Find Us On Social Media :

Kalang Kabut Cari Dukun Sakti yang Bisa Ubah Uang Palsu Senilai Rp 3 M Jadi Uang Asli, Guru Honorer Ini Nekat Sebrangi Wilayah di Tengah Pandemi Hingga Berakhir Diringkus Polisi: Saya Kepepet Pak

By None, Jumat, 15 Mei 2020 | 14:40 WIB

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, bersama Kepala KPBI Tasikmalaya, Heru Saptaji, merilis pengungkapan uang palsu senila hampir Rp 3 miliar, di Mapolres, Rabu (13/5/2020).

GridPop.ID - Baru-baru ini Polisi berhasil menangkap sekelompok orang yang merupakan oknum penyebaran uang palsu.

Namun, dari sekian banyak kasus penyebaran uang palsu, terdapat perbedaan unik dari kasus kali ini.

Pasalnya, oknum tersebut berniat mengubah uang palsu mereka menjadi uang asli dengan menggunaka jasa dukun sakti.

Polres Tasikmalaya menemukan uang senilai hampir Rp 3 miliar, Selasa (12/5/2020).

Baca Juga: Update Terbaru untuk Para Umat Muslim Tanah Air, MUI Umumkan Salat Idul Fitri 1441 H Bisa Dilaksankan Berjamaah di Tanah Lapang, Masjid Maupun Mushola, Namun dengan Satu Syarat Ini!

Uang tersebut ditemukan saat polisi menggeledah mobil Kijang kapsul bernopol F 1763 AQ di check point Cikunir, Tasikmalaya.

Uang tersebut terdiri dari hampir 30.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

Selain mengamankan uang palsu senilai hampir Rp 3 miliar, petugas juga mengamankan empat warga Tangerang, Jakarta dan Cianjur.

Salah satu dari orang yang ditangka berprofesi sebagai guru honorer yang kepepet karena masalah ekonomi.

Baca Juga: Setiap Hari Pakai Cincin Berlian Murahan Beli di Pasar Loak, 30 Tahun Kemudian Wanita ini Mendadak Kaya Raya Setelah Tahu Perhiasanya Langka dan Berharga Rp12 Miliar

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Tasikmalaya, Heru Saptaji, saat memberikan keterangan pers di Mapolres mengatakan penyitaan mobil Kijang pembawa uang palsu itu sekitar pukul 18.30 WIB.

"Saat itu anggota kami yang bertugas di check point Cikunir mencegat mobil Kijang tersebut karena berplat luar Tasikmalaya. Untuk cek masker serta physical distancing," kata Kapolres.

Petugas lainnya memeriksa kendaraan termasuk di dalam kabin. Petugas menemukan dua ransel di jok belakang.

"Ketika dibuka ternyata isinya uang. Petugas kami curiga dan menyuruh mobil menepi," kata Hendria.

Baca Juga: Artis Merangkap Wakil Rakyat Ini Nekat Plesiran Ke Luar Negeri Saat Pandemi Corona Meluas, Seorang Dokter Tulis Kritik Tajam Melalui Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi

Setelah diperiksa secara seksama, petugas mencurigai uang yang terdapat dalam dua ransel hitam itu uang palsu.

"Kami mengontak pihak BI untuk memastikan keasliannya," ujar Kapolres.

Petugas BI yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan.

Semua yang ada di situ terkejut, ternyata uang dua ransel senilai Rp 2,96 miliar itu dipastikan palsu.

"Dua orang yang ada di dalam mobil langsung kami tangkap. Keduanya berikut barang bukti langsung digiring ke Mapolres untuk diproses lebih lanjut," ujar Kapolres.

Baca Juga: Kabar Gembira! Susul Jokowi, Ridwan Kamil Umumkan Jawa Barat akan Segera Kembali Normal, Warga Diperbolehkan Bekerja, Sekolah dan Beribadah Seperti Biasa Namun dengan Catatan Ini yang Harus Diperhatikan!

Dari pengembangan penyelidikan, jajaran Satreskrim menangkap lagi dua tersangka lainnya.

Mereka adalah MD, NF, MS dan JU, warga Jakarta, Cianjur dan Tanggerang.

Para tersangka akan dikenai pasal 36 ayat 2 UU nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp 10 miliar.

AKBP Hendria Lesmana, memastikan bahwa para tersangka pemilik uang palsu hampir Rp 3 miliar tidak sempat mengedarkannya.

Karena itu warga diimbau tidak resah.

Baca Juga: Hati-hati, Jangan Lagi Tidur Menghadap Kanan, Ganti dengan Posisi ini yang Terbukti Paling Baik Menurut Penelitian karena Bisa Datangkan 5 Manfaat Kesehatan ini!

"Dari pengakuan para tersangka, belum ada yang diedarkan. Karena memang motif mereka ingin mengubah uang palsu itu jadi asli. Jadi saya mengimbau warga tetap tenang," kata Kapolres.

Karenanya, kata Kapolres, para tersangka berupaya mencari ke sana kemari keberadaan orang pintar yang bisa memenuhi harapan mereka.

"Tapi seperti diketahui, saat mereka datang ke Tasikmalaya, keburu ditangkap di check point Cikunir, Singaparna," ujar Hendria.

Kasus tersebut, kata Hendria, masih terus dikembangkan. Terutama upaya melacak dari mana para tersangka mendapatkan begitu banyak uang palsu tersebut. Yakni 29.600 lembar pecahan Rp 100.000.

"Kami masih terus berupaya mengembangkannya. Para tersangka masih diperiksa intensif," kata Kapolres.

Baca Juga: Sakit Hati Tidak Dilibatkan dalam Proyek Senilai Rp 17 Miliar, Wakil Bupati Aceh Tengah Marah-marah dan Nekat Ancam Bunuh Sang Bupati Beserta Keluarganya

Cari Orang Pintar

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, mengungkapkan para tersangka pembawa uang palsu saat disergap sedang mencari orang pintar atau dukun.

"Mereka itu, kan, orang Jakarta, Tangerang, dan Cianjur. Saat kami tangkap di check point Cikunir, Singaparna, sedang mencari orang pintar," kata Kasatreskrim, di Mapolres, Rabu (13/5/2020).

Para tersangka yang berasal dari Jakarta, Tangerang, dan Cianjur tersebut tengah mencari orang pintar yang bisa mengubah uang palsu menjadi uang asli.

"Pada saat kami sergap di check point Cikunir, Singaparna, mereka tengah mencari-cari orang pintar yang punya kemampuan mengubah uang palsu jadi uang asli," ujar Hendria.

Baca Juga: Anggap Remeh Virus Corona, Ucapan YouTuber Indira Khalista yang Mengaku Hanya Pakai Masker saat Ditegur Tuai Kecaman Netizen: Ngomong Kaya Gini Gak Ada Akhlaknya!

Guru Honorer yang Kepepet

Salah seorang tersangka kepemilikan uang palsu hampir Rp 3 miliar, JU (40), warga Tangerang, berprofesi sebagai guru honorer.

Dia nekat terlibat karena kepepet kebutuhan hidup.

"Saya kepepet kebutuhan Pak," kata JU singkat, menjawab wartawan.

Ditanya lebih jauh JU tak memberikan jawaban.

Ia hanya tertunduk dengan tangan diikat borgol plastik, disatukan dengan tangan tersangka lainnya.

Baca Juga: Biasanya Selalu Romantis, Baim Wong Blak-Blakan Ngaku Tengah Terlibat Cekcok dengan Paula Verhoeven Soal Kiano Karena Hal Ini: Baku Hantam Melulu ya, Pusing Kelapa Gue!

Namun ia sempat menyatakan, tak disangka kejadiannya harus seperti itu.

Yakni berurusan dengan pihak berwajib dan hukuman pun menanti dirinya bersama tiga tersangka lain.

Dalam rilis yang diperlihatkan kepada wartawan, disebutkan JU, salah seorang tersangka, berprofesi guru honorer di Kabupaten Tangerang.

Ia tinggal di Kecamatan Pamulang. (*)

 

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Pengungkapan Uang Palsu Rp 3 Miliar, Pelakunya Guru Honorer, Sedang Mencari Dukun