Kepala Kemenag Karanganyar, Hanif Hanani menyampaikan, telah melakukan investigasi ke ponpes tersebut.
Terdapat 15 putra dan 25 putri yang mondok di tempat tersebut. Mereka selain berasal dari wilayah Kabupaten Karanganyar juga ada yang dari luar daerah seperti Kabupaten Wonogiri.
"Beberapa anak ada yang ditarik oleh orang tuanya. Kita juga menjembatani orang tua yang mau memindahkan anak ke ponpes lain, akan kita bantu salurkan supaya hak-hak anak untuk belajar tetap terpenuhi," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (7/9/2023).
Masih ada sejumlah santri yang tinggal di ponpes.
Langkah selanjutnya, Kemenag akan mengumpulkan 43 ponpes di wilayah Karanganyar guna mengantisipasi kasus serupa.
Pihak mengimbau kepada semua pihak supaya hati-hati dan waspada serta tidak berlebihan menanggapi kasus tersebut.
"Tidak semua lembaga seperti itu. Kita akan kumpulkan semua ponpes di Karanganyar, kita berikan pengarahan soal pesantren ramah anak," terangnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jateng,Tribun Bali |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar