Find Us On Social Media :

Sempat Bantah Tudingan Amerika Serikat, China Akui Telah Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Munculnya Wabah

By Septiana Risti Hapsari, Senin, 18 Mei 2020 | 07:00 WIB

Amerika dan China

GridPop.ID - Sampai saat ini virus corona masih menjadi momok bagi seluruh dunia.

Negera China lah yang menjadi sorotan dunia karena menjadi negara yang menyebarkan pertama kali.

Akhirnya, China mengaku telah menghancurkan beberapa sampel virus corona di awal munculnya wabah.

Baca Juga: Kabar Gembira, Anjurkan Masyarakat Indonesia Hidup Berdampingan dengan Corona, Jokowi Telah Siapkan Skenario Hidup New Normal, Sektor Usaha Diizinkan Buka Kembali: Produktif, Aman dan Nyaman!

Meski begitu, China membantah tuduhan Amerika Serikat ( AS) bahwa ini dilakukan untuk menutup-nutupi.

Pernyataan ini diucapkan oleh Liu Dengfeng seorang pengawas di divisi sains dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional China, dalam konferensi pers pada Jumat (15/5/2020) di Beijing.

Ia mengatakan, pemerintah China telah mengeluarkan perintah pada 3 Januari untuk membuang sampel virus corona jenis baru di fasilitas tertentu yang tidak memenuhi persyaratan.

Baca Juga: Tahun Lalu Rayakan di Restoran Mewah dengan 9 Kue Ulang Tahun, Putri Hotman Paris Rayakan Ulang Tahun dengan Sepiring Martabak di Rumah hingga Buat Netizen Gagal Fokus dengan Potret Kamar Tidurnya, Kenapa?

Sebab, penyakit ini menular dan sampelnya dibuang untuk "mencegah risiko terhadap keamanan biologis laboratorium, dan mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh patogen tak dikenal".

Keputusan itu dilakukan setelah virus corona jenis baru yang dikenal dengan nama resmi SARS-CoV-2, digolongan sebagai Kelas II berdasarkan penelitian dan rekomendasi para ahli, kata Liu dikutip dari Newsweek Jumat (15/5/2020).

Hal ini mengharuskan "persyaratan yang jelas tentang pengumpulan, transportasi, penggunaan eksperimen, dan penghancuran patogen" untuk menghindari kemungkinan kecelakaan atau kebocoran, ungkapnya.

Baca Juga: 6 Tahun Perjuangkan Cintanya meski Ditolak Mentah-mentah hingga tak Diberikan Izin untuk Bertemu, Judika Beberkan Usahanya Dapatkan Restu Orang Tua Duma Riris: Daripada Ribut-ribut, Mending Gue Buktiin!

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sejak bulan lalu berpendapat bahwa perintah pada 3 Januari itu adalah upaya untuk menutupi tingkat penyebarannya.

Ia menuduh China menyensor penelitian mengenai Covid-19, dan berusaha memengaruhi upaya internasional untuk menangani penyakit itu.

"Partai Komunis China berusaha membatasi informasi tentang virus ini, tentang dari mana virus itu muncul, bagaimana mulainya, bagaimana menular antarmanusia, tentu saja melibatkan WHO untuk memperdalam alur cerita itu," ujar Pompeo.

Baca Juga: Tak Terima Al Ghazali Hapus Foto Pembelaan Tentang Ayahnya, Ahmad Dhani Geram hingga Menduga Pihak Maia Estianty Jadi Pemicunya Singgung Soal Ajaran yang Kurang Tepat, Ada Apa?

Liu kemudian membela China, dengan mengatakan bahwa UU kesehatan masyarakat China dengan jelas menetapkan bahwa lembaga yang tidak memenuhi persyaratan untuk menangani sampel semacam itu, harus memberikannya ke tempat penyimpanan yang memenuhi syarat untuk disimpan atau dihancurkan.

"Pernyataan yang disebar oleh para pejabat AS ini murni di luar konteks dan sengaja membingungkan banyak orang," kata Liu pada konferensi pers Jumat.

Badan Intelijen Pertahanan merevisi penilaiannya mengenai asal-usul pandemi virus corona pada 27 Maret, dengan memasukkan kemungkinan bahwa hal itu bisa dimulai dari kecelakaan lab di Institut Virologi Wuhan, di samping teori awal yang berkembang bahwa virus bermula dari hewan.

Baca Juga: Ditantang Membaca Al-Quran hingga Hafalan Surat Oleh Syekh Ali Jaber, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Kalang Kabut Kepanikan: Waduh!

Mengutip laporan Badan Intelijen Pusat yang dikonfirmasi dua pejabat senior AS, Newsweek juga melaporkan bahwa Komunitas Intelijen percaya Beijing turut menekan WHO untuk meremehkan penyakit itu pada Januari.

WHO memuji upaya penanganan virus corona China saat itu, seperti yang sempat dilakukan Donald Trump juga.

Tetapi ketika virus corona menyebar ke seluruh dunia, situasi ini langsung menjadi arena konflik baru antara Washington dengan Beijing.

Negeri "Uncle Sam" menjadi negara dengan dampak Covid-19 terparah saat ini. Trump dan pemerintahannya lalu melimpahkan kesalahan ke China yang dituding gagal membendung penyebaran virus di awal wabah.

Baca Juga: Kabar Duka dari Jane Shalimar, Berlinang Air Mata Dirinya Lepas Kepergian Sang Calon Jabang Bayi Usai Alami Keguguran di Usia 7 Minggu Kehamilan: Jangan Lupa Mama ya Nak

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah"