GridPop.ID - Melakukan hubungan intim saat hamil memang diperbolehkan.
Meski demikian beberapa suami justru merasa malas melakukan hubungan intim saat istrinya sedang hamil.
Ada banyak pria yang mengalami masalah saat harus melakukan hubungan intim, terutama ketika istri sedang hamil.
Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan biologis, sehingga menurunkan minat untuk melakukan hubungan seksual.
Banyak ibu hamil mengeluh bahwa pasangan mereka tidak lagi tertarik untuk berhubungan intim saat hamil, atau bahkan tidak dapat melakukannya.
Namun, tak sedikit pula ada pria yang menganggap istri mereka terlihat lebih seksi saat hamil.
Lantas apa masalahnya yang sebenarnya membuat para pria enggan melakukan hubungan seks saat hamil?
Berikut adalah beberapa alasannya, seperti dikutip oleh kompas.com dari laman geniuspregnancy:
1. Kehadiran "orang lain"
Beberapa pria merasa tidak nyaman ketika melakukan hubungan intim saat hamil karena mengetahui mengetahui bahwa anaknya berada di dalam ruangan, yang dia sebenarnya sangat ketahui.
2. Takut melukai bayi
Baca Juga: Baru Pertama Berhubungan Intim? 9 Hal Penting Ini Wajib Diperhatikan agar Momen Bercinta Lancar
Sebagian besar pria percaya bahwa mereka mungkin akan mengenai kepala bayi saat melakukan penitrasi.
Padahal ini jelas tidak mungkin. Anda (istri) harus menjelaskan hal tersebut kepada suami Anda.
3. Takut menyakiti pasangan (istri)
Komunikasi adalah hal yang sangat penting pada tahap ini. Anda harus menjelaskan kepada suami tentang apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak.
Misalnya, katakan padanya untuk tidak melakukan tekanan pada area perut Anda.
Itu tugas Anda untuk meyakinkan dia bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja selama melakukannya dengan posisi yang tepat dan tidak membahayakan Anda.
4. Positioning
Anda harus menerima kenyataan bahwa bukan suatu perkara yang mudah untuk menemukan posisi yang tepat saat berhubungan intim kala istri sedang hamil.
Tapi Anda dapat terus mencobanya dan mencari posisi alternatif yang lainnya.
5. Takut kalau sperma memicu kelahiran prematur
Pada situasi tertentu, hal ini memang mungkin saja terjadi. Sperma mengandung apa yang disebut prostaglandin, yang dapat memicu bayi lahir lebih cepat.
Baca Juga: Rahasia 'Perkasa' Suami di Atas Ranjang, Jangan Terlalu Sering Makan Ini, Bye Loyo!
Tetapi kondisi ini hanya akan terjadi apabila usia kehamilan sudah mendekati persalinan.
Anda dapat menjelaskan hal ini kepada pasangan (suami) Anda bahwa seks saat hamil tidak akan menimbulkan masalah.
6. Keintiman tidak harus berhubungan dengan seks
Beberapa pria berpikir bahwa banyak cara untuk bersenang-senang tanpa terlibat dalam hubungan seksual.
Untuk yang satu ini, mungkin Anda harus mengingatkannya dengan penuh gairah.
7. Pria tidak sadar bahwa ketika hamil wanita lebih intens mengalami orgasme
Beberapa wanita dapat mencapai orgasme lebih cepat daripada biasanya, bahkan dapat terjadi beberapa kali terutama saat hamil.
Seluruh alat kelamin dan daerah panggul, termasuk rahim ukurannya membesar dengan volume darah, dan area vagina menjadi lebih sensitif.
Setiap jenis rangsangan, walau hanya sekadar fantasi, seringkali cukup untuk memicu libido wanita kala hamil.
Tips Melakukan Hubungan Intim Saat Hamil, Terapkan Posisi yang Dianjurkan Seperti Berikut
Dilansir oleh tribunhealth.com dari siloamhospitals.com, berikut ini sederet tips yang dapat diterapkan oleh ibu hamil dan pasangan saat hendak melakukan hubungan intim.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Hubungan Intim saat Hamil Bisa Sebabkan Keguguran? Begini Penjelasan dr Boyke
1. Perhatikan frekuensi berhubungan intim
Frekuensi berhubungan intim saat kehamilan penting untuk diperhatikan karena memang tidak boleh dilakukan setiap hari.
Melakukan hubungan intim yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah tidak lebih dari tiga kali dalam seminggu.
Hal ini dikarenakan berhubungan seksual saat hamil yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pada ibu hamil.
Ibu hamil juga disarankan untuk buang air kecil dan membasuh vagina sebelum maupun setelah berhubungan seksual guna menghindari risiko infeksi saluran kemih.
2. Posisi yang dianjurkan
Cara berhubungan intim saat hamil yang baik adalah dengan memperhatikan posisi ternyaman bagi ibu hamil.
Ketika kehamilan memasuki usia trimester kedua, ukuran perut akan membesar dan dapat membuat ibu merasa tidak nyaman saat berhubungan intim.
Adapun posisi berhubungan intim saat hamil yang disarankan yaitu woman on top. Woman on top adalah posisi ketika istri berada di atas tubuh suami.
Posisi ini disarankan karena tidak memberikan tekanan berlebih pada perut ibu hamil.
Bahkan, posisi woman on top juga turut mempermudah ibu hamil untuk mencapai orgasme.
Baca Juga: Apakah Hubungan Intim Secara Spontan Bisa Lebih Menggairahkan Dibanding dengan Jadwal? Ini Kata Ahli
3. Kandungan dalam keadaan sehat
Sebelum melakukan hubungan intim saat hamil, pastikan kondisi kandungan dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi yang membahayakan janin.
Kondisi yang membahayakan janin seperti infeksi, pecah ketuban, mulut rahim terbuka, dan lain-lain.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter sebelum berhubungan intim.
4. Hindari berhubungan intim saat hamil muda
Melakukan hubungan intim ketika kandungan baru memasuki trimester pertama sebetulnya tidak dianjurkan karena sperma mengandung senyawa prostaglandin yang dapat memicu kontraksi dini yang dapat menyebabkan keguguran.
Selain itu, morning sickness yang umumnya terjadi pada kehamilan trimester pertama juga membuat ibu hamil mudah merasa mual dan muntah, sehingga turut menurunkan hasrat seksualnya.
5. Tidak memiliki riwayat perdarahan
Tips berhubungan intim saat hamil yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pastikan ibu hamil tersebut tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan tertentu, seperti perdarahan.
Pasalnya, perdarahan yang terjadi selama masa kehamilan dapat dipicu oleh plasenta previa, yaitu kondisi ketika plasenta atau ari-ari melekat pada bagian bawah dekat pembukaan rahim.
Calon ibu dengan kondisi plasenta previa perlu melakukan pemeriksaan lebih rutin untuk memantau kondisi kehamilannya, dikarenakan kondisi ini dapat memicu perdarahan pada ibu hamil. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunhealth.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar