GridPop.ID - Program vaksinasi kini menjadi salah satu kunci untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.
Sejak awal tahun 2021 program vaksinasi Covid-19 telah dilaksanakan.
Presiden Joko Widodo sendiri menjadi orang pertama di Tanah Air yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 perdana.
Seiring berjalannya waktu dengan banyaknya pro dan kontra terkait progam vaksinasi Covid-19, ada berbagai kendala yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaannya.
Persedian vaksin yang menipis di tiap-tiap daerah dan masalah birokrasi menjadi contoh kendala yang terjadi di lapangan selama ini.
Kini Presiden Jokowi kembali mengeluarkan instruksi baru.
Menganggap vaksinasi merupakan kunci penting penanganan Covid-19, Presiden Jokwi meminta semua pihak terutama kepala daerah mendukung vaksinasi Covid-19 nasional dengan menyuntikkan vaksin kepada masyarakat.
"Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari-dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (ke pemerintah) pusat lagi," kata Jokowi seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Presiden menginstruksikan semua pimpinan daerah untuk segera menghabiskan vaksin yang ada.
"Jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di dinkes maupun di rumah sakit dan puskesmas. Perintahkan segera semua, segera suntikkan,” ucap Jokowi.
“Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita. Akan saya ikuti terus, angka-angka harian ini," ujar dia.
Hal ini mengingatkan pada kondisi di mana jika terjadi keterlambatan menerima vaksin dosis kedua.
Diberitakan Kompas.com diungkpakan terlambat menerima vaksin dosis kedua bisa mempengaruhi efektivitas vaksin yang telah didapat.
Terlambat menerima vaksin Covid-19 dosis kedua tidak berpengaruh terhadap efektivitas vaksin sebelumnya.
Asalkan jarak antara kedua dosis tidak lebih dari 6 bulan, tidak perlu khawatir untuk melanjutkan proses vaksinasi.
dosis kedua yang tertunda justru berpotensi meningkatkan respons imun tubuh.
Hasil penelitian di Oxford University itu menunjukkan bahwa penundaan hingga 45 minggu antara dosis pertama dan dosis kedua bisa justru dapat meningkatkan respons imun setelah mendapatkan dosis kedua.
Selain itu, pemberian booster ketiga setelah lebih dari 6 bulan juga menunjukkan adanya peningkatan antibodi.
Kondisi Ini akan menghasilkan sistem imun yang kuat untuk melindungi tubuh dari virus SARS-CoV-2.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar