GridPop.ID - Tak terasa tinggal hitungan hari, umat Muslim akan merayakan Hari Lebaran 2023.
Mengutip Kompas.tv, tapi Hari Raya Idulfitri tahun ini akan terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya.
Sebab, Hari Raya Idulfitri 2023 antara pemerintah dan Muhammadiyah mengalami perbedaan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyan telah resmi menetapkan Lebaran 2023 jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
Hal ini sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetaan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.
Sedangkan Pemerintah Indonesia melalui Kemenag sendiri baru akan menggelar sidang isbat penentuan Hari Raya Idulfitri 2023 pada Kamis (20/4/2023) atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 H.
Berbicara tentang perbedaan Lebaran ini, masyarakat kembali diingatkan saat Hari Raya Idulfitri 2011.
Mengutip Kompas.com, netizen ramai mengungkit perbedaan Lebaran 2011 yang cukup mengejutkan.
Kalender menyebutkan jika Lebaran jatuh pada Selasa, 30 Agustus 2011.
Alhasil sehari sebelumnya masyarakat bersuka cita menyiapkan hidangkan khas lebaran serta keperluan lainnya.
"Masih ingat nggak kalian tragedi tahun 2011/08/29. Padahal emak kita sudah buat lontong dan ketupat. Pada saat itu aku emosi kali," tulis warganet Twitter, Senin (17/4/2023).
Senada dengan netizen Twitter, seorang pengguna TikTok juga mengeluhkan hal serupa pada, Senin (17/4/2023).
Dengan mengunggah video Menteri Agama Suryadharma Ali mengumumkan penetapan Idul Fitri, pengunggah mengungkapkan kekesalannya 12 tahun lalu.
"Saya ingat banget tragedi ini.. ampe gendok banget dalam hati. Udah takbir, udah seneng mau pake baju baru, udah bagi ketupat dan sayur ke almh nenek, ehh malah gak jadi. Auto diangetin terus tuh ketupat dan sayur," narasinya.
Salah satu netizen Twitter sampai mengatakan bahwa Lebaran 2011 penuh dengan kehangatan.
"Lebaran yg sangat penuh kehangatan. Ketupat yg dihangatkan, Opor yg dihangatkan, Rendang yg dihangatkan," gurau warganet, Senin.
Alasan Lebaran Mundur karena Hilal Tak Terlihat
Melansir laman Kementerian Agama, pemerintah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1432 H jatuh pada, Rabu (31/8/2011).
Adapaun penetapan tersebut berdasarkan sidang isbat 1 Syawal 1432 H yang digelar pada Senin (29/8/2011).
Ketua Badan Hisab Rukyat Kemenag, Ahmad Jauhari kala itu mengatakan bahwa pemantauan di 96 lokasi dari Banda Aceh hingga Papua, sejumlah 30 lokasi melaporkan tidak melihat hilal atau Bulan baru.
Sedangkan ada laporan yang melihat hilal di Jepara dan Cakung pada, Senin pukul 17.56 waktu setempat.
Tapi, Jauhari menerangkan bahwa ijtima atau pertemuan akhir bulan dan awal bulan baru menjelang syawal jatuh pada Senin 29 Agustus atau 29 Ramadan.
Baca Juga: Jelang Idulfitri 2023, Yuk Cobain Resep Kacang Bawang Renyah dan Tahan Lama Khas Lebaran Ini
Dengan begitu, saat Matahari terbenam, posisi hilal berada di atas ufuk dengan ketinggian 0 derajat 8 menit sampai 1 derajat 53 menit.
Maka dari itu, bulan Ramadhan pun digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) dan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011.
Kala itu, Ma'ruf Amin yang menjabat sebagai Ketua MUI berujar bahwa Fatwa MUI mengharuskan penetapan bulan Hijriah menggunakan metode rukyat dan hisab.
Terkait laporan dari Jepara dan Cakung, ia menyatakan bahwa laporan tersebut harus didukung dengan pengetahuan yang memadai.
"Kalau ahli hisab menyatakan tidak mungkin harus ditolak," tandasnya.
Perbedaan Penetapan Hari Lebaran
Muhammadiyah sebelumnya melalui maklumatnya telah memutuskan 1 Syawal jatuh pada Selasa, 30 Agustus 2011.
Sedangkan almanak PBNU berdasarkan hisab, menetapkan Hari Raya jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011.
Ketua Lajnah Falakiah PBNU Ghozali Masroeri mengatakan, pengamatan NU di beberapa titik juga tidak melihat hilal.
"Prediksi almanak NU, 1 Syawal jatuh pada Rabu 31 Agustus. Sedangkan laporan rukyatul hilal NU, 90 titik tidak berhasil," ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar