“Zat-zat beracun perlu dibuang, karena jika terlalu lama berada di dalam tubuh, penumpukannya bisa menyebabkan terjadinya toksemia atau keracunan di dalam darah,” papar Dien kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
Umumnya, racun akan dikeluarkan melalui keringat, urine dan feses. Nah berpuasa, membantu menyempurnakan proses detoksifikasi yang dilakukan tubuh.
Saat tubuh berpuasa, jelas Dien, perut akan berada dalam keadaan kosong.
Sehingga, pencernaan tidak akan melakukan pekerjaan pada rentang waktu kurang lebih 12 jam.
“Beberapa organ pencernaan yang mengalami istirahat (selama berpuasa) di antaranya hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus halus,” kata Dien.
Saluran usus dan hati berperan aktif dalam proses pembuangan zat beracun.
Sementara organ lainnya seperti lambung, akan mengistirahatkan diri selama berpuasa.
Setelah berbuka, kelima organ pencernaan di atas mampu bekerja lebih baik lantaran diberi waktu untuk beristirahat.
“Saat organ memiliki waktu beristirahat selama puasa, tubuh pun jadi lebih sedikit menyerap radikal bebas,” jelas Dien.
Makanan pelancar detoksifikasi
Tambahan dari Dien, perlu asupan makanan sehat agar proses detoksifikasi selama puasa berlangsung lebih maksimal.
Baca Juga: Ramadhan 2023 Segera Tiba, Intip Manfaat Puasa dalam Menurunkan Tekanan Darah, Begini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar