GridPop.ID - Kabar duka datang dari dunia pers tanah air.
Sosok Jakob Oetama yang merupakan seorang tokoh pers Indonesia dan pendiri dari Kompas Gramedia telah tutup usia Rabu (9/9) siang ini.
Jakob Oetama meninggal dunia di Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Jakob Oetama wafat dalam usia 88 tahun. Pak JO, demikian beliau sering disapa, lahir di Magelang, 27 Desember 1931.
Jenazah rencananya akan dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia.
Jakob Oetama mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru. Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekan dan sahabatnya, PK Ojong.
Mengutip Kompas TV, menurut rencana, Jakob Oetama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (10/9).
Jakob lulusan dari Seminari Menengah Atas (1951), B-1 Ilmu Sejarah (1956), Perguruan Tinggi Publisistik di Jakarta (1959) dan Jurusan Komunikasi Massa Fakultas Sospol Universitas Gadjah Mada (1961).
Jakob Oetama memperoleh gelar Doktor Kehormatan dari Fisipol UGM pada 17 April 2003. Jakob juga penerima Bintang Mahaputra Utama dari Pemerintah Indonesia ada tahun 1973.
Mengutip biodata di buku Syukur Tiada Akhir, Jakob mengawali karier kewartawanan sebagai Redaktur Mingguan Penabur di Jakarta pada tahun 1955.
Bersama Petrus Kanisius Ojong (1920-1980), Jakob mendirikan majakah Intisari pada tahun 1963 dan kemudian Kompas pada tahun 1965.
Jakob Oetama menjadi pemimpin redaksi Harian Kompas sejak berdiri sampai tahun 2000.
Sejak PK Ojong meninggal pada 31 Mei 1980, Jakob Oetama merangkap pemimpin umum dan pemimpin Kompas Gramedia yang kemudian berkembang ke berbagai unit usaha dengan tetap media informasi sebagai bisnis inti korporat.
Dalam organisasi pers dan media, Jakob pernah aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai sekretaris jenderal. Pernah juga sebagai penasihat Confederation of ASEAN Journalist (CAJ), pengurus dan Ketia Seriat Penerbut Suratkabar (SPS), anggota Serikat Penerbit Pers Sedunia, Ketua Pelaksana Harian Dewan Pers, juga mendirikan dan pernah menjadi Ketua Pembina Yayasan Lembaga Pendidikan Dr. Soetomo.
Atas dedikasinya yang tinggi dalam dunia pers, banyak penghargaan yang diraih Jakob Oetama. Antara lain, Bintang Mahaputra Utama dari Pemerintah RI tahun 1973, Doktor Kehormatan dari UGM (2003). Kemudian The Indonesia Entrepreneur of the Year 2005 dari Ernst & Young.
Penghargaan lain, World Entrepreneur of the Year Academy 2006 dari Ernst & Young, Monaco (2006), Life Time Achievement Award dari PWI tahun 2008.
Lalu, Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Pemerintah Jepang tahun 2009.
Jakob Oetama juga memperoleh penghargaan Achievement Award dari Ikapi pada tahun 2010. Serta, Medali Emas Spirit Jurnalisme dari Komunitas Hari Pers Nasional 2011.
Jakob Oetama selama berkiprah di industri media, telah mendapat banyak penghargaan, termasuk gelar doktor honoris causa.
Pendiri harian Kompas yang menjabat Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama Raih Penghargaan Achmad Bakrie.
Penghargaan Achmad Bakrie Untuk Negeri ditujukkan untuk tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam kehidupan intelektual bagi bangsa Indonesia.
Pada Penghargaan Achmad Bakrie ke-17 yang digelar di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (14/8/2019) itu, ada empat tokoh inspirasional yang terpilih.
Salah satunya adalah Jakob Oetama seorang wartawan atau Presiden Komisaris Kompas Gramedia.
Selamat Jalan Pak Jakob Oetama.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar