GridPop.ID - Kasus pemnbunuhan ibu dan anak di Subang kembali menjadi sorotan.
Polisi sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus Subang ini berdasarkan pengakuan Danu, salah satu tersangka.
Dokter forensik yang melakukan otpsi pada jasad Tuti dan Amalia pun membongkar hasil analisisnya.
Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti luka-luka yang menjadi tanda kekejaman para tersangka membekas di jasad Tuti dan Amalia.
Menurut Hastry waktu kematian Tuti berbeda dengan Amalia Mustika Ratu.
"Waktu kematian memang ibu Tuti dulu, baru Amel kan dari kaku mayatnya, pembusukannya. Saya menilai dari foto bagaimana lebam mayat, kaku mayat terbentuk." kata dr Hastry pada Anjas dilansir dari TribunJabar.ID.
Hal ini sama seperti kesaksian Danu yang mengaku Tuti sudah tergeletak tak bernapas saat masuk ke dalam kamar di TKP. Danu sempat melihat Amel terduduk di pojok kamar.
"Menurut Danu seperti itu, bisa jadi, pas berdua itu masih hidup," ujar dr Hastry
Dari pengakuan Danu ia diminta Yosef mengangkat jasad Tuti dari kamar ke ruang TV lalu kamar mandi hingga digotong ke bagasi Alphard hitam. Dan membersihkan bekas darah dan air.
"Soalnya kan kita temukan keadaan korban tuti di sofa ruang tengah, banyak darah di situ, di bawah sisa-sisa. mungkin saat itu berusaha disiram. Kayak abis disiram," katanya.
Dokter Hastry menjelaskan dari hasil otopsi, tak ditemukan tanda perlawanan dari Tuti Suhartini.
Baca Juga: Diminta Ambil Golok, Danu Tersangka Kasus Subang Ceritakan Detik-detik Pembunuhan Amalia
"Bu Tuti tuh gak ada perlawanan, mungkin gak sadar yah. Saya gak mau buka lagi luka keluarganya," jelasnya.
Danu juga mengaku disuruh mengambil golok di meja dapur oleh Yosef, yang kemudian diambil Arighi ketika hendak diberikan pada Yosef.
dr Hastry menemukan luka benda tajam dan tumpul saat mengotopsi jenazah Tuti.
"Sama gak luka yang didapat sama senjata yang diduga dipakai ? Ya sama. Tajam tumpul. Golok kan ada tajam tumpulnya kan. Memar bagian bawah dan pasti luka tajam di kepala," kata Dokter Hastry.
Muncul dugaan bahwa Tuti Suhartini dibenturkan ke ujung meja oleh pelaku.
Dari pemeriksaan Dokter Hastry, ada luka akibat benda tumpul dibagian dagu Tuti.
"Mungkin juga (dibenturkan ke ujung meja), karena kan saya gak melihat yang pertama, saya lihat dari foto, berdasar keyakinan aja. Saya mencari jam kematian yang pasti biar teman penyidik tahu. Kalau kesaksian yang seperti itu (dibenturkan ke ujung meja), saya lihat trauma tumpul juga di daerah sini (dagu) dibenturkan benda keras," kata Hastry.
Sementara bagian dahi dan kepala, ia menemukan luka akibat benda tajam.
"Kalau dahi sama wajah kan tajam," jelas Dokter Hastry.
Barang bukti golok masih misterius
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, pihak polisi masih mencari golok yang diduga menjadi alat pembunuhan Tuti dan Amalia.
Aparat sempat mendatangi kembali tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban, Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang, pada Sabtu (21/10/2023), untuk mencari keberadaan barang bukti tersebut.
"Hampir 3 jam melakukan pencarian, tapi tidak membuahkan hasil," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jabar Kombes Pol Surawan.
Soal siapa yang menganiaya korban, Surawan menuturkan bahwa polisi masih mendalami hal tersebut.
Kini, polisi telah menetapkan Danu, Yosep, Mimin, Arighi, dan Abi sebagai tersangka. Dua nama yang disebut di awal, saat ini ditahan oleh polisi.
Untuk menjadikan kasus pembunuhan di Subang ini semakin terang, polisi merencanakan penggeledahan ulang dan olah TKP ulang pada Selasa (24/10/2023).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar