Find Us On Social Media :

Mumi Lady Dai Masih Bisa Diautopsi Setelah Kematiannya 2.000 Tahun Lalu, Ternyata Hal Ini Jadi Rahasia Mumifikasi yang Dilakukan pada Penderita Penyakit Jantung Pertama Itu!

By Luvy Yulia Octaviani, Selasa, 17 Maret 2020 | 13:00 WIB

Mumy Lady Dai

GridPop.ID - Pengawetan mayat tradisional disebut sebagai mumifikasi.

Proses mumifikasi dilakukan di Negara Peru, China, Chile, Meksiko, Semenanjung Yukatan, Irlandia, Papua Nugini serta Mesir.

Metode ini dilakukan untuk sosok yang bukan sembarangan.

Baca Juga: Dituding Perlakukan Suaminya Seperti Budak hingga Jadi Biang Keladi Perceraiannya dengan Ivan Fadilla, Venna Melinda Akui Sifat Aslinya yang Tak Diketahui Publik: Dulu Kan Saya..

Hal tersebut dilakukan untuk menghormati sosok yang telah meninggal.

Mulai dari Firaun di Mesir hingga Pendeta Budha di Jepang, mumifikasi dilakukan sebagai harapan agar sosok yang mati menjadi dewa di kehidupan selanjutnya.

Namun masing-masing peradaban memiliki cara tersendiri untuk mengawetkan jenazah.

Jika di Mesir mumi dibuat dengan memisahkan organ internal kecuali jantung, rupanya ada cara tersendiri di China yang berbeda dengan cara mumifikasi di Mesir.

Baca Juga: Wajahnya Cantik Bak Remaja, Wanita Berusia 42 Tahun Ini Gunakan Ketrampilan Make Up 'Tingkat Dewa' Hingga Tipu Kekasihnya Sebanyak Rp 17 Miliar

Penemuan mumi ini juga membuktikan bahwa pengawetan mayat di China lebih berhasil dibandingkan di Mesir.

Meski wajahnya tampak bengkak dan cacat, kulitnya masih lunak untuk disentuh, tidak ada tanda-tanda rigor mortis (kaku mayat) yang tampak.

Lengan dan kakinya juga masih bisa bengkok. Bahkan, organ internalnya masih utuh dan masih ada darah di pembuluh darahnya.

Baca Juga: Bersekongkol dengan Ibu dan Pamannya, Artis Ini Tega Bunuh Kekasih untuk Lunasi Hutang, Berakhir Mendekam di Balik Jerusi Besi Hingga Putuskan Jadi Mualaf Usai Bermimpi Tentang Ka'bah

Mumi lainnya cenderung hancur pada gerakan sekecil apa pun. Tidak dengan mumi ini.

Kematiannya sudah lebih dari 2000 tahun yang lalu tetapi dokter masih dapat mengautopsi jenazahnya.

Ia meninggal karena serangan jantung akibat pola makannya.

Menikah dengan aristokrat terkemuka pada zaman Dinasti Han, sosok ini dapat hidup makmur dan memanjakan diri dalam setiap kenikmatan kuliner, seperti sup kalajengking.

Baca Juga: Sakit Hati Wanita yang Dicintai Miliki Kekasih Baru, Seorang Pria Tega Membunuh Mantan Kekasihnya dan Tak Segan Ambil Kesempatan Setubuhi Mayat Korban

Hal tersebut membawanya pada kondisi obesitas yang diperparah dengan ketidakaktifan fisiknya sehingga menyebabkan munculnya berbagai komplikasi seperti trombosis koroner dan arterioklorosis.

Hasil autopsi jenazahnya memperlihatkan bahwa penderita pertama penyakit jantung ini memiliki fusi di tulang belakangnya yang akan menyebabkan sakit punggung yang parah dan kesulitan berjalan.

Makamnya memiliki artefak berupa ukiran yang menggambarkan dia bersandar pada tongkat, sehingga mendukung bahwa dirinya kesulitan berjalan.

Baca Juga: Dinikahi Anak Konglomerat di Indonesia hingga Gemar Pamerkan Gaya Hidup Glamor, Siapa Sangka Syahrini Awali Karir sebagai Biduan Dangdut Bersama sang Adik!

Arteri tersumbat, osteoporosis, penyakit jantung yang serius, dan batu empedu adalah penyakit yang dialami oleh sosok ini.

Ironi yang muncul di sini adalah sosok ini hidup di China dan di makamnya berisi sejumlah besar berbagai informasi berbentuk buku dan artefak tentang kesehatan, kesejahteraan dan umur panjang.

Selain itu, dalam makamnya dia terbungkus dalam dua puluh lapisan sutra dan dibaringkan dalam serangkaian empat peti mati berlapis-lapis dengan ukuran yang semakin kecil.

Baca Juga: Gemas dengan Artis yang Ngetop Tiba-tiba hingga Minta Bayaran Ala Diva, Inul Daratista Beri Pesan Menohok: Proses Tidak Mudah, Bertahun-tahun dan Penuh Sandungan

Merkuri ditemukan sebagai agen antibakteri, sedangkan tubuhnya terendam dalam cairan yang bersifat sedikit masam berfungsi sama dengan merkuri.

Cairan tersebut juga merupakan pengawet bagi jenazahnya.

Sosok itu, Ladi Dai, ditemukan pada tahun 1971 di sebuah situs arkeologi bernama Mawangdui, berdekatan dengan kota Changsha.

Baca Juga: Dian Sastro Rayakan Ulang Tahun ke-38 Bersama Suami dan 2 Buah Hatinya dengan Potong Tumpeng hingga Jadi Sorotan, Warganet: Keren Tumpengnya Ada Yakinikunya, Mewah Banget!

Untuk menahan udara dan air, makamnya penuh dengan arang dan bagian atasnya disegel dengan beberapa kaki tanah liat.

Ruang kedap udara ini berfungsi membunuh bakteri yang mungkin ada di dalam dan membantu melestarikan tubuhnya.

Baca Juga: Sudah Seperti Keluarga Sendiri, Baim Wong Justru Pecat Sopir Pribadinya, Alasannya Bikin Geleng-Geleng Kepala!

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Kematiannya Sudah Lebih dari 2000 Tahun yang Lalu, Mumi Lady Dai Masih Bisa Diautopsi, Rahasia Mumifikasi Terletak pada Hal Ini