Udara lembap terperangkap di dalam dan mengundang jamur. Sirkulasi udara yang baik meminimalkan penumpukan kelembapan dan bau apek.
Saat cuaca memungkinkan, buka jendela dan pintu yang disaring untuk membiarkan udara segar masuk.
Akan tetapi, jika orang di rumah memiliki alergi atau terlalu dingin di luar, nyalakan kipas angin dan sering-seringlah menyalakannya.
Angin sepoi-sepoi sangat baik untuk ventilasi rumah yang berbau apek. Ini adalah saat pintu atau jendela dibuka di kedua sisi rumah, seperti pintu depan dan belakang.
Lakukan pada pagi atau sore hari, terutama saat cuaca sedang panas. Selain itu, ingatlah untuk memeriksa ruangan yang jarang digunakan, buka jendela tersebut atau nyalakan kipas angin selama beberapa jam minimal setiap beberapa hari.
3. Sisa asap rokok
Asap rokok menembus permukaan lunak dan keras seperti dinding, furnitur, gorden, dan karpet. Asap rokok pun bisa sulit dihilangkan.
Perokok terbiasa dengan baunya, tetapi yang lain langsung mengenalinya. Itu juga bukan sesuatu yang hilang setelah beberapa hari.
Dikenal sebagai asap tangan ketiga (THS), residu ini mengandung partikel kecil tembakau, nikotin, ter, dan resin yang dapat masuk ke dalam segala hal.
Sebuah studi di jurnal Toxics memperingatkan bahwa THS mengandung logam berat dan partikulat beracun yang menyebabkan kanker.
Levelnya bisa tetap tinggi bahkan setelah merokok di dalam ruangan berhenti.
Baca Juga: Paksu Loyo di Ranjang, Ini 3 Cara Atasi Gangguan Ereksi Biar Urusan Ranjang Tetap Nikmat
Source | : | Kompas.com,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar