GridPop.ID - Proses hukum dugaan penggelapan dan pemalsuan surat tanah yang menimpa keluaga Nirina Zubir masih terus bergulir.
Pihak bewajib telah menetapkan lima tersangka dan melakukan penahanan dalam kasus mafia tanah yakni Riri Khasmita dan suaminya yang bernama Edrianto, serta notaris PPAT Jakarta Barat, yakni Farida, Ina Rosiana, dan Erwin Riduan.
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Riri Khasmita terus melakukan pembelaan hingga menyerang Nirina Zubir.
Nirina Zubir kini menerima tuduhan dari Asisten Rumah Tangga (ART) nya, Riri Khasmita yang sudah menjadi tersangka.
Dilansir dari Tribun Seleb, Riri Khasmita menuduh Nirina Zubir menikmati hasil penjualan rumah dari mendiang ibundanya sebesar Rp 600 juta.
Tuduhan tersebut dibenarkan oleh Nirina Zubir. Ia mengaku menerima transferan uang dari Riri Khasmita sebesar Rp 600 juta.
Namun diakui Nirina Zubir kalau ia sudah mengembalikan uang Rp 600 juta tersebut kepada Riri Khasmita.
"Benar ada kiriman uang dari Riri Khasmita. Tapi, saya sudah mengembalikan dan tidak saya nikmati uang itu," kata Nirina Zubir dalam jumpa pers di RS Pelni Petamburan, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (26/11/2021).
Nirina Zubir menceritakan mengenai uang Rp 600 juta tersebut, yang bermula dalam perbincangannya dengan ibundanya, Cut Indria Marzuki ketika masih hidup.
"Di saat itu memang ada keperluan yang melibatkan ibu saya dan kemudian itu, sebagai anak dan ibu yang ngomong 'mam kayaknya bagus juga mih, seru'. Waktu itu kita memang pengen punya rumah di Bali," ucapnya.
Hanya saja, karena tidak punya uang sebesar yang diperlukan untuk membeli rumah, wanita 39 tahun itu mengurungkan niatnya di depan sang ibunda.
"Terus tiba-tiba ibu saya lihat tempatnya, naksir, katanya ya udah ambil. Aku bilang, 'Mam tapi Na, nggak ada segitu'.
Katanya, 'Ya udah pokoknya jadiin nanti uangnya ditransfer sama Riri gitu," jelasnya.
"Dan yang terjadi dia (Riri) mentransferkan dana itu ke saya. Ada Rp 600 juta," sambungnya.
Karena tidak jadi membeli rumah di Bali yang diinginkannya, istri dari Ernest Cokelat itu mengembalikan uang Rp 600 juta ke rekening Riri.
"Kalau katanya saya nikmati harusnya saya simpen aja. Karena tidak jadi beli rumah, saya kembalikan. Saya punya buktinya. Bahkan buktinya jelas itu nomor rekening Riri," ungkapnya.
Bintang film Keluarga Cemara tak menyalahkan Riri yang sudah menuduhnya atas dugaan menikmati uang Rp 600 juta itu.
Nirina Zubir memastikan tak akan pernah takut melawan semua tuduhan dan juga laporan polisi dari mantan ART ibundanya, Riri Khasmita.
"Biarkan kebenaran yang akan menunjukkan jalannya sendiri. Saya tidak takut, kebenaran yang akan terkuak. Intinya tuduhan ini tidak benar adanya," ujar Nirina Zubir.
Nirina Zubir tengah menghadapi beberapa cobaan di tengah perjuangannya menguak kasus mafia tanah yang merugikan keluarganya.
Selain sang suami, Ernest Cokelat, yang sedang fokus pemulihan usai mengidap Liver, Nirina Zubir juga memberi perhatian pada kesehatan sang ayah.
Dilansir dari Grid.ID, Zubir Amin, ayah Nirina Zubir, disebutkan telah dirawat selama 20 hari di rumah sakit dan belum menemukan perkembangan berarti.
"(Kondisi ayah terkini) belum ada naiknya. Kalau naik beberapa jam, banyak turunnya," kata Nirina saat ditemui di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (26/11/2021).
Nirina sendiri curiga apakah sang ayah cukup terganggu dengan pemberitaan soal kasus mafia tanah yang merugikannya.
Apalagi dengan kondisinya yang terus menurun usai dilarikan ke rumah sakit sebelum kasus ini mencuat ke publik.
Oleh karena itu, pemeran film Paranoia ini menghentikan distribusi informasi kepada sang ayah menyoal kasus mafia tanah yang dihadapinya.
Bukan tanpa alasan, Nirina khususnya menyoroti dampak mental yang bisa memengaruhi sang ayah.
"Ya bisa dilihat, hari ke hari papa drop. Mikir lah, apakah dia tahu atau ngerasa," tutur Nirina.
"Memang bapak saya di atas kertas baik. Secara mental down banget. Jadi saya mikir, kita kan udah tidak terlalu update ke bapak saya," sambungnya menjelaskan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Tribun Seleb |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar