GridPop.ID - Bikin konten mandi lumpur, Sultan Akhyar kini minta maaf.
Usai menyuguhkan konten nenek mandi di kolam hingga mandi lumpur, Sultan Akhyar janji untuk berhenti melakukannya lagi.
Dilansir artikel Tribun Trends, polisi memeriksa konten tersebut dan bertemu langsung dengan pemilik akun TikTok @intan_komalasari92.
Diketahui, pemilik akun tersebut bernama Sultan Akhyar.
Melansir Kompas.com, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapati asal pemilik akun TikTok tersebut.
Yaitu berasal dari Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.
Hal itu seperti dikatakan Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto di Mataram, Rabu (18/1/2023).
"Hasilnya, pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2023, anggota Subdit Siber melakukan profiling."
"Dan menemukan pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 tersebut berada di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah."
Artanto mengatakan, pemilik akun TikTok dan beberapa nenek yang menjadi pemeran dalam video mandi lumpur sedang diperiksa di Polres Lombok Tengah.
"Pemilik akun tersebut merupakan pasangan suami istri, masing-masing berinisial SAH dan IK," kata Artanto.
Artanto menjelaskan, identitas orang yang pernah tampil dalam video live akun TikTok itu berinisial LS (49), IR (54), dan HRT (43).
Beberapa orang yang tampil secara live juga disebutnya memiliki hubungan keluarga dengan pemilik akun.
Selain itu ada beberapa tetangga dari pemilik akun tersebut yang juga tampil secara live.
Mereka memang sengaja menampilkan live 'ngemis online' demi dapat gift.
"Berdasarkan hasil klarifikasi dari sejumlah warga, bahwa yang tampil pada akun TikTok tersebut tanpa ada paksaan."
"Dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari gift (hadiah) yang diberikan oleh penonton."
"Dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun TikTok," kata Artanto.
Meski begitu, Polda NTB tetap menyelidiki kasus tersebut demi terciptanya ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut.
"Hal ini dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga."
"Sehingga dapat mengganggu kamtibmas," kata Artanto.
Artanto berharap, warga lebih cerdas dalam menggunakan media sosial sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.''
Kini pihak Polda NTB menyebutkan jika tidak ditemukan unsur pidana dalam konten tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Dirkrimum Polda NTB Kombes Pol Teddy Ristiawan.
Kombes Pol Teddy Ristiawan mengaku, tidak ada proses hukum yang dilanjutkan dalam kejadian yang terjadi di Desa Setanggor, Lombok Tengah, NTB.
"Jadi, tidak ada proses hukum. Kita belum (melihat) ada sangkaan pidana dalam masalah itu," kata Teddy, Sabtu (21/1/2023), sebagaimana mengutip Kompas.com.
Teddy bilang, pemeran dan pemilik akun TikTok mandi lumpur sudah meminta maaf secara terbuka dan telah mendapatkan bimbingan dari berbagai lembaga pemerintah.
"Orangnya kan udah minta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya."
"Udah diberikan bimbingan sama pemda juga, termasuk pemerintah kecamatan dan polsek setempat," jelasnya.
Nenek dalam konten TikTok mandi lumpur juga disebut melakukan siaran live secara sukarela dan tanpa paksaan.
"Tidak ada paksaan dari yang punya akun," tegas Teddy.
"Jadi ini udah selesai TikTok ini," jelasnya.
Baca Juga: Cucunya Dicabuli, Nenek di Sukabumi Malah Dilaporkan Balik Keluarga Tesangka Imbas Insiden Ini
Sementara itu dilansir dari artkel Tribun Medan, pemerintah melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan bantuan wirausaha bagi nenek Layar Sari (55) yang melakukan aksi mandi lumpur hingga sempat viral di Tiktok, Senin (23/1/2023).
"Bantuan yang diberikan berupa bantuan kewirausahaan, berupa (bantuan usaha) ternak ayam petelur, dan kebutuhan dasar Ibu Mawar (nama samaran -red)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Wiraningsung, di Praya, Senin (23/1) dilansir dari Antara.
Paket bantuan usaha ternak ayam petelur itu diberikan langsung ke rumah nenek Sari yang beralamat di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB.
Wiraningsung juga mengatakan bantuan dari pemerintah itu diberikan agar keluarga nenek Sari bisa membangun usaha, sehingga tak perlu lagi melakukan aksi mandi lumpur untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Biar ada usaha yang dilakukan dan tidak lagi menjadi pemeran mandi lumpur," katanya.
Pekerja sosial dari Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah Jumardiansyah mengatakan, selain mendapat bantuan untuk membangun usaha, keluarga nenek Sari juga mendapat bantuan perlengkapan rumah, termasuk tempat tidur dan karpet.
Menurut Jumardiansyah, pemberian bantuan itu dilakukan berdasarkan asesmen kebutuhan keluarga Nenek Sari yang dilakukan oleh pekerja sosial Kabupaten Lombok Tengah bersama tim dari Sentra Paramitha Mataram.
"Ibu Mawar tidur dengan dua buah tikar plastik, yang juga bisa membahayakan kesehatannya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Setanggor H Kamarudin mengapresiasi pemberian ternak ayam beserta pakan dan kandangnya untuk membantu keluarga Nenek Sari memulai usaha.
"Selain bantuan ayam petelur, diberikan juga tempat tidur," katanya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Medan,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar