Baca Juga: Sukses Gelar Screening di Tengah Kemelut Virus Corona, Ini 5 Fakta Film Tersanjung Garapan Hanung Bramantyo: Tuai Respon Negatif hingga Ditolak Pemain Versi Sinetron
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Viral Video Emak-emak Ngamuk Disuruh Bayar Rp 800 Ribu Sekali Makan, Pemilik Warung Tak Kalah Galak: Siapa Suruh Makan!
PROMOTED CONTENT
Komentar