Keputusan tersebut diperkirakan memakan waktu beberapa hari.
Salah satu anggota JCVI, Profesor Jeremy Brown, mengatakan pada Sky News dalam sebuah wawancara tentang vaksinasi anak tersebut masih dievaluasi.
"Saat ini kami masih mengevaluasi data," kata Brown.
"Belum ada bukti yang jelas bahwa vaksin di Inggris telah memudar kemanjurannya dalam mencegah infeksi parah."
"Yang paling penting adalah vaksin dirancang untuk mencegah," tambahnya.
Ia juga menjelaskan belum membuat keputusan tentang vaksin untuk anak-anak tersebut karena masih perlu adanya penelitian lebih lanjut.
Sementara itu, Javid menyusul dalam sebuah pernyataan tentang rasa terimakasihnya atas saran dari ahli JCVI.
"Anak berusia 12-15 tahun yang secara klinis rentan terhadap Covid-19," katanya.
"Hari ini kami anak memperluas penawaran tersebut pada mereka yang memiliki penyakit sel sabit atau diabetes tipe 1."
"Kami melakukannya untuk melindungi anak-anak yang lebih rentan," lanjutnya.
Javid menggandeng empat menteri kesehatan dari empat negara bagian untuk menulis surat kepada kepala petugas media untuk mempertimbangkan vaksinasi anak usia 12-15 tahun dari perspektif yang lebih luas.
Sekretaris kesehatan telah meminta NHS untuk melakukan persiapan meluncurkan vaksinasi kepada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, jika itu direkomendasikan oleh kepala petugas medis terlepas dari saran JCVI.
"Jika kelompok anak usia 12-15 tahun ini ditawari vaksin, persetujuan orang tua atau pengasuh akan diminta, sama seperti program imunisasi sekolah lainnya," kata DHSC.
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar