GridPop.ID - Cuaca panas ekstrem baru-baru ini memang sangat menyengat.
Tak boleh dianggap sepele, ternyata cuaca panas ekstrem bisa memberikan efek buruk bagi tubuh.
Salah satunya adalah risiko terkena heat stroke.
Melansir dari laman tribunnews.com, heat stroke adalah kondisi serius yang dapat terjadi ketika suhu tubuh terlalu tinggi.
Kondisi ini disebabkan oleh gelombang panas atau heat wave dari cuaca panas ekstrem.
Gejalanya meliputi demam tinggi, kulit kemerahan dan panas, detak jantung cepat, dan bahkan hilangnya kesadaran.
Melansir penjelasan dr. Marsita Ayu Lestari dari KlikDokter, heat stroke dapat mengancam jiwa, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan akibat cuaca panas.
Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh lebih dari 40ᐤC dengan tanda-tanda gangguan sistem saraf pusat.
Selain itu, ia menekankan bahwa heat stroke merupakan kondisi emergensi yang dapat menyebabkan kerusakan organ penting hingga kematian.
Risiko terjadinya heat stroke pun makin diperparah dengan polusi udara yang terjadi di kota besar seperti Jakarta.
Melansir World Economic Forum, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan polusi udara dan panas yang ekstrem disertai gelombang panas dapat meningkatkan risiko kesehatan yang makin parah jika terjadi bersamaan.
Dalam menghadapi berbagai risiko kesehatan akibat cuaca panas ekstrem, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan.
Maka itu, tak perlu khawatir situasi ini akan menghalangi Anda untuk beraktivitas dan tetap produktif!
Berikut adalah 4 cara sederhana yang bisa untuk menjaga kesehatan dan menghindari bahaya heat stroke di tengah cuaca panas.
1) Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Cuaca panas yang berkelanjutan juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Ketika hal tersebut terjadi, maka imun tubuh pun akan menurun. Karenanya, pastikan bahwa kebutuhan cairan tubuh Anda selalu terpenuhi dengan baik di tengah cuaca panas yang begitu ekstrem.
Nah, salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh adalah mengonsumsi air kelapa asli.
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, air kelapa asli mengandung karbohidrat yang mudah dicerna dalam bentuk gula alami dan elektrolit.
Dengan kandungan tersebut, air kelapa asli menjadi minuman alami yang bermanfaat menjaga keseimbangan elektrolit agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. bahkan di tengah cuaca panas menyengat sehingga imun terjaga.
2) Hindari aktivitas outdoor di siang hari
Mengingat cuaca panas yang begitu menyengat, ada baiknya Anda menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, terutama ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Pasalnya, risiko terkena heat stroke akan meningkat seiring dengan paparan udara panas secara langsung. Maka itu, usahakan untuk tetap di dalam ruangan dan menghindari kegiatan fisik yang berat pada jam-jam terpanas di siang hari.
3) Kenakan pakaian yang longgar dan ringan
Ada baiknya Anda mengenakan pakaian yang longgar dengan bahan ringan di tengah cuaca panas.
Selain menjaga agar tubuh tetap nyaman saat beraktivitas, ternyata mengenakan jenis pakaian ini juga dapat membantu mencegah heat stroke.
Melansir Mayoclinic, mengenakan pakaian berlebih, seperti pakaian dengan bahan tebal dan berlapis akan menyebabkan kesulitan untuk mendinginkan suhu tubuh.
Sebaliknya, mengenakan pakaian yang longgar dan ringan akan membantu tubuh mengeluarkan panas.
4) Gunakan pelindung
Jika memang diharuskan untuk tetap beraktivitas atau bekerja di luar ruangan di siang hari, pastikan diri Anda menyiapkan dan mengenakan berbagai pelindung tubuh.
Anda bisa memilih topi, payung, atau pakaian dengan bahan yang mampu melindungi dari sinar matahari langsung. Kacamata hitam dan masker pun tak kalah penting!
Dengan berbagai macam pelindung tubuh, Anda dapat meminimalisasi paparan cuaca panas dan matahari terhadap kulit dan tubuh Anda.
Dengan melakukan empat langkah di atas, Anda tak perlu lagi khawatir untuk tetap beraktivitas di tengah cuaca panas!
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?
Melansir dari laman kompas.com, secara umum, cuaca panas terik di sejumlah wilayah Indonesia terjadi karena beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut:
1. Minimnya pertumbuhan awan
Cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara, didominasi oleh cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan, terlebih di siang hari.
Kondisi ini menyebabkan sinar matahari pada siang hari tidak mendapat penghalang yang signifikan oleh awan di atmosfer sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat panas.
Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di selatan ekuator, pun masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki peralihan musim pada periode Oktober-November, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.
2. Penyinaran matahari yang lebih intens
Di akhir September, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator.
Ini berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator, termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, mendapatkan penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.
Meski demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan Bumi.
Faktor-faktor lain, seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga memiliki dampak yang besar terhadap kondisi cuaca panas ekstrem seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.
Baca Juga: 5 Efek Negatif Cuaca Panas untuk Kesehatan, Lakukan Ini untuk Kurangi Dampak Buruknya
BMKG memprediksi cuaca panas ekstrem ini masih akan berlangsung selama periode Oktober, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.
Dengan demikian, BMKG menyarankan masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan hidrasi tubuh, terutama bagi mereka yang banyak beraktifitas di luar ruangan pada siang hari agar tidak mengalami dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya. Gridpop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar