GridPop.ID - Apakah Anda sering merasakan sakit pada bagian kaki?
Jika memang Anda benar merasakan terutama pada bagian tumit, kiranya Anda perlu segera melakukan cek kadar kolesterol.
Karena bisa jadi, rasa sakit tersebut adalah gejal awal bahwa Anda memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Berikut ini 4 gejala atau tanda yang berhubungan dengan kondisi kolesterol tinggi dilansir dari Kompas.com
1. Sakit saat naik tangga
2. Nyeri di tumit setelah beraktivitas fisik
3. Bengkak di tumit
4. Rasa lemas di kaki bagian bawah.
Hal ini lantaran seseorang mengonsumsi terlalu banyak lemak, maka ia berpotensi mengalami kolesterol tinggi.
Kondisi ini ditandai dengan banyaknya zat lemak atau kolesterol dalam darah dan menyebabkan penyumbatan.
Jika darah tersumbat, maka dapat memicu stroke atau serangan jantung.
Tendon Achilles meradang dan iritasi Dilansir dari Express, Jumat (1/10/2021), sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lipids in Health and Disease menyebutkan ciri utama seseorang mengalami kolesterol tinggi yakni munculnya tendon achilles yang meradang dan teriritasi.
Kondisi meradang ini biasanya ditandai dengan muncul benjolan kecil. Tendon achilles adalah jaringan atau otot berserat kuat yang menghubungkan otot-otot di bagian belakang betis ke tulang tumit.
Jika meregangkan tendon Achilles secara berlebihan, hal itu bisa robek (pecah). Kondisi ini juga merupakan ciri umum dari xanthomas tendon, timbunan kolesterol dalam tendon.
Berapa kadar kolesterol orang dewasa?
Dikutip dari Medical News Today, (5/1/2020), tingkat kolesterol yang sehat tidak banyak berbeda untuk orang dewasa pada umumnya.
Variasi level yang direkomendasikan cenderung berubah karena kondisi dan pertimbangan kesehatan lainnya.
LDL dan HDL
Ada dua jenis kolesterol yang terdapat di dalam tubuh, yakni high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol "baik", dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat".
Kedua jenis kolesterol tersebut dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi optimal.
Namun, jika kadarnya terlalu tunggu justru akan menimbulkan masalah kesehatan.
Perbedaan kolesterol baik dan jahat Kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penyempitan dan penyumbatan di pembuluh darah.
Kondisi ini bisa mengurangi aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Sedangkan HDL atau kolesterol baik berfungsi untuk mengangkut kolesterol LDL dari darah ke hati dan memecahnya agar menjadi limbah yang dibuang dari tubuh.
Itu sebabnya, HDL disebut juga sebagai kolesterol baik. Berbeda dengan LDL, kadar kolesterol HDL yang tinggi justru bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Kadar kolesterol
Agar kesehatan jantung dan organ lain aman, kadar kolesterol LDL Anda harus kurang dari 100 mg/dL.
Kadar 100-129 mg/dL pada seseorang yang tidak memiliki masalah kesehatan mungkin lebih mengkhawatirkan bagi mereka yang memiliki penyakit jantung atau faktor risiko penyakit jantung.
Adapun batas tinggi pembacaan LDL yakni 130-159 mg/dL.
Sedangkan pembacaan 160-189 mg/dL adalah level LDL tinggi, dan pembacaan 190 mg/dL adalah level LDL sangat tinggi.
Untuk HDL memang dijaga lebih tinggi, berkebalikan dengan LDL.
HDL dengan angka kurang dari 40 mg/dL dianggap sebagai faktor risiko utama penyakit jantung.
Pembacaan angka 41-59 mg/dL dianggap sebagai batas rendah HDL.
Sedangkan, pembacaan optimal untuk kadar HDL adalah 60 mg/dL atau lebih tinggi.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri.
Bila tak segera diatasi penumpukan lemak ini bisa menyebabkan berkurangnya suplai darah ke jantung dan otak.
Akibatnya, pemilik kolesterol tinggi bisa berisiko terkena serangan jantung dan penyakit stroke.
Melansir dari Nakita.ID, buncis bisa membantu menurunkan kolesterol dalam darah dikarenakan kaya akan serat larut dan tidak larut.
Serat larut dapat menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk kolesterol jahat 'LDL'.
Faktanya, mengonsumsi 2-10 gram serat larut per hari bisa menurunkan kolesterol total dan kolesterol LDL.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar