GridPop.ID - Warga auto geger begitu melihat penampakan makhluk mirip penis berserakan di pantai ini.
Ya, siapa yang tak kaget begitu melihat penampakan tak lazim ini?
Penampakan menggegerkan ini terjadi setelah cuaca buruk dan badai melanda.
Melansir Suar.id, peristiwa ini terjadi di Baby Area California.
Ada ribuan objek yang nampak seperti penis di sepanjang Pantai Drake.
Objek tersebut berwarna merah muda dan berdenyut.
"Saya tidak tahu apa sebenarnya itu," kata David Ford, seorang warga setempat.
Kala itu Ford mengaku tengah berjalan di sekitar pantai.
Tiba-tiba ia menemukan sekumpulan 'penis' berserakan di bibir pantai.
Adapun burung camar dikatakan berbaris dan memakan objek yang ternyata adalah ikan penis itu hingga kekenyangan.
Lantaran bingung, Ford lantas menghubungi seorang ahli biologi di Bay Nature.
Setelah diusut, ternyata 'penis-penis' itu adalah spesies cacing laut yang dikenal dengan nama lain Urechis caupo.
Cacing laut Urechis caupo juga biasa dikenal dengan nama ika penis lantaran bentuknya yang menyerupai alat kelamin pria.
"Bentuk tubuhnya memang sempurna bagi kehidupan yang dihabiskan di bawah tanah," tulis Ivan Parr, di situs Bay Nature.
Ikan penis ditemukan di sepanjang pantai barat Amerika Utara.
Makhluk dengan panjang sekitar 25 sentimeter ini membangun rumahnya di pasir atau lumpur kemudian menggalinya hingga bentuknya menyerupai terowongan berbentuk U.
"Ketika air pasang masuk, cacing akan meluncur ke terowongan itu.
Saat menggali liangnya lebih dalam, ikan penis juga akan mengeluarkan jaring lendir lengket," jelas Parr.
Melansir Kompas.com, ikan penis jika di Korea dikenal dengan sebutan Gaebul.
Gaebul merupakan salah satu makanan ekstrem yang banyak dijual di pasar ikan.
Dilansir dari Koreaherald, Gaebul sendiri dalam Bahasa Korea artinya penis anjing.
Di China, gaebul disebut haichang, di Jepang diebut yumushi, sedangkan di negara Barat disebut penish fish (ikan penis).
Selain bentuknya yang menjijikkan, penyajian gaebul di Korea tak kalah ekstrem.
Pasalnya, gaebul umumnya disajikan mentah.
Isi perut seperti usus akan di keluarkan bersamaan dengan kotoran lain.
Bagian kulit gaebul ini yang dipertahankan untuk disajikan dan dimakan.
Kulitnya dipotong kecil-kecil agar bisa dimakan dengan sekali gigit.
Bahkan setelah dipotong, potongan kulit gaebul masih menggeliat di piring saji.
Untuk mengambilnya dengan sumpit akan menjadi tantangan tersendiri.
Permukaan gaebul sangat licin karena berlendir.
Biasanya orang Korea menyantap makanan ini dengan bumbu sederhana, yaitu minyak wijen yang dicampur garam.
Selain itu juga dengan gochujang saus pedas khas Korea dicampur dengan cuka.
Sensasi memakan gaebul ini bisa dirasakan saat memasukannya ke dalam mulut. Gaebul masih akan menggeliat di mulut dan lidah hingga kulit cacing dikunyah habis.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar