GridPop.ID - Dua sopir ambulans nyaris dibunuh saat hendak menjemput pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa menegangkan yang dialami sopir ambulans itu terjadi di Kabupaten Sikka, NTT tepatnya pada, Minggu (15/8/2021).
Pasien yang hendak dijemput sopir ambulans menjalani isoman tinggal di Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupeten Sikka, NTT.
Pasien isoman yang dijemput rencananya akan dipindah ke lokasi isoman terpusat.
Bahkan dua orang sopir ambulans tersebut bukan hanya nyaris dibunuh, tapi ada warga yang mengayunkan parang serta membawa bensin hendak melakukan pembakaran.
"Saat saya dan kawan keluar (dari mobil ambulans), salah seorang warga sempat mengayunkan parang ke arah saya.
Warga lain juga memegang parang dan bensin sambil teriak bakar-bakar," tutur salah satu sopir ambulans, Yoseph, melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).
Kejadian itu mengakibatkan Yoseph mengalami luka pada bagian kaki lantaran terjatuh saat hendak menyelamatkan diri.
Namun, ia mengaku masih beruntung karena nyawanya masih bisa selamat meski mengalami luka.
"Tangan dan kaki saya terluka. Saat ini saya sudah berobat.
Saya bersyukur mungkin Tuhan masih sayang saya, sehingga selamat dari peristiwa itu," ungkapnya.
Saking takutnya dengan amuk massa, Yoseph dan rekannya memilih untuk meninggalkan mobil ambulans di lokasi.
"Mobil ambulans kami biarkan di lokasi karena kami sudah takut dengan warga," sambungnya.
Diakui Yoseph, peristiwa mengerikan itu terjadi di Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT pada, Minggu (15/8/2021).
Awalnya Yoseph dan satu orang temannya diperintah untuk menjemput dua pasien Covid-19 yang tengah isoman.
Dua pasien tersebut rencananya hendak dipindahkan ke Maumere yakni di lokasi isoman terpusat.
Akan tetapi, setibanya di lokasi justru suasana mencekam yang dijumpai dua sopir ambulans tersebut.
Sejumlah warga terlihat mengamuk, ada yang memegang parang dan bensin lalu mendekat ke ambulans yang dikendarai Yoseph.
Bahkan ada yang mengayunkan parang juga berteriak hendak membakar ambulans.
Panik, Yoseph dan rekannya bergegas menyelamatkan diri.
Dilansir dari Kompas.tv, kejadian tersebut mendapat tanggapan dari Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.
Ia mengaku kecewa atas apa yang terjadi.
Harapannya, peristiwa seperti yang dialami dua sopir ambulans tak lagi terjadi.
Pemerintah pun berjanji akan memberikan edukasi pada warga.
"Prinsipnya kita terus berikan edukasi kepada warga agar kejadian itu tidak perlu terjadi lagi," ungkap Fransiskus melalui sambungan telepon, Senin sore.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar