GridPop.ID - Viral di media sosial sebuah unggahan yang membagikan foto dokumen hasil swab PCR digunakan sebagai bungkus gorengan.
Dalam foto itu, terlihat hasil tes positif virus corona yang dikeluarkan pada Februari 2021. Akun @infodepok_id mengunggah foto tersebut di media sosial Instagram, Senin (26/7/2021).
"Ini kita tadi beli gorengan bungkus gorengan bekas dokumen hasil SWAB positif. Lah kita makan gorengan jadi gimana gitu jadi ngeri-ngeri sadap gitu," tulis akun itu.
Melansir dari Kompas.com, Respons Kemenkes Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kertas surat hasil tes tidak berisiko menularkan virus corona.
Namun, ia mengingatkan, Covid-19 dapat bertahan di permukaan benda, termasuk kertas tersebut.
"Misalnya, orang positif Covid-19 droplet-nya bisa menempel di kertas itu," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Meski waktu pengambilan tes sudah lama, Nadia mengatakan, ada potensi virus yang menempel pada kertas itu.
Menurut dia, bisa saja berasal dari droplet orang lain yang mungkin positif Covid-19 dan tanpa gejala (OTG). "Kalau sudah lama pasti tidak ada penularan dari pasien yang positif," jelas dia.
"Tapi justru kemungkinan penularan dari orang lain yang mungkin OTG dan tidak mengetahui dia positif dan menempel di kertas tersebut," lanjut Nadia.
Seperti diberitakan Tribunnews, beberapa studi tentang coronavirus dan virus lainya termasuk SARS dan Mers, menemukan bahwa virus dapat bertahan hidup pada logam, kaca dan plastik selama sembilan hari, kecuali didisinfeksi dengan benar.
Beberapa bahkan dapat bertahan hingga 28 hari di suhu rendah.
Virus Corona dikenal sangat tangguh dalam hal dimana mereka bertahan hidup.
Hal ini pula yang mempengaruhi penyebaran virus Corona.
Neeltje van Doremalen, seorang ahli virus di US National Institutes of Health (NIH) di Hamilton, Montana telah melakukan tes pertama tentang berapa lama virus Corona dapat bertahan di permukaan benda.
Studi mereka, yang telah diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa virus itu dapat bertahan dalam tetesan hingga tiga jam setelah terbatuk ke udara.
Tetesan halus berukuran antara 1-5 mikrometer, sekitar 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia, dapat tetap mengudara selama beberapa jam di udara yang tenang.
Ini berarti bahwa virus yang bersirkulasi dalam sistem pengkondisian udara tanpa filter hanya akan bertahan paling lama selama dua jam, terutama karena tetesan aerosol cenderung mengendap pada permukaan lebih cepat di udara yang terganggu .
Tetapi, studi NIH menemukan bahwa virus Corona bertahan lebih lama di atas kardus, bahkan hingga 24 jam.
Sementara di plastik dan stainless steel, virus bisa bertahan hingga 2-3 hari.
GridPop.ID (*)