GridPop.ID - Tips hidup bebas nyeri haid ini perlu diketahui oleh para wanita.
Nyeri haid tentu saja sangat menggangu.
Bahkan ada yang tak bisa melakukan aktivitas karena mengalami nyeri haid.
Meskipun umumnya bisa hilang sendiri, ada beberapa kondisi yang menyebabkan nyeri haid menjadi tidak tertahankan.
Untuk itu, ketahui penyebab nyeri saat haid seperti dirangkum dari laman kompas.com berikut ini.
Penyebab nyeri saat haid
Dilansir oleh kompas.com dari NHS, nyeri saat haid terjadi karena dinding otot rahim mengencang atau mengalami kontraksi untuk membantu meluruhkan lapisan rahim.
Ketika kontraksi berlangsung, aliran darah dan oksigen ke rahim akan berhenti sementara sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Rasa nyeri yang diproduksi oleh tubuh kemudian akan memicu produksi hormon prostaglandin.
Hormon ini kemudian akan memicu kontraksi yang lebih intens sehingga menimbulkan rasa nyeri yang semakin bertambah.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang akan memicu rasa nyeri ketika haid.
Disarikan dari Healthline dan NHS, ada beberapa penyebab nyeri saat haid, seperti:
1. Sindrom pramenstruasi (PMS)
Sindrom pramenstruasi adalah penyebab nyeri perut saat haid yang disebabkan oleh perubahan hormon di dalam tubuh.
Kondisi ini merupakan kondisi yang umum dialami dan akan muncul dalam 1 hingga 2 minggu sebelum menstruasi dimulai. Nyeri haid karena PMS akan hilang dengan sendirinya.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi medis yang menyebabkan jaringan yang biasa tumbuh di dalam rahim muncul di tempat lainnya, seperti di indung telur dan di tuba falopi.
Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit yang tidak tertahankan ketika jaringan ini mulai luruh.
3. Fibroid rahim
Fibroid rahim adalah jenis tumor jinak yang bisa tumbuh di dalam atau di sekitar rahim.
Kondisi ini kemudian memicu darah haid keluar lebih banyak dan terasa sakit selama menstruasi, meskipun sering tidak menimbulkan gejala apapun pada beberapa orang.
4. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul disebabkan oleh infeksi pada rahim, tuba falopi, atau indung telur dan biasanya disebabkan oleh bakteri.
Kondisi ini kemudian akan menyebabkan inflamasi atau peradangan pada organ reproduksi dan menyebabkan rasa nyeri.
5. Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi medis langka yang disebabkan oleh tumbuhnya endometrium, atau lapisan permukaan rongga rahim, di dalam dinding otot rahim.
Kondisi ini kemudian akan menyebabkan inflamasi dan rasa nyeri, serta darah haid yang keluar lebih deras.
6. Stenosis spinal
Stenosis spinal juga merupakan kondisi medis langka yang membuat serviks, yang terletak pada bagian bawah rahim, memiliki ukuran yang kecil atau sempit.
Akibatnya, aliran darah menstruasi menjadi lebih lambat dan memicu tekanan di dalam rahim yang menyebabkan rasa nyeri.
7. Penggunaan IUD
Penggunaan alat kontrasepsi IUD atau intrauterine device juga bisa menyebabkan rasa nyeri ketika haid, khususnya beberapa bulan setelah menggunakan alat ini.
Mengetahui penyebab nyeri saat haid sangat penting karena umumnya tidak disebabkan oleh masalah yang serius dan bisa hilang dalam beberapa hari.
Namun, segera periksa ke dokter ketika menstruasi menjadi tidak teratur, rasa nyeri datang secara tiba-tiba, dan terjadi perubahan volume darah menstruasi karena bisa menjadi salah satu tanda infeksi.
Cara Meredakan Nyeri Haid
Dilansir dari laman tribunkesehatan.com, jika nyeri haid yang di rasakan tidak terlalu parah, maka dapat diatasi dengan cara-cara yang dapat dilakukan di rumah sebagai berikut:
1. Lakukan Latihan Yoga Ringan
Dengan sedikit gerakan yoga, akan menyebabkan adanya peregangan otot atau relaksasi.
Hal tersebut dapat sedikit meredakan nyeri haid pada wanita.
Latihan yoga dapat dilakukan selama periode menstruasi berlangsung.
Namun, seorang instruktur yoga menyarankan wanita untuk tidak melakukan pose terbalik (seperti berdiri bahu) di tengah-tengah menstruasi, agar tidak mengganggu aliran darah alami.
2. Mengompres Perut dengan Benda Hangat
Mengompres atau mengoleskan benda hangat dapat bermanfaat untuk mengendurkan otot-otot rahim.
Penelitian yang diterbitkan dalam Keperawatan Berbasis Bukti menemukan bahwa panas yang dioleskan sama efektifnya dengan ibuprofen untuk kram menstruasi.
3. Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen (Advil, Motrin) atau naproxen (Aleve) adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi nyeri haid.
Obat-obat tersebut dapat membantu menurunkan produksi prostaglandin dalam tubuh.
Namun perlu diingat, obat yang dikonsumsi harus berdasarkan pengawasan dan rekomendasi dari dokter terkait.
4. Pijat dengan Minyak Esensial
Dengan terapi pijat selama 20 menit sudah cukup untuk meredakan nyeri haid.
Terapi pijat untuk menstruasi dilakukan dengan menekan titik-titik tertentu di sekitar perut, samping, hingga punggung.
Menambahkan minyak esensial untuk terapi mungkin akan menambahkan tingkat relaksasi yang dihasilkan dari aromaterapi tersebut.
Sejumlah minyak esensial yang dapat digunakan untuk terapi yakni lavender, mawar, hingga adas.
5. Konsumsi Teh Herbal
Sejumlah teh herbal dipercaya dapat meredakan nyeri haid.
Teh chamomile dan peppermint sering direkomendasikan untuk nyeri haid karena dapat menenangkan tubuh.
Teh lain yang terkait dengan dismenore adalah yang terbuat dari kulit kram, jahe, atau adas. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunkesehatan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar