GridPop.ID - Nama Panji Petualang belakangan ini sering jadi perbincangan publik.
Pembawa acara yang mencintai dunia binatang itu selalu menunjukkan aksinya bersama hewan liar, terutama ular king kobra peliharaannya yang bernama Garaga.
Namun sayang, kepopuleran Garaga justru kini berakhir dengan menyedihkan.
Merujuk artikel dari Tribun Jabar, ular king kobra jumbo itu ditemukan Panji Petualang di area persawahan di perbatasan Sumedang dan Majalengka.
Panji Petualang menemukan sang raja ular bersama temannya, Kapa, atas laporan warga setempat yang resah atas munculnya ular liar yang mematikan itu.
Setelah berhasil direscue, ular king kobra tersebut pun dipelihara, dirawat kesehatannya dan diberikan makanan oleh Panji.
Namun, viralnya Garaga ini justru kini berujung masalah.
Melalui vlog terbarunya yang diunggah pada 28 Januari 2020, Panji menutuskan untuk benar-benar melepaskan sang raja ular ke alam.
Hal ini disebabkan ada pihak yang menuding kedekatan Panji bersama Garaga menjadi inspirasi bagi anak-anak.
Atas tudingan tersebut, Panji membuat keputusan yang berat.
Selain melepaskan ular king kobra Garaga, ia juga memutuskan untuk menghentikan pencarian terhadap ular king kobra jumbo lain yang akan diberi nama Aoda.
Diketahui, Panji memang mendapatkan laporan lagi bahwa ada lagi ular king kobra lain yang harus direscue di tempat Garaga ditemukan.
Namun hingga kini Panji belum menemukan ular tersebut.
Berikut ini curhatan Panji yang memutuskan untuk melepas ular king kobra. Ia membicarakan hal ini bersama kedua temannya sesama pecinta hewan, Kapa dan Youtuber Rizki Art.
"Saya putusin Garaga emang harus kita rilis. Jadi engak ada pilihan lain karena jujur ternyata kedekatan saya sama Garaga jadi inspirasi buat banyak adik-adik kecil kita di Indonesia.
Saya sayang banget sama Garaga pastinya dan yang saya khawatirkan saat Garaga lepas di alam, satu aja sih, dia enggak ada makanan karena di hutan belum tentu ada makanan akrena makanan Garaga kan ular.
Ular sendiri sekarang kaya yang kita tahu banyaknya di daerah deket pemukiman, terus belum lagi pemburu.
Garaga ini kan king kobra besar, empedu sama darahnya itu berharga banget. Khawatirnya kena pemburu dipotong... Itu yang saya pikirin
Jadi tugas kita untuk melepaskan Garaga memang berat karena kita harus nyari lokasi yang emang pas untuk Garaga dimanapun. Saya kepikiran di Cianjur.
Kalau di Purwakarta saya enggak tahu karena di sini areanya udah terbuka, hutan juga bukan hutan yang rapat lagi.
Emang masih ada di Purwakarta hutan yang masih rapet cuma kan sempet survey jarang ada ular. Jadi makanannya yang enggak ada walaupun alamnya bagus.
Enggak tahu kalau di Cianjur tempatnya Inoen (Dede Inoen). Nanti kita ke Cianjur kita tanyain aja gimana bagusnya.
Intinya sih, saya nyatakan selain pelepasan Garaga kita lakukan, pencarian Aoda juga kita hentikan. Daripada makin banyak yang terobsesi.
Kalau sekarang Aoda didapatkan, otomatis Aoda ada di sini juga bareng sama Garaga.
Itu malah bikin orang semakin interest dengan apa yang kita lakukan, makanya untuk menghindari itu, kita lebih monitoring di alam aja lah.
Tapi kalau ada report dari temen A Kapa yang suka ngasih info dari Sumedang tentang Aoda, kita masih follow up tapi kalau dicari mah enggak ya kayanya, kita hentiin dulu sementara. Kita fokusin dulu ke pelepasan Garaga."
Pada video itu, Panji juga menjelaskan sebenarnya sedang membangun kandang besar untuk Garaga dan Aoda.
Terlihat juga ia ditemani Kapa dan Rizki menunjukkan proses pembangunan kandang tersebut. Ia menyebut, kandang itu merupakan bukti dirinya akan merawat ular king kobra dengan baik.
Selain itu, ia juga ingin memenuhi janjinya kepada warganet atas keinginannya untuk bisa merawat Garaga.
Sebenarnya, Panji awalnya sempat bercerita akan melepaskan kembali Garaga ke alam seperti yang diceritakan kan di vlog Gritte Agatha.
Namun, niatnya diurungkan karena di alam belum tentu Garaga akan mendapatkan makanan sehingga bisa membahayakan jika ular king kobra itu masuk ke area permukiman.
Ia pun memutuskan untuk merawat Garaga di kediamannya di Purwakarta dan membuatkan kandang besar.
Namun, kini Panji harus merelakan raja ular kesayangannya. Ia menyebut belum tahu kandang itu nantinya akan dihuni hewan apa, tapi ia akan tetap memasang nama Garaga di kandang tersebut.
Berikut penjelasan Panji Petualang.
"A Iky, Kang Kapa ini adalah bukti keseriusan saya untuk memelihara Garaga dengan baik,
bahkan saya udah nyiapin dua kandang dengan ukuran besar yang bisa menunjang kehidupan Garaga dan Aoda ketika ada di sini.
Sebelah sana itu saya siapkan untuk Aoda, kalau misalkan dapet Aodanya. Ini adalah Garaga. Jadi tema kandang yang saya buat ini adalah tema alam.
Jadi nantinya ada sungai buatan dan ditengah-tengahnya ini akan ada pohon kecil dan tempat sembunyi. Persis di alam,
sesuai janji saya ke temen-temen yang dukung kita juga bahwa Garaga walaupun disimpen di sini kita serius kita akan taro Garaga di kandang besar.
Tapi kandang ini sepertinya bukan untuk Garaga lagi dan bukan untuk Aoda lagi.
Kalian harus lihat kesungguhan Panji dalam sesuatu itu tidak main-main bahkan ini sedang menuju ke pembangunan dan diprediksi bulan udah beres kandangnya.
Cuma karena posisinya ada masalah ini. Panji memutuskan untuk segera Garaga ke alam.
Walaupun prosesnya agak panjang karena kita harus mencari yang pas untuk Garaga, tapi mudah-mudahan ini yang terbaik." (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul "Ular King Kobra Garaga Fix Mau Dilepas, Panji Petualang Tak Ada Pilihan Lain,Meski Sudah Ada Kandang"