GridPop.ID - Pemerintah resmi memutuskan pemberian Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) dimulai kemarin Rabu (12/01/2022).
Yang mana vaksin booster ini diberikan secara gratis ke seluruh masyarakat Indonesia yang tujuannya untuk keselamatan rakyat.
Masyarakat yang termasuk dalam kelompok prioritas penerima vaksin booster dapat mengecek jadwal dan tiket vaksinasi booster gratis secara online melalui aplikasi PeduliLindungi.
Namun sebagian masyarakat ada yang mengadu jika jadwal tidak ditemukan di Pedulilindungi.
Dilansir Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan penyebab jadwal vaksinasi booster tidak muncul atau ditemukan di PeduliLindungi.
Penyebabnya kemungkinan dua, yakni yang bersangkutan belum mencapai 6 bulan setelah vaksinasi dosis kedua atau belum masuk di PeduliLindungi.
Kini seperti kita ketahui varian baru Omicron sedang merjalela di penjuru dunia.
Lalu, apakah vaksin booster ini ampuh melindungi diri dari serangan Omicron?
Dilansir Nakita.ID dari BBC (17/12/2021), peneliti Inggris telah menganalisis kemungkinan dampak suntikan booster pada Omicron.
Hasilnya mengatakan itu bisa memberikan sekitar 85% perlindungan terhadap penyakit parah karena Covid-19 varian Omicron.
Ahli pun menyarankan untuk segera memberikan suntikan booster pada lebih banyak orang untuk mencegah dan menekan penularan Covid-19 varian Omicron ini.
"Hasil kami menunjukkan pentingnya memberikan dosis booster sebagai bagian dari respons kesehatan masyarakat yang lebih luas," kata salah satu peneliti Imperial Prof Azra Ghani.
Melansir dari Eatthis (27/10/2021), ini yang terjadi pada tubuh ketika disuntik vaksin booster.
1. Antibodi meningkat
Penelitian telah menemukan bahwa jika awalnya mendapatkan suntikan Pfizer atau Moderna, booster perusahaan tersebut meningkatkan jumlah antibodi terhadap COVID-19 sekitar 10 kali lipat.
Satu studi menemukan bahwa orang yang mendapat vaksin Johnson & Johnson, kemudian mendapatkan suntikan booster Pfizer, antibodi mereka meningkat 35 kali lipat.
Penerima Johnson & Johnson yang mendapat suntikan booster Moderna, disebutkan antibodi mereka meningkat 76 kali lipat.
Menurut data perusahaan, mendapatkan suntikan booster Johnson & Johnson setelah dosis pertama vaksin itu dapat meningkatkan perlindungan terhadap infeksi simtomatik hingga 94%, naik dari 72%.
2. Mencegah terkena gejala parah hingga meninggal dunia
Mendapatkan suntikan booster COVID tidak menjamin bahwa Anda tidak akan terinfeksi oleh Covid-19 varian Omicron.
Namun, suntikan booster bisa memberi perlindungan serius terhadap penyakit parah, rawat inap, atau kematian akibat COVID-19.
3. Ada efek samping
Seperti dosis vaksin awal, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan setelah mendapatkan booster.
Ini adalah pertanda baik, pasalnya sistem kekebalan sedang belajar cara melawan infeksi virus corona.
Beberapa orang mungkin tidak mengalami efek samping, dan itu tidak berarti suntikan booster tidak bekerja.
FDA telah menerbitkan daftar efek samping yang paling sering dialami oleh peserta uji klinis penguat Pfizer dan Moderna.
Mereka serupa dan termasuk rasa sakit, kemerahan dan bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, dan kedinginan.
FDA mengatakan bahwa di antara orang-orang yang mendapat suntikan Moderna, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak lebih sering terjadi setelah booster daripada setelah dua dosis awal.
Selain itu, belum dilaporkan bahwa efek samping dari suntikan booster lebih parah daripada yang dialami dengan dosis awal.
Meski sudah mendapatkan vaksin booster, jangan lupa tetap terapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak dengan orang lain.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar