GridPop.ID - Manfaat puasa Ramadhan 2023 bisa mampu menurunkan risiko beberapa penyakit.
Tidak hanya untuk menjalankan perintah agama, puasa Ramadhan 2023 ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Lantas, apa saja manfaat yang dirasakan ketika melaksanakan puasa Ramadhan 2023?
Sebelum itu, momentum 1 Ramadhan 1444 Hijriah dalam beberapa pekan akan tiba dan menyapa umat Muslim di dunia.
Dilansir artikel Tribunnews, Muhammadiyah di Indonesia telah menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah bertepatan dengan Kamis 23 Maret 2023.
Hal tersebut Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.
Pengumuman tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir Senin 6 Februari 2023 lalu di Yogyakarta.
Jika dihitung mundur dari Sabtu 11 Februari 2023 makan Ramadhan 1444 Hijriah tersisa 39 hari lagi.
Puasa telah terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, apa saja?
Dilansir aritkel Kompas.com, Dokter sekaligus Direktur RS PKU Muhammadiyah Prambanan, Dien Kalbu Ady menjelaskan manfaat puasa sebagai detoksifikasi.
Menurutnya, detoksifikasi adalah cara tubuh untuk memperoleh gizi yang tepat dan memberikan tubuh kesempatan melakukan pembuangan zat-zat beracun.
Baca Juga: Ramadhan 2023 Sudah di Depan Mata, Berikut Ini Manfaat Puasa untuk Kesehatan Fisik dan Mental
“Zat-zat beracun perlu dibuang, karena jika terlalu lama berada di dalam tubuh, penumpukannya bisa menyebabkan terjadinya toksemia atau keracunan di dalam darah,” papar Dien kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
Umumnya, racun akan dikeluarkan melalui keringat, urine dan feses. Nah berpuasa, membantu menyempurnakan proses detoksifikasi yang dilakukan tubuh.
Saat tubuh berpuasa, jelas Dien, perut akan berada dalam keadaan kosong.
Sehingga, pencernaan tidak akan melakukan pekerjaan pada rentang waktu kurang lebih 12 jam.
“Beberapa organ pencernaan yang mengalami istirahat (selama berpuasa) di antaranya hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus halus,” kata Dien.
Saluran usus dan hati berperan aktif dalam proses pembuangan zat beracun.
Sementara organ lainnya seperti lambung, akan mengistirahatkan diri selama berpuasa.
Setelah berbuka, kelima organ pencernaan di atas mampu bekerja lebih baik lantaran diberi waktu untuk beristirahat.
“Saat organ memiliki waktu beristirahat selama puasa, tubuh pun jadi lebih sedikit menyerap radikal bebas,” jelas Dien.
Makanan pelancar detoksifikasi
Tambahan dari Dien, perlu asupan makanan sehat agar proses detoksifikasi selama puasa berlangsung lebih maksimal.
Baca Juga: Ramadhan 2023 Segera Tiba, Intip Manfaat Puasa dalam Menurunkan Tekanan Darah, Begini Penjelasannya
Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan Dien untuk memperlancar detoksifikasi saat puasa, antara lain:
-Bayam: meningkatkan metabolisme dan kekebalan tubuh.
-Teh hijau: antioksidan tinggi dalam teh hijau sangat efektif membuang racun.
-Brokoli: antioksidannya memaksimalkan pembaruan sel dan memelihara organ-organ penting.
-Bawangputih: sumber zat alisin yang cukup tinggi membantu menjauhkan tubuh dari berbagai penyakit berbahaya.
-Alpukat: asam lemak omega 3 buah alpukat akan membantu melumasi dinding usus besar dengan baik.
-Nanas: memiliki enzim bromelain yang baik bagi pencernaan.
Detoksifikasi yang terjadi saat kita berpuasa juga dapat membantu mengurangi risiko berbagai gangguan kesehatan seperti:
1. Diabetes
Berpuasa mampu menurunkan risiko seseorang terkena diabetes.
Sebab menurut Dien, efek puasa dapat merangsang perbaikan metabolisme tubuh dan meningkatkan kinerja insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah.
“Ada juga riset yang menyebutkan bahwa puasa dapat membantu mencegah resistensi insulin dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ini bisa menurunkan risiko penyakit diabetes pada orang yang berpuasa,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: MasyaAllah! UAS Beberkan 7 Manfaat Puasa Ramadan 2023, Salah Satunya Mampu Kalahkan Syahwat
2. Penyakit jantung dan stroke
Lemak jahat seperti kolesterol, low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida dapat dikurangi dengan cara berpuasa.
Berkurangnya lemak jahat dalam tubuh, menurut Dien, menurunkan risiko penyumbatan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.
3. Obesitas
“Penelitian menyebutkan, puasa dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori dan lemak di dalam tubuh ikut meningkat,” jelas Dien.
Dengan begitu, imbuhnya, dapat membantu menurunkan berat badan dan menghindari risiko obesitas.
4. Gangguan kesehatan mental
Tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan mental.
Dien menuturkan, puasa dapat membantu menurunkan kadar hormon stres atau kortisol serta merangsang hormon endorfin yang baik untuk meredakan rasa cemas.
“Hal ini diduga berkaitan dengan efek puasa yang dapat memperbaiki metabolisme tubuh,” kata Dien.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar