Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?
Melansir dari laman kompas.com, secara umum, cuaca panas terik di sejumlah wilayah Indonesia terjadi karena beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut:
1. Minimnya pertumbuhan awan
Cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara, didominasi oleh cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan, terlebih di siang hari.
Kondisi ini menyebabkan sinar matahari pada siang hari tidak mendapat penghalang yang signifikan oleh awan di atmosfer sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat panas.
Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di selatan ekuator, pun masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki peralihan musim pada periode Oktober-November, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.
2. Penyinaran matahari yang lebih intens
Di akhir September, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator.
Ini berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator, termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, mendapatkan penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.
Meski demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan Bumi.
Faktor-faktor lain, seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga memiliki dampak yang besar terhadap kondisi cuaca panas ekstrem seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.
Baca Juga: 5 Efek Negatif Cuaca Panas untuk Kesehatan, Lakukan Ini untuk Kurangi Dampak Buruknya
BMKG memprediksi cuaca panas ekstrem ini masih akan berlangsung selama periode Oktober, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.
Dengan demikian, BMKG menyarankan masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan hidrasi tubuh, terutama bagi mereka yang banyak beraktifitas di luar ruangan pada siang hari agar tidak mengalami dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya. Gridpop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar