GridPop.ID - Sebagian besar orang tak menyadari bahwa dibalik kedamaian yang mereka rasakan sebenarnya perang masih berkecamuk di belahan bumi lainnya.
Salah satunya adalah perang memperebutkan kekuasaan antara Palestina dan Israel yang hingga kini masih membara.
Bahkan, baru-baru ini media sosial tanah air dibanjiri unggahan warganet soal hilangnya wilayah Palestina dari Google Maps.
Ya, baru-baru ini berbagai media sosial mulai dari Instagram hingga Twitter dibanjiri kecaman netizen pada Google.
Bukan tanpa sebab, kemarahan warganet itu meledak lantaran Google dituding telah menghapuskan nama Palestina dari wilayahnya sendiri.
Perubahan mengejutkan itu memang tampak saat siapapun membuka aplikasi Google Maps.
Bila diketik nama Palestina, Google akan otomatis menunjukkan peta wilayah Palestina namun tak terlihat label nama Palestina didalamnya.
Bahkan lebih mengejutkannya lagi, peta Google Maps itu menunjukkan label negara Israel dengan jelas.
Sontak saja tindakan itu memancing reaksi keras netizen yang menuding Google mendukung pendudukan Israel.
Salah satunya adalah akun Twitter @hassan_sheikh4 yang mengunggah foto sebelum dan sesudah label Palestina hilang.
"Google tidak tahu malu! Beraninya mendukung Israel dan menghapus Palestina dari Google Maps," tulis Hassan Sheikh dilansir dari Serambinews.com.
Shame on you Google ! How dare you to support Israil and erase #Palestine from Googlemaps!#FreePalestine
— Hassan Sheikh⁷ (@hassan_sheikh4) July 16, 2020
Previous map New map pic.twitter.com/uBiwEQuT46
Namun, baru-baru ini, raksasa teknologi itu membuat pengakuan mengejutkan terkait hilangnya label Palestina di peta online Google.
Dilansir dari The Independent melalui Kompas.com, Senin (20/7/2020), Google mengaku bahwa sedari awal mereka memang tidak memberikan label Palestina.
Sehingga tuduhan penghapusan label Palestina itu menjadi tidak tepat dilayangkan.
Dilansir dari The Independent, tuduhan penghapusan Palestina dari peta online tersebut nampaknya berasal dari pengguna Instagram Astagfirvlah pada Rabu (15/7/2020).
Sejak saat itu, pembaruan informasi pada postingan tersebut selalu disematkan dan menyatakan informasi tersebut adalah informasi yang salah.
Namun informasi tersebut kadung meluas di media sosial dan semakin menyebar.
Seperti diketahui, negara Palestina memang telah diakui sebagai negara merdeka oleh 136 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Namun Amerika Serikat ( AS), tempat Google berkantor pusat, tidak mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.
Google pun tak terlihat menanggapi permintaan komentar terhadap tuduhan tersebut.
Tetapi dalam Google Maps, ada garis putus-putus berwarna biru di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Rupanya hal itu merujuk perang Enam Hari pada 1967 dimana Israel berhasil menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan.
Hingga pada 2005 lalu, Israel secara sepihak menarik diri dari jalur Gaza.
Siapa sangka, tudingan penghapusan wilayah Palestina di Google ternyata bukan kali pertama diungkap.
Pada 2016 lalu, hal serupa juga pernah menghebohkan publik dunia.
Bahkan, sebuah petisi online melalui Change.org mengklaim bahwa semua hal tentang Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.
Petisi tersebut juga mengklaim pendiri Google memiliki hubungan yang erat dengan pejabat Israel.
Petisi berjudul Google: Put Palestine on your Maps! tersebut hingga kini masih aktif dan mendapat lebih dari 900.000 tanda tangan online.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Twitter,Serambinews.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar