Find Us On Social Media :

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Mahasiswi UI yang Jadi Korban Pelecehan Ini Malah Balik Disalahkan oleh Petugas PLK, Aksi Beraninya Banjir Apresiasi dari Warganet!

By Luvy Yulia Octaviani, Sabtu, 29 Februari 2020 | 05:30 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual kepada anak kecil

GridPop.ID - Mahasiswi Universitas Indonesia mengalami pelecehan seksual di kampusnya sendiri pada Rabu (26/2/2020) sore.

Kasus Ini menjadi viral di media sosial twitter belakangan ini.

Pelecehan seksual tersebut terjadi sepulang Ia kuliah.

Baca Juga: Ikhlas Terima Kepergian Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari Berikan Ciuman Perpisahan Terakhirnya dengan sang Suami: Kamu Nggak Usah Khawatir, Aku disini Sama Noah Akan Jaga Diri Baik-baik

Ia tengah berjalan kaki di trotoar antara FISIP dan Pusat Studi Jepang (PSJ) FIB UI, ketika 5-6 laki-laki yang diperkirakan berusia di atas 30 tahun mengikutinya.

"Saya baru keluar dari FIB. Saya keluar dari gerbang masuk mobil. Sampai di dekat persimpangan dengan gerbang PSJ, ada gerombolan orang yang baru keluar dari PSG juga dan mereka jalan di sekitar saya," tutur mahasiswi yang enggan disebutkan identitasnya itu.

Ia berjalan kaki sembari memperhatikan ponsel. Awalnya, ia sama sekali tak menghiraukan pembicaraan gerombolan laki-laki itu.

Namun, lama-lama, pembicaraan gerombolan lelaki itu terdengar juga karena begitu ramai.

"Mereka awalnya ngomong, 'Besok jangan lupa pakai baju, ya. Bawa baju ganti. Sempak juga jangan lupa dibawa'," kata korban.

Baca Juga: 23 Tahun Silam Dekati Wanita Cantik Ini Hingga Dapat Nomor Telepon Lewat Secarik Kertas , Pesepakbola Kondang Ini Akhirnya Menikahinya: Ia akan Jadi Pasangan yang Tepat Untukku

''Bra gimana bra? Bra juga jangan lupa dibawa ya, ha-ha-ha'," lanjut korban menirukan percakapan gerombolan lelaki itu.

Tak berselang lama setelah menyeret-nyeret bra dalam percakapan itu, salah satu lelaki mengelus pundak korban dari arah belakang.

"Pundak itu kan ada itu, itulah ya. Saya kaget. Saya menoleh ke belakang. Saya ketakutan. Saya gemetaran. Mereka senyum-senyum. Kemudian, saat saya jalan cepat, mereka sadar dan ketawa gitu," aku korban.

Baca Juga: Mengaku Sudah Minta Izin Malaikat, Sosok Ini Bikin Geger Saat Ungkap Pesan Mendiang Ashraf Sinclair dari Dunia Lain: Tolong Jaga Bunga dan Noah!

Korban berjalan cepat di tepi jalan kampus yang masih ramai lalu lalang kendaraan. Kampus UI sekitar pukul 17.20 WIB memang ramai oleh mahasiswa-mahasiswi yang baru pulang kuliah serta warga umum yang menggunakan UI sebagai akses jalan pulang.

Langkah korban kian cepat, meninggalkan halte bus yang juga ramai oleh para penumpang.

Ia kemudian menyusuri hutan UI hingga mencapai pos Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) UI di seberang Stasiun UI.

Di sana, ia berniat mencari perlindungan dengan melaporkan pelecehan seksual yang ia alami kepada petugas PLK UI.

Baca Juga: Syok Harus Bayar Tagihan Hingga Rp 65 Juta, Pedangdut Fenomenal Ini Sampai Pisah Ranjang dengan Sang Suami: Ribut 2 Hari 2 Malam!

Balik disalahkan

Petugas-petugas PLK UI di pos itu segera bertanya mengenai siapa pelaku pelecehan seksual itu.

Melihat gerombolan itu kian mendekat ke arah pos, ia langsung menuding mereka. Para petugas pun memanggil lelaki-lelaki itu.

"Cuma, pas diberhentikan, mereka tidak mau mengaku. Mereka bilang bahwa orangnya yang menyentuh tidak ada di sini," kata korban.

Baca Juga: Keinginan Adiknya Selalu Diturutin, Ayu Ting Ting Akhirnya Murka Hingga Ancam sang Adik Tak Boleh Pergi Keluar Rumah: Sekali Lagi Kayak Gitu, Saya Udah Nggak Ada Ampun!

"Saya terus ditanya siapa yang menyentuh, wajahnya ingat atau tidak, saya tidak ingat karena mereka memegangnya dari belakang. Saya tidak tahu siapa yang memegang di antara mereka," ia menjelaskan.

Di pos itu, kedua pihak sempat kembali bersitegang.

"Saya bilang, 'Maksudnya apa megang-megang kayak gitu? Habis ngomong 'jangan pakai bra' terus ngelus-elus pundak saya? Maksudnya apa mau memastikan saya pakai bra atau tidak? Pantas enggak sama orang asing begitu? Ini lingkungan mahasiswa!'" tegas korban, menirukan ucapannya saat berbicara dengan para pelaku.

Mendengar cekcok itu, dua orang mahasiswa dan mahasiswi FISIP UI di sana, yang mulanya tak kenal korban, turut membela korban.

Para pelaku kemudian diketahui bukan mahasiswa UI.

Mereka lalu menyodorkan tangan sebagai permintaan maaf, tetapi ditolak oleh korban.

"Saya tidak mau karena, pertama, mereka tidak mau mengaku, dan yang kedua, gampang banget minta maaf saja biar cepat," ujar korban.

 

Baca Juga: Ngaku Khawatir Tentang Kesehatan Mental Istrinya, Raffi Ahmad Larang Nagita Slavina untuk Bolak-balik Tes Kehamilan: Udah, Nanti Dulu Aja Deh!

Sudah begitu, korban dibuat makin kecewa. Ia justru balik disalahkan oleh petugas PLK yang awalnya ia harap sanggup memberikan perlindungan dan berpihak kepadanya.

Terlebih lagi, petugas PLK UI melepaskan para lelaki itu tanpa menyimpan satu pun bukti identitas mereka, baik berupa foto maupun data KTP.

"Petugas PLK-nya bilang, 'Mbak, besok-besok jangan jalan sendirian lagi agar tidak kayak gini lagi'," aku korban.

"Sebelumnya juga saya ditanya, mau dilanjut ke atas (ke manajemen UI) atau tidak, saya jawab 'ya'. Tapi akhirnya mereka tetap melepaskan orang-orang itu," kata korban.

"Lalu mereka (petugas PLK) bilang bahwa kalau dilanjutin ke atas juga nanti Mbak yang salah," tambah dia.

Berani bicara

Mahasiswi ini kini banjir apresiasi dan dukungan moral warganet karena berani bicara soal insiden yang menimpanya melalui media sosial.

Ia dianggap mampu menginspirasi para korban pelecehan seksual yang takut untuk vokal, selain menebar kesadaran bahwa ancaman pelecehan seksual bahkan dapat terjadi di kampus, ruang publik yang semestinya progresif.

Korban mengaku, ia ogah menjustifikasi pelecehan verbal dan fisik yang dialami dari gerombolan lelaki yang tak satu pun ia kenal.

Baca Juga: Bak Kejatuhan Karma Usai Nekat Jadi Istri Simpanan Jendral, Kini Artis Seksi Ini Harus Rela Tinggal di Apartemen Sempit Setelah Bercerai: Itu Kan Resiko!

Ia tahu betul bahwa tubuhnya bukan obyek belaka. Ia punya otoritas atas tubuhnya. Tak semestinya pundaknya dielus oleh laki-laki yang tak dikenal setelah mereka bercakap-cakap soal pakaian dalam perempuan.

"Karena sentuhan fisik tanpa melalui konsensus itu tindak pelecehan seksual. Kebetulan saya juga concern terhadap hal-hal soal pelecehan seksual. Tetapi, saya tidak menyangka bahwa itu akan saya alami juga," ujar korban.

"Mau dengan niatan bercanda pun, itu juga dia sadar untuk menyentuh saya dan saya tidak terima. Apalagi, sudah jelas niatannya menjadikan saya sebagai bahan bercandaan. Apalagi mereka orang asing," ia menambahkan.

Korban saat ini masih merasakan trauma atas insiden yang ia alami. Memang, traumanya kini tidak sehebat momen awal selepas pelecehan seksual itu.

"Setelah kejadian itu, saya ada janji dengan teman. Saya tidak berhenti memegang pundak saya berkali-kali karena saya takut," ungkap korban.

Baca Juga: Kerap Dandan Cantik Bak Wanita, Millen Cyrus Blak-blakan Bongkar Identitasnya Hingga Terkuak Fakta Ashanty Tak Mau Lagi Akui Dirinya Sebagai Keponakan: Sudah di Luar Batas, Aku Nggak Bisa Terima!

"Sekarang trauma sepertinya iya. Tapi, saya merasa masih bisa mengendalikan itu," kata dia.

Terakhir, korban berharap agar insiden yang menimpanya tak terjadi lagi pada korban-korban lain.

Ia juga berharap supaya petugas kampus bersikap simpatik terhadap korban pelecehan seksual, bukannya balik menyalahkan korban.

"Saya betul-betul berharap pihak PLK UI tidak seperti ini lagi dalam menangani kasus pelecehan seksual," kara korban.

Baca Juga: Makin Panas, Nagaswara Tuntut Gen Halilintar Rp 9,5 Milliar, Begini Tanggapan Mengejutkan Atta Halilintar Soal Kasus Hukum yang Menjerat Keluarganya: Kita Tidak Dapat Keuntungan!

"Padahal, seharusnya keamanan kampus itu bisa memastikan, mahasiswa itu bisa berjalan sendiri dengan aman di lingkungan kampusnya. Bukan malah bilang saya jangan jalan sendiri lagi," ia menambahkan.

Saat ini, pihak Kemahasiswaan UI sudah turun tangan untuk mendampingi korban, berupaya membuatnya nyaman, juga mengamankan sejumlah laki-laki yang diduga pelaku pelecehan seksual itu.

"Kami terus berupaya melakukan pendampingan terhadap para mahasiswa kami. Kami berkomitmen menyusun langkah strategis upaya pencegahan, penanggulangan, dan penanganan perihal kekerasan seksual," ujar Rosari Saleh, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Kamis malam. (*)

Baca Juga: Rayakan Setahun Pernikahan dengan Reino Barack, Syahrini Pamer Lekuk Tubuh hingga Buat Netizen Gagal Fokus

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Pelecehan Seksual Mahasiswi UI di Lingkungan Kampus